Main Article Content

Abstract

Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman penghasil minyak nabati. Salah satu produk oleokimia yang diperoleh dari minyak sawit yaitu asam lemak. Hingga saat ini belum ditemukan literatur yang menyebutkan persentase komponen asam lemak yang terkandung dalam buah kelapa sawit. Tujuan penelitian ini yakni mengetahui pengaruh tingkat kematangan (fraksi) buah kelapa sawit terhadap rendemen dan persentase komponen asam lemak, serta menganalisis apakah dari persentase komponen asam lemak melalui metode maserasi sama dengan persentase komponen asam lemak pada minyak sawit. Penelitian ini menggunakan kelapa sawit fraksi 4 dan 5, dengan pelarut etanol 96% dan menggunakan kromatografi gas untuk mendeteksi komponen senyawa yang terkandung. Hasil penelitian yaitu semakin tinggi tingkat kematangan kelapa sawit, maka semakin tinggi rendemen yang dihasilkan. Rendemen dari fraksi 4 sebesar 47,6% dan fraksi 5 sebesar 56,8%. Hasil analisis menunjukkan bahwa asam lemak hasil maserasi buah kelapa sawit memiliki komposisi asam lemak dominan berupa asam palmitat, yaitu pada fraksi 4 sebesar 42,9% dan fraksi 5 sebesar 43,5%. Sedangkan asam palmitat pada minyak kelapa sawit berkisar diantara 41,8-45,8%. Semakin tinggi tingkat kematangan kelapa sawit, maka semakin tinggi persentase komponen asam lemak yang terkandung. Dapat dikatakan bahwa komponen asam lemak hasil maserasi memiliki kesamaan dengan komponen asam lemak dari minyak kelapa sawit

Keywords

Asam lemak kelapa sawit kromatografi gas maserasi tingkat kematangan

Article Details

How to Cite
Islamiah, S., Rezeki, S., & Ivontianti, W. D. (2021). Studi Pengaruh Tingkat Kematangan Buah Kelapa Sawit Terhadap Kandungan Asam Lemak Melalui Metode Maserasi. RAFFLESIA JOURNAL OF NATURAL AND APPLIED SCIENCES, 1(1), 40–49. https://doi.org/10.33369/rjna.v1i1.15602

References

  1. Maulinda, L.; Nasrul, ZA., dan Nurbaity. Hidrolisis Asam Lemak dari Buah Sawit Sisa Sortiran. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. 2017. Vol 6 (2). Hal 1-15.
  2. Razali, M.H.; A. Ssomad, M.A. Halim dan S. Roslan. A Review on Crop Plant Production and Ripness Forecasting. International Journal of Agriculture and Crop Sciences. 2012. Vol 4 (2). Hal 54-63
  3. Rajanaidu, N.; A.A. Arifin, B.J. Wood dan S. Sarjit. Ripness Standards and Harvesting Criteria for Oil Palm Bunches. Proceeding of International Oil Palm Conference Agriculture. 1987. Kuala Lumpur. Malaysia.
  4. Basiron, Y.; B.S. Jalani, dan C.K. Weng. Advance Oil Palm Research Volume I. Malaysian Palm Oil Board. Malaysia. Corley, R.H.V., dan P.B. Tinker. 2003. The Oil Palm. Blackwell Science Ltd. Great Britain.
  5. Ketaren, S. Minyak dan Pangan. Universitas Indonesia. Jakarta. 1986. Koirewoa, Y.A., Fatimawali, W.I.
  6. Robinson, T. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 1995.
  7. Harborne, J.B. Metode Fitokimia. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Edisi Kedua. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 1996.
  8. Runadi. Isolasi dan Identifikasi Alkaloid dari Herba Komfrey (Symphytum officinale L.). Vol 9. Skripsi. 2007. Universitas Padjajaran. Bandung.
  9. Voight, R. Buku Pembelajaran Teknologi Farmasi. Edisi Pertama. Diterjemahkan oleh Soedani N. UGM Press. Yogyakarta. 1971.
  10. Voight, R. Buku Pengantar Teknologi Farmasi. Edisi Kelima. Diterjemahkan oleh Soedani, N. UGM Press. Yogyakarta. 1994.
  11. Ibrahim, S. dan Marham, S. Teknik Laboratorium Kimia Organik. Graha Imu. Yogyakarta. 2013.
  12. List, P.H., dan Schmidt, P.C. Phytopharmaceutical Technology.CRC Press Inc. Boston. 1989.
  13. Praptiningsih, Y. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. FTP UNEJ. Jember. 1999.
  14. Winarno, F.G. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2007.
  15. Olie, J.J. dan Tjeng, T.D. The Extraction of Palm Oil. Stork Amsterdam. 1988.
  16. Renata, A.L. Profil Asam Lemak dan Trigliserida Biji-bijian. Fakultas Teknologi Pertanian. Bogor. 2009.
  17. Markom, M., et al. Supercritical CO2 Fractionation of Crude Palm Oil. Journal of Supercritical Fluids. 2001. 20. Page 45-53.