Main Article Content

Abstract

ABSTRAK
Listrik dalam kehidupan sehari merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebutuhan pokok. Dalam kehidupan rumah tangga disatu sisi listrik memiliki banyak manfaat tetapi disisi lain memiliki resiko besar yang dapat membahayakan bagi pemakaianya apabila salah dalam penanganan dan penggunaanya sehingga akan berakibat fatal sampai merenggut nyawa manusia. Adapun pemasangan instalasi listrik di indonesia telah diatur sesuai dengan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini dengan observasi. Langkah penelitian dimulai dari tahap persiapan meliputi perijinan dan penelusuran pustaka. Kemudian pengukuran dan pengambilan data resistansi pentanahan untuk sistem pentanahan Lapas Kelas IIA Bengkulu dan dilanjutkan dengan perhitungan serta perbandingan. Hasil keseluruhan penelitian yang telah dilakukan, menyatakan bahwa nilai tahanan pentanahan pada gedung – gedung Lapas Kelas IIA Bengkulu jika dilihat dari hasil perbandingan nilai tahanan pentanahan yang diukur didapatkan nilai tertinggi sebesar 14 Ohm sedangkan nilai tahanan pentanahan terendah 11 ohm dan dibandingkan dengan nilai tahanan sesuai dengan standart PLN untuk rumah tinggal/gedung maka didapatkan bahwa sistem pentanahan di Lapas Kelas IIA bengkulu belum memenuhi standart PLN
Kata kunci: Grounding, nilai pentanahan, elektroda

Article Details

How to Cite
Santoso, A., Herawati, A., & Handayani, Y. S. (2020). Analisis Sistem Pentanahan Instalasi Listrik Gedung Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIa Bengkulu. JURNAL AMPLIFIER : JURNAL ILMIAH BIDANG TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER, 10(2), 28–33. https://doi.org/10.33369/jamplifier.v10i2.15320

References

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. Panitia Revisi PUIL. 2000. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta : PLN
  3. Tadjuddin. 1998. Bentuk-bentuk Elektroda Pentanahan Edisi ke Lima Belas. Elektro Indonesia
  4. Haryanto, Ir. T. 2012. Evaluasi Tahanan Pentanahan Kawat Netral Pada Jaringan Tegangan Menengah Daerah Perbukitan dan Pantai Area Pelayanan Jaringan Semarang. Yokyagarta : Universitas Gadjah Mada
  5. Krhisna, Bangun. 2015. Perbaikkan Sistem Pentanahan pada Gedung Listrik Polinnes. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada
  6. Suyanto, Muhammad. 2007. Analisis Perbaikan Sistem Pentanahan Pada Kaki Menara Saluran Transmisi Tegangan Tinggi 150 kV Bantul. Yogyakarta : FTI
  7. Harahap, John Hard M. 2015. Optimalisasi Nilai Tahanan Elektroda Pentanahan dengan Teknik Pengkondisian Tanah. Bengkulu : Universitas Bengkulu
  8. Negara, Zaid Tasma. 2010. Optimalisasi Nilai Tahanan Pentanahan dengan Penambahan Bentonit, Batubara, dan Arang pada Sistem Pentanahan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Bengkulu. Bengkulu: Universitas Bengkulu
  9. Widyaningsih, Wiwik P. 2013. Perubahan Konfigurasi Elektroda Pentanahan Batang Tunggak untuk Mereduksi Tahanan Pentanahan. Semarang : Polinnes
  10. sumardjati, Prih dkk. 2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 1. Jakarta : Depdiknas
  11. PLN. 1987. SPLN. 3: 1987 tentang pentanahan jaringan tegangan rendah dan pentanahan instalasi. Jakarta : Dep. Pertamben dan PLN
  12. PLN. 1993. SPLN. 102: 1993 tentang elektoda bumi jenis batang bulat berlapis tembaga. Jakarta : Dep. Pertamben dan PLN
  13. Hariyanto, Eko. Analisis Deskriptif Kualitas Tahanan dari Sistem Pentanahan di STO Kaliasem - Denpasar. Denpasar: Universitas Udayana.
  14. Nugroho, Dedy. 2006. Konfigurasi Elektroda Batang pada Sistem Pentanahan. TransistorVol.6:7-2