JURNAL AMPLIFIER : JURNAL ILMIAH BIDANG TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

Implementasi Algoritma Dijkstra Penentuan Rute Terdekat Untuk Pengiriman Barang Berbasis Android

Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000

Courier services are a service that facilitates the delivery of various types of goods between locations with security guaranteed by the service provider. Goods delivery encompasses logistics, products, and documents. The growth of the courier service industry, reflected in the increasing trust of the public, demonstrates the importance of timely delivery in the business. Timeliness is a key factor in the courier business, however, couriers often face difficulties in locating recipients and experience delays due to difficulties in finding the nearest routes. Therefore, finding the nearest route is crucial to expedite delivery. The Dijkstra Algorithm is one method used to find the nearest route by calculating the shortest distance between two points in a graph, by calculating the optimal path. Calculation results using the Dijkstra Algorithm indicate that the shortest route is A-F-G-H-I-J-B-C-D-E-K-L-M-N-O with a path length of 11039 meters. Black-Box testing on Android-based applications shows a testing rate of 100%, validating the accuracy of the application in determining routes with precise results.

Keywords: Shipping, Nearest Route, Dijkstra Algorithm

Analisis Kelayakan Proyek Pembangunan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung Tembesi 40 MWp di Sistem Kelistrikan Batam – Bintan

Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan proyek pembangunan Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung Tembesi dengan kapasitas 40 MWp di sistem kelistrikan Batam – Bintan.

Dalam kelayakan finansial mencakup perhitungan biaya investasi, biaya operasi dan pemeliharaan, serta analisis manfaat biaya dengan menggunakan indikator seperti Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period. Analisis kelayakan operasi meliputi alternatif pencapaian sasaran, penilaian cara pencapaian sasaran, ruang lingkup pekerjaan, dan kesimpulan kajian kelayakan operasional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembangunan PLTS apung di Waduk Tembesi secara teknis layak untuk dilaksanakan. Desain dan teknologi yang diusulkan mampu mendukung kinerja optimal sistem PLTS apung, memastikan operasional yang efektif dan efisien. Analisis finansial, termasuk pertimbangan sensitivitas dan asumsi yang ada, menunjukkan bahwa proyek ini layak secara finansial. Proyek ini memiliki tingkat pengembalian internal (IRR) yang memenuhi syarat kelayakan investasi. Tarif tersebut adalah 8.82 cUSD/kWh jika daya dievakuasi melalui jalur 150 kV, dan 7.96 cUSD/kWh jika dievakuasi melalui jalur 20 kV.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, proyek pembangunan PLTS Apung Tembesi 40 MWp di sistem kelistrikan Batam – Bintan dinyatakan layak untuk dilaksanakan. Implementasi proyek ini diharapkan dapat meningkatkan pasokan energi terbarukan, mendukung ketahanan energi lokal, dan memberikan manfaat yang signifikan bagi wilayah Batam – Bintan.

Analisis Pengaruh Kondisi Alam Pada Sistem Hybrid Panel Surya Dan Thermoelectric Generator

Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000

Indonesia memiliki sumber energi baru terbarukan yang sangat melimpah, salah satunya adalah cahaya matahari.telah banyak orang yang melakukan penelitian mengenai pemanfaatan energi cahaya matahari dengan menggunakan perangkat sel surya dan beberapa peneliitian menggunakan Thermoelectric Generator (TEG). Dalam penelitian terdahulu dilakukan dengan tujuan membandingkan tegangan keluaran dari sel surya itu sendiri dengan tegangan keluaran dari rangakaian hybrid sel surya dan Thermoelectric Generator (TEG) tanpa memperhatikan faktor alam dan juga mengkonfigurasi Thermoelectric Generator (TEG) . Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan energi cahaya matahari sebagai sumber energi baru dengan menggunakan sel surya dan Thermoelectric Generator (TEG) dalam upaya optimalisasi pemanenan energi dengan memperhatikan kondisi alam dan konfigurasi terbaik dari Thermoelectric Generator (TEG). Metode pengambilan data yang digunakan adalah dengan cara uji coba secara langsung. Untuk mendapatkan konfigurasi Thermoelectric Generator (TEG) terbaik untuk sistem hybrid ini akan dilakukan pengujian pada rangkaian Thermoelectric Generator (TEG) seri dan paralel. Pada saat pengujian tunggal Thermoelectric Generator (TEG) dan sistem hybrid secara bersamaan akan dilakukan pengambilan data terhadap analisis kondisi alam untuk mengetahui pengaruh kondisi alam terhadap tegangan keluaran sistem hybrid sel surya dan Thermoelectric Generator (TEG). Metode analisis akan menggunakan regresi linier ganda. Kondisi alam yang akan diambil sampelnya adalah intensitas cahaya, kecepatan angin dan kelembanan udara. Hasil dari penelitian ini adalah pengaruh dari masing-masing variabel kondisi alam terhadap tegangan hybrid sel surya dan Thermoelectric Generator (TEG) serta diketahuinya konfigurasi terbaik dari Thermoelectric Generator (TEG) untuk dilakukan hybrid dengan sel surya.

Kata kunci : Sel Surya, Generator Termoelektrik (TEG), Regresi Linear Ganda

Implementasi Teknologi LoRA Menggunakan Data Beban Puncak Pada Gardu Distribusi

Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000

Transformer monitoring and measurement process at PT. PLN (Persero) at the BR 391 distribution substation is carried out manually during peak load hours in the field, which usually takes place between 18.00-22.00 local time. The peak load hours at distribution substations can vary, whether in the morning, afternoon or evening, sometimes even during the day. Because of this difference, determining peak load hours is still done manually by staff. However, this approach is considered inefficient. Therefore, in this research, we plan to develop a monitoring and data storage system using LoRa technology. This system will enable continuous monitoring of transformers at distribution substations, in contrast to manual methods which are only carried out during certain hours. This technology has been tested at the distribution substation BR 391 Jl. Wijaya Kusuma Medan. Observation results show that peak load hours occur between 18.00-22.00 WIB, with the highest peak load reaching R=20. 983,6 watts, S=17.031,0 watts, and T=21.801,4 watts per phase. The highest daily average power consumption was recorded at 20.00 WIB. Increased load tends to occur at night, with the highest load in the T phase

A Parameter Transmisi Data Air Waduk PT. Meteor Perkasa Menggunakan Komunikasi Jarak Jauh

Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000

Perusahaan yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) adalah PT Meteor, produk yang dihasilkan adalah produk merk “For3”. Integrasi sistem telekomunikasi yang digunakan adalah sistem telekomunikasi Perangkat pemancar dihubungkan dengan sensor parameterter air yang diletakkan pada sumber penampungan air (Tandon), dan antena pemancar berada pada ketinggian 8m. Perangkat penerima berjarak 80m, 180m, dan 250m dari pemancar dengan tinggi antena 1,5m dari permukaan tanah. Penelitian ini menggunakan modul transceiver RFM95W untuk mengetahui pengujian pengiriman data sensor dari sumber air menggunakan gateway LoRa berjalan lancar pada titik uji (jarak) diatas. Hasil RSSI dan SNR menunjukkan kuat sinyal sebesar -120dBm dan -20dB. Meskipun jarak semakin jauh nilainya masih terlihat positif, dapat dikatakan sinyalnya bagus.. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia.

Analisis Kinerja Pengendali dengan Filter pada Sistem Load Frequency Control Tipe Reheat untuk Stabilisasi Frekuensi

Fri, 25 Apr 2025 00:00:00 +0000

Kestabilan frekuensi dalam sistem tenaga listrik merupakan aspek penting yang mempengaruhi kualitas energi yang dihasilkan. Penelitian ini menganalisis kinerja sistem Load Frequency Control (LFC) tipe reheat menggunakan berbagai konfigurasi pengendali, baik dengan maupun tanpa karakteristik droop. Metode yang digunakan meliputi pemodelan matematis dan simulasi untuk mengevaluasi respons sistem terhadap perubahan daya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan karakteristik droop meningkatkan kecepatan respons sistem dan mengurangi osilasi frekuensi. Konfigurasi pengendali PID dan PIDF menunjukkan performa terbaik dalam menjaga stabilitas frekuensi. Kesimpulannya, penerapan pengendali dengan filter dan karakteristik droop memberikan kinerja optimal dalam sistem LFC tipe reheat, memungkinkan penanganan perubahan daya yang lebih efektif dan respons yang lebih cepat terhadap gangguan.