Main Article Content

Abstract

Penelitian tentang “Peran Museum dalam Pelestarian Sejarah dan Budaya Masyarakat” membahas
bagaimana museum menjadi elemen penting dalam pendidikan modern dan pariwisata edukasi.
Museum tidak hanya sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno, tetapi juga sebagai pusat
pembelajaran yang menyediakan pengalaman yang menarik dan bermakna bagi masyarakat. Artikel
ini bertujuan bahwa museum memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
tentang sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dengan menggali peran museum dalam proses
pendidikan formal dan informal, dapat ditemukan cara untuk memaksimalkan manfaatnya dalam
dinamika masyarakat modern. Metode penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah metode
penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini penelitian deskriptif bertujuan
untuk menciptakan deskripsi atau interpretasi yang realistis, tidak memihak dan tidak memihak
terhadap fenomena atau subjek yang diselidiki (Nazir, 2003). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan tinjauan pustaka yang terdiri dari berbagai sumber seperti buku, artikel berita, dan
informasi yang diperoleh dari internet, yang diharapkan dapat memberikan atau mendukung
pengetahuan atau informasi mengenai topik yang diteliti. Data-data tersebut kemudian dianalisis
secara acak, yaitu diambil kesimpulan umum berdasarkan pemikiran yang ada, sehingga mencapai
tujuan penelitian untuk menjelaskan manfaat museum. Adapun temuanya Museum berfungsi sebagai
tempat mengumpulkan dan menyimpan artefak, benda-benda seni, dan bahan-bahan bersejarah,
tidak hanya menyimpan koleksi, tetapi juga menyediakan informasi dan sumber daya untuk mempela-
jari dan memahami sejarah, seni, dan budaya.Evolusi Peran museum telah mencerminkan perubahan
dalam cara kita memahami dan memanfaatkan warisan budaya, serta perubahan dalam hubungan
antara museum dan masyarakat di era modern.Museum tidak lagi hanya menerima pengunjung yang
pasif; sebaliknya, mereka mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan dari masyarakat.
Kata Kunci : Museum, Masyarakat, Evolusi dan Inovasi Museum.

Keywords

Musium, Masyarakat, EvolusiInovasi Musium Museum Masyarakat Evolusi dan Inovasi Museum

Article Details

References

  1. Akbar, A. (2010). Museum di Indonesia Kendala dan Harapan. Papas Sinar Sinanti.
  2. Alifia, M. (2022). Peranan Museum Mpu Tantular Dalam Melestarikan Koleksi Warisan. Jurnal Pendidikan Sejarah, 12(3), 1–15.
  3. Ambrose, T., & Paine, C. (1993). Museum basics. ICOM in conjunction with Routledge.
  4. Ardika, I. W. (2012). Museum Sebagai Daya Tarik Wisata: Perspektif Multikulturalisme. Arkeologi Membuktikan Bahwa Sulawesi Utara Adalah Gerbang Asia Pasifik Sejak Prasejarah. https://iaaipusat.wordpress.com/2012/05/04/museum-sebagai-daya-tarik-wisata-perspektif-multikulturalisme/
  5. Asmara, D. (2019). Peran Museum dalam Pembelajaran Sejarah. Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial-Humaniora, 2(1), 10–20. https://doi.org/10.31539/kaganga.v2i1.707
  6. Firdaus, D. W., & Armiyati, L. (2020). Belajar Sejarah Di Museum: Optimalisasi Layanan Edukasi Berbasis Pendekatan Partisipatori. Jurnal Artefak, 7(2), 19. https://doi.org/10.25157/ja.v7i2.3472
  7. Harahap, Y. A., Lubis, S., Azhar, K., Ginting, S. N., & Hasibuan, M. (2023). Kerja Sama Perpustakaan Berbasis Digital: Membangun Akses dan Kolaborasi untuk Pendidikan dan Inovasi. ITQAN: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 14(1), 29–40. https://doi.org/10.47766/itqan.v13i2.779
  8. Irwandi. (2023). Pemuda dan Museum Mengukir Masa Depan melalui Budaya dan Pendidikan. Museum Sonobudoyo. https://sonobudoyo.com/id/tulisan/read/pemuda-dan-museum-mengukir-masa-depan-melalui-budaya-dan-pendidikan
  9. Akbar, A. (2010). Museum di Indonesia Kendala dan Harapan. Papas Sinar Sinanti.
  10. Alifia, M. (2022). Peranan Museum Mpu Tantular Dalam Melestarikan Koleksi Warisan. Jurnal Pendidikan Sejarah, 12(3), 1–15.
  11. Ambrose, T., & Paine, C. (1993). Museum basics. ICOM in conjunction with Routledge.
  12. Ardika, I. W. (2012). Museum Sebagai Daya Tarik Wisata: Perspektif Multikulturalisme. Arkeologi Membuktikan Bahwa Sulawesi Utara Adalah Gerbang Asia Pasifik Sejak Prasejarah. https://iaaipusat.wordpress.com/2012/05/04/museum-sebagai-daya-tarik-wisata-perspektif-multikulturalisme/
  13. Asmara, D. (2019). Peran Museum dalam Pembelajaran Sejarah. Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Riset Sosial-Humaniora, 2(1), 10–20. https://doi.org/10.31539/kaganga.v2i1.707
  14. Firdaus, D. W., & Armiyati, L. (2020). Belajar Sejarah Di Museum: Optimalisasi Layanan Edukasi Berbasis Pendekatan Partisipatori. Jurnal Artefak, 7(2), 19. https://doi.org/10.25157/ja.v7i2.3472
  15. Harahap, Y. A., Lubis, S., Azhar, K., Ginting, S. N., & Hasibuan, M. (2023). Kerja Sama Perpustakaan Berbasis Digital: Membangun Akses dan Kolaborasi untuk Pendidikan dan Inovasi. ITQAN: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan, 14(1), 29–40. https://doi.org/10.47766/itqan.v13i2.779
  16. Irwandi. (2023). Pemuda dan Museum Mengukir Masa Depan melalui Budaya dan Pendidikan. Museum Sonobudoyo. https://sonobudoyo.com/id/tulisan/read/pemuda-dan-museum-mengukir-masa-depan-melalui-budaya-dan-pendidikan
  17. Istina, D. (2022). Keberadaan dan Fungsi Museum Bagi Generasi Z. Jurnal Tata Kelola Seni, 8(2), 95–104. https://doi.org/10.24821/jtks.v8i2.7096
  18. JDI, A. M. S. (2024). Peran Keterlibatan Pemandu Museum dalam Pengembangan Pameran dan Program Pendidikan. Lsppariwisata.Com. https://lsppariwisata.com/id/keterlibatan-pemandu-museum-dalam-program-pendidikan-dan-pameran/
  19. Kemenag. (2018). Museum Adalah Jendela Peradaban Bangsa. Badan Litbang Dan Diklat Kementerian Agama RI. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/berita/museum-adalah-jendela-peradaban-bangsa
  20. Labawo, Y. (2020). Museum sebagai Daya Tarik Wisata Budaya. Luwuk Post. https://luwukpost.id/2020/10/museum-sebagai-daya-tarik-wisata-budaya/
  21. Lord, G. D. (1999). The Power of Cultural Tourism. LORD Cultural Resources Planning and Management Inc, September, 14. http://torc.linkbc.ca/torc/downs1/Artcl_PowerCulturalTourism-GL.pdf
  22. Mansyur, S. (2010). Museum Negeri: Sebuah Upaya Melestarikan Memori Kolektif. Kapata Arkeologi, 6(11), 25–48. https://doi.org/10.24832/kapata.v6i11.143
  23. McLean, K. (1990). Palnning for People in Museum Exhibitions. Association of Science-Technology Centres.
  24. Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Ghalia Indonesia.
  25. Posha, B. Y., & Yusnita, H. (2023). Peran Museum Sebagai Pusat Edukasi Dan Daya Tarik Wisata Bagi Masyarakat Sambas. Journal of Community Services), 1(1), 46–58. https://doi.org/10.37567/belalek.v1i1.2200
  26. Prasetyo, D., Manik, T. S., & Riyanti, D. (2021). Pemanfaatan Museum Sebagai Objek Wisata Edukasi. Kepariwisataan: Jurnal Ilmiah, 15(01), 1–11. https://doi.org/10.47256/kepariwisataan.v15i01.146
  27. Rakhim, R. A., & Witasari, N. (2021). Museum Ranggawarsita Sebagai Ruang Publik dalam Dinamika Sejarah di Jawa Tengah Sebagai Barometer Budaya Jawa (1975-2017). Journal of Indonesian History, 10(2), 191–207. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih
  28. Siregar, N. A. M., Khadijah, U. L. S., & Novianti, E. (2021). Strategi Resiliensi Museum dan Galeri Foto Jurnalistik Antara Menghadapi Pandemi Covid-19. Rekam, 17(1), 13–26. https://doi.org/10.24821/rekam.v17i1.4945
  29. Sutaarga, A. (1983). Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Direktorat Permuseuman Direktorat Jendral Kebudayaan, P&K.
  30. Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. G. N. (2010). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Pustaka Larasan.
  31. Widiastuti, F. (2020). PERAN MEDIA SOSIAL SEBAGAI SARANA STRATEGI PROMOSI MUSEUM DALAM MENINGKATKAN JUMLAH PENGUNJUNG DI MUSEUM BASOEKI ABDULLAH. PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UIN SYARIF HIDAYATULLAH. https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51234/1/fulltext.pdf