ANALISIS POTENSI EKONOMI SEKTOR/SUB SEKTOR PERTANIAN PROVINSI BENGKULU

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sektor-sektor potensial (basis) di masa depan serta perubahan dalam struktur perekonomian di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan tiga metode analisis: Location Quotient (LQ), Dynamic Location Quotient (DLQ), dan Shift Share. Data yang digunakan adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan harga konstan untuk periode 2017-2021 dan data Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia pada periode yang sama. Dari hasil perhitungan LQ selama periode 2017-2021, ditemukan bahwa Provinsi Bengkulu memiliki nilai LQ lebih besar dari 1, yang mengindikasikan sektor-sektor basis. Sektor-sektor basis tersebut meliputi sektor Pertanian, Peternakan, dan Jasa Pertanian, dengan rata-rata nilai LQ sebesar 2,72%. Rincian rata-rata nilai LQ untuk masing-masing subsektor dalam sektor pertanian adalah sebagai berikut : Subsektor Tanaman Hortikultura: 1,12%, Subsektor Peternakan: 1,19%, Subsektor Jasa Pertanian dan Perburuan: 1,48%, Subsektor Perikanan: 1,48%. Analisis DLQ menunjukkan bahwa sektor pertanian di Provinsi Bengkulu selama periode 2017-2021 memiliki nilai DLQ lebih besar dari 1, menandakan bahwa sektor ini memiliki potensi sebagai sektor basis di masa depan. Rata-rata nilai DLQ untuk setiap subsektor dalam sektor pertanian adalah sebagai berikut: Subsektor Tanaman Pangan: 9,97%, Subsektor Perkebunan: 6,61%, Subsektor Peternakan: 4,94%, Subsektor Jasa Pertanian dan Perburuan: 23,05%, Subsektor Perikanan: 1,88%. Perhitungan Shift Share menunjukkan adanya perubahan positif dalam struktur perekonomian. Secara keseluruhan, terjadi perubahan dalam struktur perekonomian pada komponen Share Nasional di subsektor pertanian.