Article Sidebar

Download
PDF

Main Article Content

Abstract

Sea turtles are reptiles that are slow but consistent in achieving their goals. It is capable of spending most of its life at sea and breeding in challenging conditions ranging from natural disturbances to predatory beasts. The Lekang species  (Lepidochelys olivacea) is one of sea turtles that have a relatively small body size compared to other species. Some studies and reserarch showed that  Pekik Nyaring Beach  in Bengkulu, which vegetation is dominated by sea cypress plants (Casuarina equisetifolia), coconut (Cocos nucifera), and katang-katang (Ipomoea pescaprae), having a coastline length of approximately 2 km and average width of 22.6 m, average temperature of 28°C, sand humidity of 61% and soil composition  of  92.39% sand, 2.64%, dust  and  clay 3,07 % clay, .is an ideal place for sea turtles to lay their eggs. However,  The hatchling rate of Lekang  eggs (Lepidochelys olivacea) in the Alun Utara Conservation center  Conservationisrelativelylow(27.33%),I could be caused by the overheating  inthehatchingnestwhichis33.5ºC.Theresultsofmeasurements of weight gain and carapacesizecarriedoutper-threedaysfor61daysshowed thehighesthatchlingweight was 46 gr and the lowest was 34gr,thiswasinfluencedbyheredityandcompetitionthatoccurredinthebreedingbasin


Keywords:Studies, Hatchlings, Lekang (Lepidochelys olivaceae)

Keywords

Floristic composition diameter class diversity index mountain forest Mount Geulis

Article Details

License

Copyright (c) 2023 Azrul Nopri Azhari, Agus Susatya, Saprinurdin

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

References

  1. Adnyana, I. B W, dan C. Hitipeuw. 2009. Panduan Melakukan Pemantauan Populasi Penyu diPantai Peneluran di Indonesia. WWF-Indonesia Marine Program Jakarta.
  2. Akbar, M. R., Luthfi, O. M., & Barmawi, M. 2020. Pengamatan Kesesuaian Lahan Peneluran Penyu Lekang Lepidochelys olivacea, Eschscholtz, 1829 (Reptilia:Cheloniidae) di Pantai Mapak Indah, Nusa Tenggara Barat. Journal of MarineResearch, 9(2), 137-142.
  3. Ario, Raden., Wibowo, E., Pratikto, I., & Fajar, S. 2016. Pelestarian Habitat Penyu Dari Ancaman Kepunahan Di Turtle Conservation And Education Center (TCEC), Bali. Jurnal Kelautan Tropis,
  4. (1), 60-66.
  5. Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu.
  6. Rencana Aksi Daerah Pengembangan Daerah Provinsi Bengkulu.
  7. Banoet, N., A, M, Dima., A, N, Momo.2019. Karakteristik Sarang, Bioreproduksi, Morfometrik, dan Performans Tukik Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) Pada Sarang Alami dan Semi Alami di TWA Menipo, Kecamatan Amarasi Timur Kabupaten Kupang. Jurnal Biotropikal Sain Vol. 16 (1). 54-63
  8. Damanyanti, D.2013. Manajemen Pelestarian Penyu Sisik di Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Taman Nasional Karimunjawa. Skripsi. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Bogor, 47 hlm
  9. Direktorat Konservasi dan TamanNasional Laut, Direktorat JenderalKelautan.2009. Pedoman TeknisPengelolaan Konservasi Penyu. Jakarta
  10. Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.
  11. Fachrul, Melati Ferianita. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara
  12. Hanipa, S., Utami, E., & Umroh, U. (2017). Pengaruh Pakan Terhadap Pertumbuhan Tukik Penyu Hijau (Chelonia mydas) Di Penangkaran Pantai Tongaci Sungailiat. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 11(2), 63-70.
  13. Hirth, H.F. 1971. Synopsis of Biological Data on the Green Turtle, Chelonia Mydas (Linnaeus 1758). Roma, Italy: FAO Fisheriesn Synopsis
  14. Jentewo, Y., Saleky, D., & Suruan, S. 2019. Asosiasi Tipe Vegetasi Terhadap Letak Sarang Penyu Hijau (Chelonia Mydas) Di Pulau Piai, Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Riset Perikanan Dan Kelautan.
  15. Khaisu, ms. 2014. Upaya Konservasi Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)di TWA Air Hitam Kab. Mukomuko Provinsi Bengkulu. [Laporan PKL].Bogor : Institut Pertanian Bogor.
  16. [KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan Konservasi Penyu. Jakarta (ID): Direktoray Konservasi dan Taman Nasional Laut KKP.
  17. Lazaren, et al. 2018. Perbandingan Laju Pertumbuhan Tukik Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) dengan Pemberian Pakan Ikan Tongkol, Udang Rebon Kering dan Pakan Campuran. UniversitasUdayana. Journal of Marine and AquaticSciences
  18. Leksono, Amin, Setyo. 2017. EkologiArthopoda.Malang : UB Press
  19. Nutija, I N. S. 1992. Biologi dan EkologiPeneluran Penyu Laut. IPB Press Bogor.128 hal.
  20. Parawangsa, I. N. Y., Arthana, I. W., & Ekawaty, R. 2018. Pengaruh Karakteristik Pasir Pantai Terhadap Persentase Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochely Olivacea) Dalam Upaya Konservasi Penyu Di Bali Characteristic. Jurnal Metamorfosa.
  21. Retawimbi, A. Y. 2011. Pengaruh Tradisi Tabob Terhadap Penyu Belimbing Di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 6(1), 40-46.
  22. Setiawan, R., & SPN, B. F. (2018). Studi karakteristik habitat peneluran penyu di desa pekik nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 1(1).
  23. Whittaker, R.J., dan J.M.F. Palacios. 2007. Island Biogeography. Second edition. New York :Oxford University Press Inc
  24. Wulansari F. 2018. Kajian Habitat Penyu Lekang (Lepidochelys Olivaceae) di Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam). Bengkulu
  25. Yayasan Alam Lestari. 2000. Mengenal Penyu. Yayasan Alam Lestari dan Keidanren Nature Conservation Fund (KNCF). JepangYusuf, A. 2000. Mengenal Penyu. Yayasan alam lestari. Jakarta
  26. Zonneveld N, E. A. Huisman dan J.H. Boon. 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan