LAJU DEKOMPOSISI SERASAH DAUN DI KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) UNIVERSITAS BENGKULU, BENGKULU UTARA

Authors

  • Tiaramadhani Putri Karina Program Studi Kehutanan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
  • Wahyudi Arianto Program Studi Kehutanan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu
  • Wiryono Wiryono Program Studi Kehutanan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

Keywords:

Pohon, Serasah dan Laju Dekomposisi.

Abstract

Pohon merupakan penghasil serasah yang cukup besar dan berperan penting dalam menjaga dan mengembalikan kesuburan tanah. Serasah yang telah membusuk akan mengalami dekomposisi dan berubah menjadi humus yang banyak menyumbangkan kesuburan dan akhirnya menjadi tanah yang mengandung unsur hara. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Bengkulu, Bengkulu Utara yang berdasarkan administrasi terletak di Wilayah Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa cepat laju dekomposisi serasah di kawasan tersebut.

Pengukuran laju dekomposisi serasah dilakukan dengan mengumpulkan serasah menggunakan jaring ukuran 1  m  x  1  m  pada  areal 120  m  x  120  m di  bawah tegakan hutan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jaring serasah berukuran 30 cm x 20 cm. Berat kering angin serasah dimasukkan sebanyak 10 gr ke dalam 30 litterbag dan diletakkan pada lantai hutan. Setiap 15 hari, sebanyak 5 buah kantong serasah diambil secara acak untuk dilakukan perhitungan penurunan bobot serasah dan laju dekomposisinya.

Laju dekomposisi pada minggu ke 2 adalah 0,010 g/hari dengan persentase kehilangan berat kering oven serasah sebanyak 1,52%, minggu ke 4 sebesar 0,009 g/hari dengan persentase kehilangan berat kering serasah sebanyak 2,84%, minggu ke 6 sebesar 0,007 g/hari dengan persentase kehilangan berat kering serasah sebanyak 3,14, minggu ke 8 sebesar 0,007 g/hari dengan persentase kehilangan berat kering serasah sebanyak

4,36%, minggu ke 10 sebesar 0,0011 g/hari dengan persentase kehilangan berat kering serasah sebanyak 7,92%, dan minggu ke 12 sebesar 0,0012 g/hari dengan persentase kehilangan berat kering serasah sebanyak 10,4%. Laju dekomposisi semakin cepat dengan semakin tingginya persentase kehilangan berat kering serasah, dengan laju dekomposisi tertinggi terjadi pada minggu ke 12 pada kondisi curah hujan yang cenderung tinggi dibandingkan minggu sebelumnya.

Downloads

Published

2022-06-29