JENIS-JENIS TUMBUHAN OBAT YANG DIMANFAATKAN OLEH MASYARAKAT DESA ULAK PANDAN, KECAMATAN NASAL, KABUPATEN KAUR, PROVINSI BENGKULU

Authors

  • Erik Sastrawiyadi Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Siswahyono Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Agus Susatya Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstract

Pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan obat dan prakteknya dengan cepat menurun yang disebabkan beberapa faktor seperti migrasi dari pedesaan ke perkotaan, industrialisasi, hilangnya keanekaragaman hayati, hilangnya habitat alam, dan perubahan gaya hidup. Penelitian ini dilakukan di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu dengan tujuan untuk mengetahui jenis tumbuhan, bagian tumbuhan, dan cara pemanfaatan tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai bahan ramuan pengobatan tradisional. Data informasi yang dikumpulkan diperoleh dari hasil wawancara dengan informan kunci yang merupakan sebagai pengobat tradisional (battra), yang ditentukan dengan metode snowball sampling. Identitas taksonomi tumbuhan yang meliputi nama ilmiah, famili, dan habitus diperoleh dari buku, literatur, jurnal, penelitian terdahulu, dan situs-situs internet. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah jenis tumbuhan yang dimanfaatkan masyarakat Suku Kaur di Desa Ulak Pandan terdapat 101 jenis tumbuhan dari 56 famili, bagian tumbuhan yang dimanfaatkan untuk pengobatan meliputi daun, akar, batang, buah, bunga, getah, kulit batang, nira, rimpang, dan umbi.Terdapat 60 jenis penyakit yang bisa diobati dengan memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan ramuan pengobatan dengan cara pengolahannya meliputi dikunyah, direbus, dicacah, diremas, ditumbuk, diparut, dibakar, disangrai, diasah, dan diperas. Cara pemanfaatan yang dilakukan meliputi diusap, diteteskan, ditempel, disiram, dioles, dimandikan, dimakan, dan dijadikan aksesoris.

References

Badan Musyawarah Adat Kabupaten Kaur. 2009. Perumusan Adat Istiadat Kaur. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kaur.

Baydoun, S., L. Chalak., H. Dalleh., dan N. Arnold. 2015. Ethnopharmacological survey of medicinal plants used in traditional medicine by the communities of Mount Hermon, Lebanon. J Ethnopharmacol; 173:139–56.

Dharmono. 2007. Kajian Etnobotani Tumbuhan Jalukap (Contella asiatica L.) di Suku Dayak Bukit Desa Haratai I Loksado. Banjarmasin Kalimantan Selatan. Volume 4. Hal: 71-78.

Guler, B., G. Kumuştekin, dan E. Ugurlu. 2015. Contribution to the traditional uses of medicinal plants of Turgutlu (Manisa–Turkey). J Ethnopharmacol; 176:102–8.

Hakim, L. 2014. Etnobotani dan Manajemen Kebun : Perkarangan Rumah Ketahanan Pangan, Kesehatan, dan Agrowisata. Selaras. Malang.

Hermanto, dan Subroto. 2007. Pilih Jamu dan Herbal Tanpa Efek Samping. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Kinho, J., D. I. D. Arini., S. Tabba., H. Kama., Y. Kafiar., H. Shabri., dan M. Karundeng. 2011. Tanaman Obat Tradisional Sulawesi Utara Jilid I. Balai Penelitian Kehutanan Manado. Manado.

Lusia, O. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan Khasiatnya. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol III No 1.

Meisia, L. Rafdinal, dan S. Ifadatin. 2020. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Suku Melayu di Desa Sungai Daun Kecamatan Selakau Kabupaten Sambas. Jurnal Protobiont, 9 (1) : 7-16.

Murniatmo, G, 1992. Pengobatan tradisional daerah istimewa yogyakarta. Departement Pendidikan Dan Kebudayaan. Yogyakarta.

Osha, R.B. 2003. Tanaman Pekarangan Pilihan. Salamadani. Bandung.

Petrovska, B.B. 2012. Histori review of medicinal plants‟ usage. Pharmacogn Rev; 6:1–5.

PPKD Kabupaten Kaur. 2018. Naskah Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah Kabupaten Kaur Tahun 2018.

Purwanto, Y. 1999. Peran dan Peluang Etnobotani Masa Kini di Indonesia dalam Menunjang Upaya Konservasi dan Pengembangan Keanekaragaman Hayati (Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelitian Bidang Ilmu Hayati). Laboratorium Etnobotani Balitbang Botani- Puslitbang Biologi LIPI. Bogor.

Qasrin, U., A. Setiawan, Yulianti, dan A. Bintoro. 2020. Studi Etnobotani Tumbuhan Berkhasiat Obat yang Dimanfaatkan Masyarakat Suku Melayu Kabupaten Lingga Kepulauan Riau. Jurnal Belantara, 3 (2) : 139-152.

Rahardi, F. 1996. Membuat Kebun Tanaman Obat. Puswa Sawara. Jakarta.

Rianda Ulfa Dian. 2019. Studi Pemanfaatan Tanaman Sebagai Obat Tradisional Pada Tiga Kecamatan di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, Universitas Sumatera Utara. Medan.

Silalahi, M., Nisyawati, E.B. Walujo, dan W. Mustaqim. 2018. Etnomedisin Tumbuhan Obat Oleh Subetnis Batak Phakpak di Desa Surung Mersada, Kabupaten Phakpak Barat, Sumatera Utara. Jurnal Ilmu Dasar, 19 (2) : 77-92.

Siregar, R. 2021. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Desa PAL VIII Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Skripsi. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Sri Rahayu, Sri Rahayu and Guswarni, Anwar and Wiryono, Wiryono. 2018. Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Suku Lembak Delapan Di Desa Jum‟at Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah. Undergraduated thesis, Universitas Bengkulu.

Subagyo, P. 2006. Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional.

Suryadarma. 2008. Etnobotani. Diktat Kuliah Jurusan Pendidikan Biologi MIPA. Universitas Negeri Yogyakarta.

Suyanto, B. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Prenada Media. Jakarta.

Thomas, A. N. S. 1996. Tanaman Obat Tradisional 2. Kanisius. Yogyakarta.

Vahmy. 2010. Etnobotani Tumbuhan Obat Pada Masyarakat Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.

Wakidi. 2003. Permasyarakatan Tanaman Obat Keluarga “TOGA” untuk Mendukung Penggunaan Sendiri “Self Medication”. Farmasi Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara.

Wulandara, D.F., Rafdinal, dan R. Linda. 2018. Etnobotani Tumbuhan Obat Suku Melayu Desa Durian Sebatang Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara. Jurnal Protobiont, 7 (3) : 36-46.

Yatias, E.A. 2015. Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Desa Neglasari Kecamatan nyalindung Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Zuhud, E. A. M., dan H. M. Sangat. 2000. Kamus Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia.

Downloads

Published

2022-12-28