KEANEKARAGAMAN SERANGGA TANAH PADA LAHAN AGROFORESTRI DAN MONOKULTUR KAYU BAWANG DI PROVINSI BENGKULU

Authors

  • Helen Shelinda Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Putranto B. Agung N Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Enggar Apriyanto Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstract

Serangga merupakan hewan yang sudah ada sejak zaman dahulu dan mendominasi bumi. Jumlah spesies yang telah teridentifikasi mencapai satu juta spesies dan diperkirakan masih ada sekitar 10 juta spesies yang belum diidentifikasi. Serangga dapat ditemukan di berbagai tempat termasuk di permukaan tanah dan didalam tanah. Serangga permukaan tanah merupakan serangga pemakan tumbuhan hidup dan tumbuhan mati yang berada di atas permukaan tanah. Serangga tanah berperan dalam proses perombakan atau dekomposisi material organik tanah sehingga membantu dalam menentukan siklus material tanah sehingga proses perombakan di dalam tanah akan berjalan lebih cepat dengan adanya bantuan serangga permukaan tanah (Borror, 1997).

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2021 yang bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis serangga tanah pada lahan agroforestri dan monokultur kayu bawang, sebagai data dasar untuk memperoleh gambaran tentang keanekaragaman serangga tanah. Berdasarkan hasil penelitian jenis serangga tanah yang ditemukan di lokasi penelitian lahan agroforestri kayu bawang sebanyak 273 serangga tanah, terdiri dari 8 spesies yaitu, Gryllus bimacuratus, Dolichoderus thoracius, Oecophylla smaragdina, Polyrharchis carbonaria, Gryllotalpa orientalis, Anoplolepis gracilipes, Periplaneta americana, Valanga nigricornis. Jenis serangga tanah yang ditemukan di lokasi penelitian lahan monokultur sebanyak 220 serangga tanah, yang terdiri dari 7 spesies yaitu, Gryllus bimacuratus, Dolichoderus thoracius, Oecophylla smaragdina, Polyrharchis carbonaria, Gryllotalpa orientalis, Anoplolepis gracilipes, Periplaneta americana. Keanekaragaman serangga tanah pada lahan Agroforestri Kayu Bawang  yaitu 1,70. Keanekaragaman pada lahan Monokultur Kayu Bawang yaitu 1,60. Nilai keanekaragaman pada lahan Agroforestri kayu bawang lebih tinggi dibandingkan lahan Monokultur kayu bawang.

References

Adi Surya Jaya, 2018. Pengaruh Umpan Terhadap Keefektifan Pitfall Trap untuk Mendukung Praktikum Ekologi Hewan di Laboratorium Ekologi FMIPA Unsyiah. Jurnal Bioleuser Vol. 2, No. 3 72-77.

Borror, 1997. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Herlinda, S. Waluyo, Estuningsih, 2008. Keanekaragaman Spesies dan Kelimpahan Arthropoda Predator Penghuni di Sawah Lebak yang Diaplikasi dan Tanpa Aplikasi Insektisida. J. Entomologi Indonesia. 2:96-107.

Mahendra, F. 2009. Agroforestri Sistem agroforestri dan aplikasi. Graha ilmu. Yogyakarta.

Odum, 1998. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Jurnal Pendidikan Biologi. Volume 2 Nomor (1 April 2013)

Purwowidodo, 2003. Panduan Praktikum Ilmu Tanah Hutan: Mengenal Tanah. Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Ruslan, H. 2009. Komposisi Dan Keanekaragaman Serangga Permukaan Tanah pada Habitat Hutan Homogen Dan Heterogen di Pusat Pendidikankonservasi Alam (PPKA) Bodogol, Sukabumi, Jawa Barat. Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta.

Setjanata, S. 1983. Perkembangan Penerapan Pola Tanam dan Pola Usahatani dalam Intensifikasi.

Shannon, C. E., & Wiener, W. (1963). The mathematical theory of communication. Urbana: University of Illinois Press.

Smith, T.M dan Smith, R.L. 2006. Element of Ecology Sixth Edition. San Fransisco: Person Educatiom. Inc.

Suheriyanto, D. 2008. Ekologi Serangga. Malang: UIN-Malang Press.

Suin, 1997. Ekologi Fauna Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.

Swift, M dan David Bignell. 2001. Metode Standaard Pengkajian Tanah Keanekaragaman Hayati dan Penggunaan Tanah Praktek. Bogor: Pusat Internasional untuk Penelitian di Asia Program Penelitian Regional Agroforestri Tenggara.

Tetrasani, Y. 2012. Keanekaragaman Serangga pada Perkebunan Apel Semi Organik dan Anorganik Desa Poncokusumo Kabupaten Malang. Skripsi. UIN Malang: Malang

Downloads

Published

2023-12-31