EVALUASI PROGRAM HUTAN KEMASYARAKATAN DI DESA TANJUNG DALAM KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG

Authors

  • Muhammad Deni Abiyyi Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Gunggung Senoaji Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Hefri Oktoyoki Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstract

Community Forestry is a social forestry program allocated to communities around villages. Tanjung Dalam village is one of the villages that has been given a community forest utilization business permit, where this village is where this research was conducted. The research results show that community forests contribute 91.2% of income. The average income of farmers is 29,593,265 rupiah. Community Forests in Tanjung Dalam village on average plant 5 types of trees, namely Gamal, Jengkol, Pinang, Pokat and Durian. When referring to the general work plan of Gapoktan Maju Jaya in 2014, 4% of farmers were included in the unsuccessful category, 41% were included in the moderately successful category and 55% were included in the successful category. If we use the image of the titled land in 2023, it will be larger, namely 67.1 Ha compared to 2015, which was 57.9 Ha. For forest protection in the Tanjung Dalam village community forest, there have never been forest fires, but forest product theft often occurs. Pests in the Tanjung Dalam Village Community Forest are pigs, monkeys, civets and birds

Keywords: Community Forestry, Economy, Ecology

References

Artaman. 2015. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati Gianyar”.Jurnal Ekonomi danBisnis Universitas Udayana. ISSN : 2337- 3067

Badan Pusat Statistik. 2022. Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Rejang Lebong Dalam Angka Kemiskinan. Bengkulu..

Departemen Pendidikan Nasional (2021) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakartfa: Balai Pustaka

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejang Lebong, 2014. Bidang Pengelolaan Data Hutan Kemasyarakatan Wilayah Kabupaten Rejang Lebong tentang Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 784/MenhutII/2013. Kabupaten Rejang Lebong

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejang Lebong, 2014. Surat Bupati Rejang Lebong Nomor 522/1354/Bag.6 pada tanggal 22 Agustus 2013, prihal permohonan Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan ke Menteri Kehutanan. Kabupaten Rejang Lebong

Firdasari. 2015. Kontribusi agroforestry terhadap pendapatan petani di Desa Sukuharjo, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu. Jurnal Sylva Lestari 3(2):1-12.

Noormalinda, Budi.S., Rudy. S. 2021. Persepsi masyarakat desa hamak timur terhadap rencana kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Kawasan Hutan Lindung Gunung Mantiut Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Jurnal Sylva Scienteae. 4(4): 637-645.

Prasetyo, S. B., Aini, N., & Maghfoer, D. 2017. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Kopi Robusta ( Coffea robusta ) Di Kabupaten Malang. Jurnal Produksi Tanaman, 5(5), 805– 811

Santoso, H. 2013. Hutan kemasyarakatan dan hutan desa tafsir setengah hati pengelolaan hutan berbasis masyarakat versi Kementrian Kehutanan RI. Jurnal Kehutanan Masyarakat. 3 (1) : 53 — 60.

Senoaji. Gunggung, 2019. Evektivitas Program Perhutanan Sosial Dalam Bentuk Hutan Kemasyrakatan (HKm) di Desa Tanjung Alam Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan. 8 (1) : 87-98

Widodo, H. (2016). Potret pendidikan di Indonesia dan kesiapannya dalam menghadapi masyarakat ekonomi Asia (MEA). Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan, 13(2), 293-308.

Yahmadi M. 2017. Rangkaian Perkembangan dan Permasalahan Budidaya dan Pengolahan Kopi di Indonesia. Surabaya(ID): Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia

Downloads

Published

2023-12-31