STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI HUTAN DATARAN RENDAH TINGKAT POHON DAN TIANG DI BLOK PERLINDUNGAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) SEBLAT

Authors

  • Erwinda Navadillah Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Wahyudi Arianto Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Wiryono Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstract

Pengetahuan tentang struktur dan komposisi hutan dataran rendah di Bengkulu yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Seblat merupakan hal yang penting untuk merumuskan strategi konservasi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi hutan dataran rendah tingkat pohon dan tiang di blok perlindungan TWA Seblat Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, serta mengetahui kondisi faktor lingkungan pada vegetasi hutan dataran rendah di blok perlindungan TWA Seblat Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu. Penelitian ini menggunakan petak pengambilan sampel secara systematic random yang berukuran 20 x 20 m dan 10 x 10 m untuk pengamatan pohon dan tiang. Data dianalisis untuk mendapatkan parameter berikut: indeks nilai penting (INP), indeks keanekaragaman Shannon-Wienner dan kemiripan antar spesies (klaster). Hasil penelitian menunjukkan 23 jenis tingkat pohon dan 20 jenis untuk tingkat tiang yang termasuk kedalam 19 suku dengan total jumlah individu 171. Komposisi penyusun vegetasi tingkat pohon didominasi oleh Dehaasia cuneata dengan indeks nilai penting 42,11%, sedangkan tingkat tiang didominasi oleh Baccaurea sp dengan indeks nilai penting 35,20%. Nilai indeks keanekaragaman (H') pada vegetasi tingkat pohon 2,77 sedangkan tingkat tiang 2,76. Stratifikasi vertikal terdiri dari 3 lapisan atau strata yaitu strata A, B dan C. Vegetasi tingkat pohon dan tiang menunjukkan hubungan interspesifik dilihat dari beberapa plot yang dikelompokkan yang memiliki kemiripan floristik.

Kata kunci : Hutan dataran rendah, vegetasi, komposisi, struktur, pohon

References

Agustina, E. 2021. Analisis Vegetasi Tingkat Pohon dan Tiang Daerah Vulkanik di Kawsan Wisata Telaga Putri Kecamatan Rimbo Pengadang Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu. Skripsi. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu. Bengkulu (tidak dipublikasikan).

Anwar, I.S., J. Damanik, N. Hisyam dan A. J. Whitten. 1984. Ekologi Ekosistem Sumatera. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Anwari. 2010. Analisis vegetasi tingkat pohon dan tiang di hutan PLG Seblat Bengkulu Utara. Skripsi. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu. Bengkulu (tidak dipublikasikan).

Arifin, M. 2010. Kajian Sifat Fisik Tanah dan Berbagai Penggunaan Lahan Dalam Hubungannya Dengan Pendugaan Erosi Tanah. Universitas Negeri Malang, Malang.

Arrijani. 2008. Struktur dan Komposisi Vegetasi Zona Montana Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Biodiversitas 9 (2) : 134-141.

Asrianny, P. Catarina Balgis, A. Amran, O. Ngakan Putu, Nida, A. Sari. 2019. Komposisi Jenis dan Struktur Vegetasi Hutan Dataran Rendah di Kompleks Gunung Bulusarung Sulawesi Selatan. Jurnal Perennial 15 (1) : 32-41.

Azwar, N.1998. Analisis Vegetasi Tingkat Pohon Pada Hutan Dataran Rendah Limas Jaya Bengkulu Utara. Skripsi Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu (tidak dipublikasikan)

Buckman, H.O. And N.C. Brady. 1969. The Nature and Properties of Soil. (Diterjemahkan oleh) Soegiman, 1982. Barata Karya Akasara, Jakarta.

Dendang, B., dan W. Handayani. 2015. Struktur dan komposisi tegakan hutan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat. Pros Sem Nas Masy BiodivIndon. 1(4).

Erianty, E. 1998. Analisis Vegetasi Tingkat Pohon di Kawasan Hutan Taman Nasional Kerinci Seblat Daerah Lebong. Skripsi. Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Bengkulu. (tidak dipublikasikan)

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta.

Irwan , Z. D. 1992. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisme Ekosistem Komunitas dan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta.

Kartawinata K, Purwaningsih, Partomihardjo T, Yusuf R, Abdulhadi R, Riswan S. 2008. Floristic and Structure of A Lowland Dipterocarp Forest at Wanariset Samboja, East Kalimantan. Reinwardtia. 12: 301-323.

Kershaw, K.A. 1973. Quantitative and Dynamic Plant Ecology. (Second Edition), London: Butter and Tanner.s

Krebs, C.J. 1985. General Ecology. Internasional Thomson, New York.

Kusmana, C. 2017. Metode Survey dan Interpretasi Data Vegetasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kusmana, C., S. Bambang Hero, S. Basuki, Onrizal, dan K. Tsuyoshi. 2009. Komposisi Jenis dan Struktur Hutan Hujan Rendah di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 14 (3) : 149-157.

Laumounier, Y. 1997. The Vegetation of Sumatra. Regional Center For Tropical Biology Bogor, Indonesia.

Ludwig, J. A., dan J.F Reynolds. 1988. Statistical Ecology: A Primer Methods and Computing. John Wiley & Sons, New York: xviii

Marsono, D. 1991. Potensi dan Kondisi Hutan Hujan Tropika Basah di Indonesia. Institut Pertanian Stiper, Yogyakarta.

Mueller-Dombois, D., dan H. Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. John Wiley and Sons, New York.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Kawasan Suaka Alam Dan Pelestarian Alam

Permono, A.R. 2007. Analisis Struktur dan Komposisi Vegetasi Tingkat Pohon dan Tiang Hutan Rawa Air Tawar Di Kawasan Cagar Alam Danau Dusun Besar (CADDB) Kota Bengkulu.(tidak dipublikasikan)

Richard, P. W. 1964. The Tropical Rain Forest. An Ecological Study. Cambridge University Press, Cambridge.

Setiadi, D. 2005. Keanekaragaman spesies tingkat pohon di taman wisata alam Ruteng, Nusa Tenggara Timur. Biodiversitas 6 (2): 118-122.

Simon, H. 1998. Pengantar Ilmu Kehutanan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Soerianegara, I., dan A. Indrawan. 1988. Ekologi Hutan Indonesia. Laboratorium Ekologi Kehutanan, Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Suhendang, E. 1985. Studi model struktur tegakan hutan alam hujan tropika dataran rendah di Bengkunat Provinsi Daerah Tingkat I Lampung (Tesis). Program Pasca Sarjana IPB, Bogor.

Supartono. 2007. Preferensi dan Pendugaan Produktifitas Pakan Alami Populasi Gajah Sumatra (Elephanus Sumateranus Temmick) di Hutan Produksi Khusus (HPKh) Pusat Pelatihan Gajah (PLG) Seblat Bengkulu Utara. Pasca Sarjana IPB Bogor.

Suwardi, A.B., M. Erizal, dan Syamsuardi. 2013. Komposisi Jenis dan Cadangan Karbon di Hutan Dataran Rendah, Ulu Gadut, Sumatera Barat.

Tjasyono, B.H.K. 2004. Klimatologi Edisi Ke-2. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati Dan Ekosistemnya

Van Steenis. 1971. Flora Malesiana series I. Spermatophyta Flowering Plants VII (1) : 149

Vickery, A. 1984. Ekologi Hutan Indonesia. UGM Press, Yogyakarta.

Whitmore, T.C. 1984. Tropical Rain Forest Of The Far East. Oxford University Pres, New York.

Wiryono, 2009. Ekologi Hutan. UNIB PRESS. Bengkulu.

Wiryono, 2020. Ekologi Hutan dan Aplikasinya. UNIB PRESS, Bengkulu.

Yusuf, R., Purwaningsih, dan Gusman. 2005. Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Alam Rimbo Panti, Sumatera Barat. Biodiversitas 6 (4) : 206-271

Downloads

Published

2023-12-31