Article Sidebar

Download
PDF

Main Article Content

Abstract

Kawasan pegunungan termasuk ke dalam bagian penting dari rangkaian tipologi ekosistem teresterial dengan beragam ketinggian mulai dari 600 mdpl hingga lebih dari 4.000 mdpl. Kawasan pegunungan memiliki peran dalam menjaga stabilisasi kawasan yang ada di bawahnya, khususnya pada pegunungan bagian atas uang memiliki peran penting dalam siklus hidrologi. Terdapat pe,again zona vegetasi pada hutan pegunungan berdasarkan ketinggian tempat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karakteristik floristik dan struktur umumnya. Penelitian mengenai struktur dan komposisi vegetasi hutan pegunungan bagian atas masih sedikit dilakukan, khususnya pada Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba yang belum memiliki data mengenai vegetasi hutan pegunungan bagian atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur dan komposisi vegetasi hutan pegunungan bagian atas TWA Bukit Kaba dan mengetahui bagaimana kondisi faktor lingkungan vegetasi hutan pegunungan bagian atas TWA Bukit Kaba. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2023 yang berlokasikan di TWA Bukit Kaba Kapubaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dengan meletakkan plot pada ketinggian 1.500 mdpl sampai 1.900 mdpl. Plot dibuat dengan ukuran 10 m x 10 m sebanyak 10 buah plot pada setiap strata ketinggian tempat. Hasil penelitian ditemukan sebanyak 35 jenis tumbuhan penyususn vegetasi hutan pegunungan bagian atas TWA Bukit Kaba yang tergolong kedalam 29 famili. Vegetasi tingkat pohon didominasi oleh Phoebe grandis dengan Indeks Nilai Penting (INP) 72,15%, vegetasi tingkat semak dan perdu didominasi oleh Vaccinum varingiaefolium dengan INP 53,12% dan vegetasi tingkat tumbuhan bawah didominasi oleh Dicrenopteris linearis dengan INP 64,24%. Stratifikasi vertikal pada ketinggian 1.500 mdpl terdiri dari 3 lapisan yaitu stratum A, B dan C, sedangkan pada ketinggian 1.600 mdpl terdiri dari 2 lapisan yaitu stratum A dan B. Hasil analisis faktor lingkungan yaitu suhu rata-rata berkisar antara 20,35oC-21,43oC, kelembaban udara rata-rata berkisar antara 73,20%-86,17%, serta intensitas cahaya rata-rata berkisar antara 265,22 W/m2-1.012,44 W/m2. Hasil analisis tanah yaitu pH tanah tergolong masam, C-Organik tergolong tinggi-sangat tinggi, Nitrogen tegolong rendah-sedang, Fosfor tergolong sangat rendah, dan Kalium tergolong rendah.

Article Details

License

Copyright (c) 2024 Hefri Oktoyoki, Shinta Aulia Putri, Wahyudi Arianto

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

References

  1. Alikodra, H.S. 2012. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pendekatan Ecosophy Bagi Penyelamatan Bumi. Cetakan pertama. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  2. Anesta, A.F., A.F. Fatman, dan M. Sugandi. 2020. Zonasi Distribusi Tanaman Hutan di Taman Nasional Gunung Semeru Berdasarkan Integrasi Nilai Indeks Vegetasi dan Digital Elevation Model. Jurnal Geosains dan Remote Sensing 1(2) : 64–70.
  3. Arrijani. 2008. Vegetation Structure and Composition of The Montane Zone of Mount Gede Pangrango National Park. Biodiversitas Journal of Biological Diversity 9(2) : 134–141.
  4. Ataroff, M. dan F. Rada. 2000. Deforestation Impact on Water Dynamics in a Venezuelan Andean Cloud Forest. Ambio 29(7) : 440–444.
  5. BKSDA Bengkulu. 2022. Profil 37 Kawasan Konservasi Lingkup Balai KSDA Bengkulu. BKSDA Bengkulu, Bengkulu.
  6. BMKG. 2021. Peta Rata-Rata Curah Hujan dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia. Pusat Informasi Perubahan Iklim Kedeputian Bidang Klimatologi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
  7. Cahyanto, T., D. Chairunnisa, dan T. Sudjawro. 2014. Analisis Vegetasi Pohon Hutan Alam Gunung Mangalayang Kabupaten Bandung. Journal of UIN Sunan Gunung Djati Bandung 85(1) : 2071–2079.
  8. Destaranti, N., Sulistyani, dan E. Yani. 2017. Struktur dan Vegetasi Tumbuhan Bawah pada Tegakan Pinus di RPH Kalirajut dan RPH Baturraden Banyumas. Scripta Biologica 4(3) : 155-160.
  9. Firmasari, N., Riski, dan S. Elza. 2017. Stratifikasi Pohon di Bukit Ace Kelurahan Gunung Sarik Kecamatan Kuranji Padang. Jurnal Sains dan Teknologi 8(2) : 142-149.
  10. Hadi, M. A., Razali, dan Fauzi. 2014. Pemetaan Status Unsur Hara Fosfor dan Kalium di Perkebunan Nanas (Ananas comosus L. Merr) Rakyat Desa Panribuan Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun. Jurnal Online Agroekoteknologi 2(2) : 427-439.
  11. Kusmana, C. 2017. Metode Survey dan Interpretasi Data Pegunungan. Cetakan pertama. IPB Press, Bogor.
  12. Ludwig, J. A. dan J. F. Reynolds. 1988. Statical Ecology: a Primer on Methods and Computing. John Wiley & Sons. New York.
  13. Martuti, N.K.T., M. Rahayuningsih, S.B. Nugraha, dan W.A.B.N. Sidiq. 2020. Profil Vegetasi Dataran Rendah Kota Semarang. Jurnal Riptek, 14(2) : 99–107.
  14. Mueller-Dombois, D. dan Ellenberg. 1974. Aims and Methods of Vegetation Ecology. Jhon Wiley and Sons, New York. Diterjemahkan oleh K. Kartawinata dan R. Abdulhadi. 2016. Ekologi Vegetasi: Tujuan dan Metode. LIPI Press & Yayasan Pustaka Obor Indonesia, Jakarta.
  15. Muhartini, A.A., T. Febriati, dan S. Sukmawati. 2022. Analisis Cluster untuk Mengelompokkan Universitas Bina Bangsa (Survei Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika T. A. 2021-2022). Jurnal Bayesian: Jurnal Ilmiah Statistika dan Ekonometrika 2(1) : 15–30.
  16. Nahdi, M.S., dan Darsikin. 2014. Distribusi dan Kelimpahan Jenis Tumbuhan Bawah pada Naungan Pinus merkusii, Acacia auriculiformis dan Eucalyptus alba di Hutan Gama Giri Mandiri Yogyakarta. Jurnal Nature Indonesia 16(1) : 33-41.
  17. Nopsagiarti, T., D. Oktalia, dan G. Marlina. 2020. Analisis C-Organik, Nitrogen dan C/N Tanah pada Lahan Agrowisata Beken Jaya. Jurnal Agrosains dan Teknologi 16(1) : 11-18.
  18. Parmar, P. dan S.S. Sindhu. 2013. Potassium Solubilization by Rhizosphere Bacteria: Influence of Nutritional and Environmental Conditions. Journal of Microbiology Research 3(1) : 25–31.
  19. Richard, P. W. 1964. The tropical Rain Forest. An Ecological Study. Cambridge University Press, Cambridge.
  20. Rizky, H., R. Primasari, Y. Kurniasih, dan D. Vivanti. 2018. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Paku Terestrial di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Banten. BIOSFER, J. Bio & Pend. Bio 3(1) : 6-12.
  21. Roziaty, E., P. Agustina, Santhyami, D. F. Salsabila, M. Y. N. Sholihin, M. A. Fathin, dan S. A. Rahmania. 2023. Edukasi Konservasi Cantigi (Vaccinium varingiaefolium (Blume) Miq) Berbasis Kearifan Lokal bagi Masyarakat di Kawasan Lereng Gunung Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Jurnal Pengabdian Masyarakat Sains dan Aplikasinya (JPMSA) 3(2) : 24-27.
  22. Sagiarti, T., D. Okalia, dan G. Markina. 2020. Analisis C-Organik, Nitrogen dan C/N Tanah pada Lahan Agrowisata Beken Jaya di Kabupaten Kuantan Singingi. Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI, 5(1) : 11-18.
  23. Schwery, O., R.E. Onstein, Y.B. Khelladi, Y. Xing, R.J. Carter, dan H.P. Linder. 2015. As Old As The Mountains : The Radiations of The Ericaceae. New Phytologist : 355–367.
  24. Siregar, B. 2017. Analisa Kadar C-Organik dan Perbandingan C/N Tanah di Lahan Tambak Kelurahan Sicanang Kecamatan Medan Belawan. Jurnal Warta Edisi 53(1) : 1–14.
  25. Slessarev, E.W., Y. Lin, N.L. Bingham, J.E. Johnson, Y. Dai, J.P. Schimel, dan O.A. Chadwick. 2016. Water Balance Creates a Threshold in Soil Ph At The Global Scale. Nature 540 (7634) : 567–569.
  26. Sofiyanti, N., D. Iriani, I. Taufik, M. Sari, A. Irawan, dan F.M. Syauqi. 2021. Diversity, Structure and Composition of Pteridophyte in Varying Habitats in Karimun Besar Island, Riau Islands Province , Indonesia. BIODIVERSITAS 22(11) : 4847–4856.
  27. Steenis, C.G.G. 1972. The Mountain Flora of Java. E.J Brill Publishing. Diterjemahkan oleh Jenny A. Kartawinata. 2010. Flora Pegunungan Jawa. LIPI Press, Jakarta.
  28. Subagiyo, L., Herliani, Sudarman, dan Z. Haryanto. 2019. Literasi Hutan Tropis Lembab dan Lingkungannya. Cetakan pertama. Mulawarman University Press, Samarinda.
  29. Suryana, J. Iskandar, Parikesit, R. Partasasmita, dan B. Irawan. 2018. Struktur Vegetasi Kawasan Hutan Pada Zona Ketinggian Berbeda di Kawasan Gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan 16(2), 130-135.
  30. Susanti, T., Suraida, dan H. Febriana. 2013. Keanekaragaman Tumbuhan Invasif di Kawasan Taman Hutan Kenali Kota Jambi. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung.
  31. Sutanto, R. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
  32. Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Edisi kedua. Penerbit ITB, Bandung.
  33. Whitmore, T.C. 1975. Tropical Rain Forest of the Far East. Clarendon, Oxford.
  34. Whitten, A.J., S.J. Damanik, J. Anwar, dan N. Hisyam. 1984. Ekologi Ekosistem Sumaera. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
  35. Wijayanti, Y.E. 2011. Struktur dan Komposisi Komunitas Tumbuhan Lantai Hutan di Kawasan Cagar Alam Ulolanang Kecubung Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. IKIP PGRI Semarang, Semarang.
  36. Winarso, S. 2005. Dasar Kesehatan dan Kualitas Tanah : Kesuburan Tanah. Cetakan pertama. Penerbit Gaya Media, Yogyakarta.
  37. Wiryono. 2020. Ekologi Hutan dan Aplikasinya. UNIB Press, Bengkulu.
  38. Yulianto, A., D.T. Adriyanti, dan A. Syahbudin. 2018. Plant Diversity in Merapi Ungup-Ungup of Ijen Crater Nature Preserve, East Java. Proceeding of the 2nd International Conference on Tropical Agriculture.
  39. Zhu, Z.X., M.M. Nizamani, S.K. Sahu, A. Kunsingam, dan H.F. Wang. 2019. Tree Abundance, Richness, and Phylogenetic Diversity Along an Elevation Gradient in The Tropical Forest of Diaolou Mountain in Hainan, China. Acta Oecol.