Main Article Content
Abstract
Fitoremediasi merupakan penggunaan tumbuhan untuk menurunkan kandungan logam berat. Ada beberapa pembagian fitoremediasi yaitu, fitoekstraksi, rizofiltrasi, fitodegradasi, fitostabilisasi, dan fitovolatilisasi. Ada beberapa jenis tumbuhan yang sering digunakan untuk fitoremediasi, seperti eceng gondok, melati air, purun tikus, kayu apu, dan akar wangi. Fitoremediasi dengan memanfaatkan berbagai jenis tumbuhan dapat menaikkan pH ataupun dapat bertahan pada pH asam serta dapat menyerap logam berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas fitoremediasi dengan berbagai jenis tumbuhan yang sering digunakan. Metode penelitian menggunakan studi literatur dengan membaca, mencatat dan mengumpulkan studi pustaka dari berbagai sumber. Berdasarkan studi literatur, eceng gondok lebih efektif dalam menghilangkan Cr pada percobaan pertama 94%, kedua 97%, dan ketiga 91%. Melati air mampu berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) pada limbah batik. Purun tikus dapat mengakumulasi Fe dan Mn dengan FBK masing-masing sebesar 1010,86 dan 1,45. Kayu apu dapat menaikkan pH dari 4,0 menjadi 7,0, kandungan tembaga dari 7,0 menjadi 0,9 mg/l selama 14 hari, dan mampu menurunkan kandungan logam Mn 55.56%-100% dan Cd 81.81-100%. Penurunan logam Pb di tanah tercemar akan efektif bila penanaman akar wangi dilakukan selama 25 hari.
Article Details
Copyright (c) 2024 Maria Paulina, Mela Faradika

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Bolan, N. S. et al. (2011) Phytostabilization: A green Approach to Contaminant Containment, Advances in Agronomy. doi: 10.1016/B978-0-12-385538-1.00004-4.
- Brix, H. (2003) “Plants Used in Constructed Wetlands and Their Functions,” 1st International Seminar on the use of Aquatic Macrophytes for Wastewater Treatment in Constructed Wetlands, edit. Dias V., Vymazal J., (December), hal. 81–109. Tersedia pada: https://www.researchgate.net/publication/230563384.
- Buta, E. et al. (2023) “Comparative Phytoremediation Potential of Eichhornia crassipes, Lemna minor, and Pistia stratiotes in Two Treatment Facilities in Cluj County, Romania,” Horticulturae, 9(4). doi: 10.3390/horticulturae9040503.
- EPA (2012) A Citizen ’ s Guide to. Tersedia pada: www.epa.gov/radon.
- Fridtriyanda, A., Sutoyo, H. D. dan Herniti, D. (2022) “Studi Literatur Jenis Tanaman Pengelola Air Asam Tambang Batubara dengan Cara Fitoremediasi Pada Sistem Lahan Basah Buatan,” Prosiding Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi XVII Tahun 2022 (ReTII), (November), hal. 494–500. Tersedia pada: https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/3689/1490.
- Gajjar, J. dan Solanki, H. (2021) “A Review : Wetlands as Treasure of Earth by Providing Ecological Benefits, Threats to Wetlands and Conservation of Wetlands,” International Journal of Scientific Research in Science and Technology, 8(2), hal. 136–140. doi: 10.32628/ijsrst218227.
- Ghori, Z. et al. (2016) “Phytoextraction: The Use of Plants to Remove Heavy Metals from Soil,” Plant Metal Interaction: Emerging Remediation Techniques, (December), hal. 385–409. doi: 10.1016/B978-0-12-803158-2.00015-1.
- Hatika, R. G. (2022) “Kandungan Logam Berat dalam Tanah pada Daerah Sekitar Penambangan Emas di Sungai Kuantan,” Sainsmat, XI(1), hal. 95–103.
- Hayyat, M. U. et al. (2023) “Evaluating the Phytoremediation Potential of Eichhornia crassipes for the Removal of Cr and Li from Synthetic Polluted Water,” International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(4), hal. 1–17. doi: 10.3390/ijerph20043512.
- Herniwanti et al. (2013) “Water Plants Characteristic for Phytoremediation of Acid Mine Drainage Passive Treatment,” Journal of Basic & Applied Sciences, 13(6), hal. 1–14.
- Herniwanti, H. (2021) Fitoremediasi Pengelolaan Limbah Air Asam Tambang (AAT). Diedit oleh M. Afrida. Solok: Penerbit Mitra Cendekia Media. Tersedia pada: https://www.researchgate.net/publication/355666655.
- Hidayah, N. dan Soeprobowati, T. R. (2018) “Fitoremediasi Limbah Air Tambang Batubara menggunakan Eceng Gondok dan Kiapu sebagai Alternative Pengelolaan Lingkungan,” Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship V, (Madaniyah), hal. 316–321. Tersedia pada: http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/snsev/snse2018/paper/view/3011.
- Imron, M. F. (2023) Mekanisme Fitoremediasi dalam Pengolahan Air Limbah dan Tantangan dalam Penerapannya, UNAIR News. Tersedia pada: https://unair.ac.id/mekanisme-fitoremediasi-dalam-pengolahan-air-limbah-dan-tantangan-dalam-penerapannya/ (Diakses: 15 November 2023).
- Juswardi, J. et al. (2023) “Effectiveness of Waterchestnut (Eleocharis dulcis (Burm.f.) Trin. ex Henschel) in Phytoremediation of Coal Mine Acid Drainage in Constructed Wetlands,” Journal of Scientific Development and Research, 8(6), hal. 1768–1772. Tersedia pada: www.ijsdr.org.
- Karno et al. (2020) Biogas Eceng Gondok dengan Digester Polyethilane. Tersedia pada: https://www.researchgate.net/publication/345545836.
- Kristanti, R. A. et al. (2021) “Rhizofiltration for Removal of Inorganic and Organic Pollutants in Groundwater: A review,” Biointerface Research in Applied Chemistry, 11(4), hal. 12326–12347. doi: 10.33263/BRIAC114.1232612347.
- Limmer, M. dan Burken, J. (2016) “Phytovolatilization of Organic Contaminants,” Environmental Science and Technology, 50(13), hal. 6632–6643. doi: 10.1021/acs.est.5b04113.
- Listiyani, N. dan Nopliardy, R. (2016) “Dampak Pertambangan Terhadap Lingkungan Hidup di Kalimantan Selatan dan Implikasinya Bagi Hak-hak Warga Negara,” Prosiding Hasil-hasil Penelitian, hal. 225–236.
- Napisah, K. dan Annisa, W. (2020) “Peran Purun Tikus (Eleocharis dulcis) sebagai Penyerap dan Penetral Fe di Lahan Rawa Pasang Surut,” Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(1), hal. 53–59. doi: 10.21082/jsdl.v13n1.2019.53-59.
- Novita, V. Z., Moersidik, S. S. dan Priadi, C. R. (2019) “Phytoremediation Potential of Pistia stratiotes to Reduce High Concentration of Copper (Cu) in Acid Mine Drainage,” IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 355(1). doi: 10.1088/1755-1315/355/1/012063.
- Nur, F. dan Slamet, I. (2020) “The phytoremediation of Echinodorus palaefolius (Water Jasmine) in Reducing BOD and COD of Liquid Waste - Batik Industry ‘X’ in Pekalongan,” GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 12(3), hal. 215–222. doi: 10.30574/gscbps.2020.12.3.0303.
- Patandungan, A., HS, S. dan Aisyah, A. (2016) “Fitoremediasi Tanaman Akar Wangi (Vetiver zizanioides) Terhadap Tanah Tercemar Logam Kadmium (Cd) Pada Lahan TPA Tamangapa Antang Makassar,” Al-Kimia, 4(2), hal. 8–21. doi: 10.24252/al-kimia.v4i2.1676.
- Prajapati, S. K., Meravi, N. dan Singh, S. (2012) “Phytoremediation of Chromium and Cobalt using Pistia stratiotes: A sustainable approach,” Proceedings of the International Academy of Ecology and Environmental Sciences, 2(2), hal. 136–138.
- Purnama, M. S., Kusumawati, E. dan Susanto, D. (2018) “Fitoremediasi Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) Dalam Kolam Bekas Tambang Batubara Terhadap Penyerapan Logam Mangan (Mn) dan Kadmium (Cd),” Bioprospek, 13(1), hal. 33–39. Tersedia pada: https://fmipa.unmul.ac.id/jurnal/index/Bioprospek.
- Ramadhani, A. C. et al. (2023) “Analisis Pengaruh Tanaman Melati Air sebagai Fitoremediasi dalam Mengatasi Pencemaran Air Limpasan Stockpile Batubara,” Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 23(2), hal. 2050–2060. doi: 10.33087/jiubj.v23i2.3209.
- Rinarti, A. dan Kamil, I. M. (2010) “Penggunaan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides) untuk Menyisihkan Logam Timbal pada Tanah Tercemar Lindi Studi Kasus : Leuwigajah, Kota Cimahi,” Jurnal Teknik Lingkungan, 16(1), hal. 21–30.
- Sarie, H. (2019) “Potensi Bahaya Kontaminasi Logam Berat di Lahan Bekas Tambang Batubara yang Digunakan Sebagai Lahan Pertanian,” Buletin Loupe, 15(02), hal. 37–41. doi: 10.51967/buletinloupe.v15i02.40.
- Susanto, A. D. et al. (2021) “Kemampuan Melati Air (Echinodorus palaefolius) sebagai Agen Fitoremediasi Linear Alkybenzene Sulphonate (LAS) Deterjen,” Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang, (72), hal. 845–856.
- Undang-undang Republik Indonesia (2009) Undang Undang Republik Indonesia tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Uu No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Dan Batubara. Tersedia pada: https://eiti.ekon.go.id/v2/wp-content/uploads/2017/07/UU-4-TAHUN-2009.pdf (Diakses: 6 November 2023).
- US EPA (2012) “What are Wetlands?,” (1). Tersedia pada: http://water.epa.gov/type/wetlands/what.cfm.
- Yan, A. et al. (2020) “Phytoremediation: A Promising Approach for Revegetation of Heavy Metal-Polluted Land,” Frontiers in Plant Science, 11(April), hal. 1–15. doi: 10.3389/fpls.2020.00359.
- Yunus, R. dan Prihatini, N. S. (2018) “Fitoremediasi Fe dan Mn Air Asam Tambang Batubara dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Sistem LBB di PT Phytoremediation of Fe and Mn Acid of Coal Mine with Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) and LBB System at,” Jurnal Sainsmat, VII(1), hal. 73–85. Tersedia pada: http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat.
References
Bolan, N. S. et al. (2011) Phytostabilization: A green Approach to Contaminant Containment, Advances in Agronomy. doi: 10.1016/B978-0-12-385538-1.00004-4.
Brix, H. (2003) “Plants Used in Constructed Wetlands and Their Functions,” 1st International Seminar on the use of Aquatic Macrophytes for Wastewater Treatment in Constructed Wetlands, edit. Dias V., Vymazal J., (December), hal. 81–109. Tersedia pada: https://www.researchgate.net/publication/230563384.
Buta, E. et al. (2023) “Comparative Phytoremediation Potential of Eichhornia crassipes, Lemna minor, and Pistia stratiotes in Two Treatment Facilities in Cluj County, Romania,” Horticulturae, 9(4). doi: 10.3390/horticulturae9040503.
EPA (2012) A Citizen ’ s Guide to. Tersedia pada: www.epa.gov/radon.
Fridtriyanda, A., Sutoyo, H. D. dan Herniti, D. (2022) “Studi Literatur Jenis Tanaman Pengelola Air Asam Tambang Batubara dengan Cara Fitoremediasi Pada Sistem Lahan Basah Buatan,” Prosiding Nasional Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi XVII Tahun 2022 (ReTII), (November), hal. 494–500. Tersedia pada: https://journal.itny.ac.id/index.php/ReTII/article/view/3689/1490.
Gajjar, J. dan Solanki, H. (2021) “A Review : Wetlands as Treasure of Earth by Providing Ecological Benefits, Threats to Wetlands and Conservation of Wetlands,” International Journal of Scientific Research in Science and Technology, 8(2), hal. 136–140. doi: 10.32628/ijsrst218227.
Ghori, Z. et al. (2016) “Phytoextraction: The Use of Plants to Remove Heavy Metals from Soil,” Plant Metal Interaction: Emerging Remediation Techniques, (December), hal. 385–409. doi: 10.1016/B978-0-12-803158-2.00015-1.
Hatika, R. G. (2022) “Kandungan Logam Berat dalam Tanah pada Daerah Sekitar Penambangan Emas di Sungai Kuantan,” Sainsmat, XI(1), hal. 95–103.
Hayyat, M. U. et al. (2023) “Evaluating the Phytoremediation Potential of Eichhornia crassipes for the Removal of Cr and Li from Synthetic Polluted Water,” International Journal of Environmental Research and Public Health, 20(4), hal. 1–17. doi: 10.3390/ijerph20043512.
Herniwanti et al. (2013) “Water Plants Characteristic for Phytoremediation of Acid Mine Drainage Passive Treatment,” Journal of Basic & Applied Sciences, 13(6), hal. 1–14.
Herniwanti, H. (2021) Fitoremediasi Pengelolaan Limbah Air Asam Tambang (AAT). Diedit oleh M. Afrida. Solok: Penerbit Mitra Cendekia Media. Tersedia pada: https://www.researchgate.net/publication/355666655.
Hidayah, N. dan Soeprobowati, T. R. (2018) “Fitoremediasi Limbah Air Tambang Batubara menggunakan Eceng Gondok dan Kiapu sebagai Alternative Pengelolaan Lingkungan,” Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship V, (Madaniyah), hal. 316–321. Tersedia pada: http://prosiding.upgris.ac.id/index.php/snsev/snse2018/paper/view/3011.
Imron, M. F. (2023) Mekanisme Fitoremediasi dalam Pengolahan Air Limbah dan Tantangan dalam Penerapannya, UNAIR News. Tersedia pada: https://unair.ac.id/mekanisme-fitoremediasi-dalam-pengolahan-air-limbah-dan-tantangan-dalam-penerapannya/ (Diakses: 15 November 2023).
Juswardi, J. et al. (2023) “Effectiveness of Waterchestnut (Eleocharis dulcis (Burm.f.) Trin. ex Henschel) in Phytoremediation of Coal Mine Acid Drainage in Constructed Wetlands,” Journal of Scientific Development and Research, 8(6), hal. 1768–1772. Tersedia pada: www.ijsdr.org.
Karno et al. (2020) Biogas Eceng Gondok dengan Digester Polyethilane. Tersedia pada: https://www.researchgate.net/publication/345545836.
Kristanti, R. A. et al. (2021) “Rhizofiltration for Removal of Inorganic and Organic Pollutants in Groundwater: A review,” Biointerface Research in Applied Chemistry, 11(4), hal. 12326–12347. doi: 10.33263/BRIAC114.1232612347.
Limmer, M. dan Burken, J. (2016) “Phytovolatilization of Organic Contaminants,” Environmental Science and Technology, 50(13), hal. 6632–6643. doi: 10.1021/acs.est.5b04113.
Listiyani, N. dan Nopliardy, R. (2016) “Dampak Pertambangan Terhadap Lingkungan Hidup di Kalimantan Selatan dan Implikasinya Bagi Hak-hak Warga Negara,” Prosiding Hasil-hasil Penelitian, hal. 225–236.
Napisah, K. dan Annisa, W. (2020) “Peran Purun Tikus (Eleocharis dulcis) sebagai Penyerap dan Penetral Fe di Lahan Rawa Pasang Surut,” Jurnal Sumberdaya Lahan, 13(1), hal. 53–59. doi: 10.21082/jsdl.v13n1.2019.53-59.
Novita, V. Z., Moersidik, S. S. dan Priadi, C. R. (2019) “Phytoremediation Potential of Pistia stratiotes to Reduce High Concentration of Copper (Cu) in Acid Mine Drainage,” IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 355(1). doi: 10.1088/1755-1315/355/1/012063.
Nur, F. dan Slamet, I. (2020) “The phytoremediation of Echinodorus palaefolius (Water Jasmine) in Reducing BOD and COD of Liquid Waste - Batik Industry ‘X’ in Pekalongan,” GSC Biological and Pharmaceutical Sciences, 12(3), hal. 215–222. doi: 10.30574/gscbps.2020.12.3.0303.
Patandungan, A., HS, S. dan Aisyah, A. (2016) “Fitoremediasi Tanaman Akar Wangi (Vetiver zizanioides) Terhadap Tanah Tercemar Logam Kadmium (Cd) Pada Lahan TPA Tamangapa Antang Makassar,” Al-Kimia, 4(2), hal. 8–21. doi: 10.24252/al-kimia.v4i2.1676.
Prajapati, S. K., Meravi, N. dan Singh, S. (2012) “Phytoremediation of Chromium and Cobalt using Pistia stratiotes: A sustainable approach,” Proceedings of the International Academy of Ecology and Environmental Sciences, 2(2), hal. 136–138.
Purnama, M. S., Kusumawati, E. dan Susanto, D. (2018) “Fitoremediasi Menggunakan Kayu Apu (Pistia stratiotes L.) Dalam Kolam Bekas Tambang Batubara Terhadap Penyerapan Logam Mangan (Mn) dan Kadmium (Cd),” Bioprospek, 13(1), hal. 33–39. Tersedia pada: https://fmipa.unmul.ac.id/jurnal/index/Bioprospek.
Ramadhani, A. C. et al. (2023) “Analisis Pengaruh Tanaman Melati Air sebagai Fitoremediasi dalam Mengatasi Pencemaran Air Limpasan Stockpile Batubara,” Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 23(2), hal. 2050–2060. doi: 10.33087/jiubj.v23i2.3209.
Rinarti, A. dan Kamil, I. M. (2010) “Penggunaan Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides) untuk Menyisihkan Logam Timbal pada Tanah Tercemar Lindi Studi Kasus : Leuwigajah, Kota Cimahi,” Jurnal Teknik Lingkungan, 16(1), hal. 21–30.
Sarie, H. (2019) “Potensi Bahaya Kontaminasi Logam Berat di Lahan Bekas Tambang Batubara yang Digunakan Sebagai Lahan Pertanian,” Buletin Loupe, 15(02), hal. 37–41. doi: 10.51967/buletinloupe.v15i02.40.
Susanto, A. D. et al. (2021) “Kemampuan Melati Air (Echinodorus palaefolius) sebagai Agen Fitoremediasi Linear Alkybenzene Sulphonate (LAS) Deterjen,” Prosiding SEMNAS BIO 2021 Universitas Negeri Padang, (72), hal. 845–856.
Undang-undang Republik Indonesia (2009) Undang Undang Republik Indonesia tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Uu No 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Dan Batubara. Tersedia pada: https://eiti.ekon.go.id/v2/wp-content/uploads/2017/07/UU-4-TAHUN-2009.pdf (Diakses: 6 November 2023).
US EPA (2012) “What are Wetlands?,” (1). Tersedia pada: http://water.epa.gov/type/wetlands/what.cfm.
Yan, A. et al. (2020) “Phytoremediation: A Promising Approach for Revegetation of Heavy Metal-Polluted Land,” Frontiers in Plant Science, 11(April), hal. 1–15. doi: 10.3389/fpls.2020.00359.
Yunus, R. dan Prihatini, N. S. (2018) “Fitoremediasi Fe dan Mn Air Asam Tambang Batubara dengan Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Purun Tikus (Eleocharis dulcis) pada Sistem LBB di PT Phytoremediation of Fe and Mn Acid of Coal Mine with Eceng Gondok (Eichornia Crassipes) and LBB System at,” Jurnal Sainsmat, VII(1), hal. 73–85. Tersedia pada: http://ojs.unm.ac.id/index.php/sainsmat.