Main Article Content

Abstract

Hutan kemasyarakatan (HKm) adalah hutan yang perencanaan, pembangunan, pengelolaan, dan pemungutan hasil hutan serta pemasarannya dilakukan sendiri oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan (Hairiah et al., 2003). Tujuan yang diharapkan pada HKm agar sumber daya yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal tanpa terjadinya kerusakan. Di Indonesia sendiri pemanfaatan hutan kemasyarakatan banyak dilakukan dengan sistem agroforestri. Masyarakat Delsa Air Lanang melnelrapkan pola tanaman delngan sistelm agroforelstri (Selnoaji, 2009). Jelnis tanaman pelrkelbulnan yang dikelmbangkan olelh masyarakat Delsa Air Lanang ini adalah kopi, melrica, cabel, jahel, coklat, pinang dan belrbagai jelnis tanaman sayulran, dimana kopi melrulpakan tanaman ultama masyarakat (Selnoaji, 2011). Pelnelrapan sistelm agroforelstri pada lahan pelrkelbulnan peltani HKm melmbelrikan dampak pelrelkonomian baguls. Hal ini dikarelnakan, belrmacam jelnis tanaman dan telrnak yang telrdapat dilahan agroforelstri dapat dipaneln pada waktul yang belrbelda, selhingga dapat melnculkulpi kelhidulpan melrelka. Olelh karelna itul, pelrlul dilakulkannya pelnellitian yang melmbahas analisis penerimaan masyarakat peltani HKm sistelm agroforelstri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karateristik masyarakat petani HKm Gapoktan Tujuh Lestari ,pola agroforestri dan penerimaan yang diperoleh oleh masyarakat petani HKm Gapoktan Tujuh Lestari sistem agroforestri. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2023. Pola yang di pakai oleh masyarakat petani HKm Gapoktan Tujuh Lestari yaitu agrisilvikultur dengan dua sub pola agroforestri yaitu sub pola agroforestri I dan sub pola agroforestri II. Penerimaan yang diperoleh oleh masyarakat petani HKm Gapoktan Tujuh Lestari berasal dari dalam kawasan HKm, luar kawasan HKm dan pekerjaan luar petani. Penerimaan  perkapita yaitu sebesar Rp. 13. 492.820/tahun dengan rata-rata tanggungan keluarga 3,6.

Article Details