Isi Artikel Utama

Abstrak

Sektor pertambangan merupakan salah satu penggerak roda perekonomian dan pembangunan nasional yang terbesar bagi Indonesia, namun pertambangan juga dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan. Dalam konteks pengelolaan kawasan bekas tambang ini, Indonesia masih mempunyai banyak peluang untuk mengembangkan guna berbagai maksud dan kegunaan. Salah satunya menjadikan lahan bekas pertambangan ini menjadi sebuah destinasi wisata alam. Penelitian ini dilakukan pada bulan November-Desember 2021 yang bertujuan untuk mengetahui daya tarik, karakteristik dan persepsi pengunjung objek wisata alam bekas tambang Bukit Kandis Bengkulu Tengah, sebagai data dasar pengelolaan dan pengembangan objek wisata alam. Berdasarkan hasil penelitian objek wisata alam Bukit Kandis memiliki daya tarik yang dapat menjadi minat bagi wisatawan yang mengunjungi objek wisata diantaranya pemandangan bukit batu andesit, panorama sekitar area bukit, olahraga panjat tebing, olahraga offroad dan camping ground. Objek daya tarik yang paling diminati wisatawan yaitu daya tarik bukit batu andesit

Rincian Artikel

Referensi

  1. Alkadri, Muchdie, dan Suhandojo, editor. 2001. Tiga Pilar Pengembangan Wilayah. Ed-2 (rev). Jakarta: Pusat Pengkajian KTPW BPPT.
  2. Ananto, O. 2018. Persepsi Pengunjung Pada Objek Wisata Danau Buatan Kota Pekanbaru. Jurnal Organisasi dan Manajemen Fisip. 5(1):1-11.
  3. Anggela, M. M., Karini, N. M. O. < & Wijaya, N. M. S. 2017. Persepsi dan Motivasi Wisatawan yang Berkunjung ke Daya Tarik Wisata Jembong di Kabupaten Buleleng. Jurnal IPTA, 5(2): 76-91
  4. Antono, Hari Tetra, Sahrudin Sahmiran, Bambang Yunianto. 1993. Studi Transformasi Struktural Pasca Pertambangan Perusahaan Umum Batubara Ombilin Propinsi Sumatera Barat. Dirjen Pertambangan Umum. Jakarta.
  5. Apjulkhir, P. HM. 2008. Potensi Kawasan Bekas Tambang Sebagai Objek Wisata (Studi Kasus Kandi-Tanah Hitam Kota Sawahlunto). Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
  6. Aryunda, H. 2011. Dampak Ekonomi Pengembangan Kawasan Ekowisata Kepulauan Seribu. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota. 22(1):1-16.
  7. Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. 2005. Status Lingkungan Hidup Provisi Jawa Barat.
  8. Damanik, J dan H.F Weber 2006. Perencanaan Ekowisata dari Teori ke Aplikasi. Yogyakarta : Andi.
  9. Devola, M.F dan S. Achnes 2017. Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Taman Wisata Alam Hutan Rimbo Tujuh Danau Di Desa Wisata Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Riau. Jurnal Organisasi dan Manajemen Fisip. 4(2):1- 11.
  10. Fentri, D. M. 2017. Persepsi Pengunjung Terhadap Daya Tarik Taman Wisata Alam Hutan Rimbo Tujuh Danau di Desa Wisata Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar Riau. Jom Fisip, 4 (2): 1-11.
  11. Giantinus. 2018. Preferensi Wisatawan Terhadap Kunjungan Wisata di Kusuma Agrowisata Kota Batur Jawa Timur: Peer Review
  12. Hariyana, I.K. dan Mahagangga, 2015. Persepsi masyarakat terhadap pengembangan goa peteng sebagai daya tarik wisata di desa jimbaran kuta selatan kabupaten badung. Jurnal Destinasi Pariwisata. 3(1):24-34.
  13. Indriantoro, N dan S. Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE–Yogyakarta
  14. Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
  15. Kurniawan, S. 2013. Analisis Persepsi dan Preferensi Pengunjung serta Tingkat Kesejahteraan Pedagang di Lokasi Taman Margasatwa Ragunan Jakarta. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
  16. Latifah, S. (2003). Kegiatan Reklamasi Lahan Pascatambang. Medan: Repository USU.
  17. Latupapua, Y Th. 2011. Persepsi Masyarakat Terhadap Potensi Objek Daya Tarik Wisata Pantai di Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Mauluku Tenggara. Jurnal Agroforestri Vol. VI No.2 : Ambon [ID]. Universitas Pattimura.
  18. Marganingru, D., dan Noviardi, R. 2010. Pencemaran Air Dan Tanah Di Kawasan Pertambangan Batubara di PT. BERAU COAL, Kalimantan Timur. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan, vol. 20, no. 1, hlm. 11-20. Diperoleh 3 Juli 2014.
  19. Nisa, K., Fauzi, H., & Abrani. 2014. Persepsi Wisata dan Masyarakat Terhadap Wisata Alam di Areal Hutan Pendidikan UNLAM MANDIANGIN, Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis, 2 (2): 119-126.
  20. Patiung, O., Dkk. (2011). Pengaruh Umur Reklamasi Lahan Bekas Tambang Batubara Terhadap Fungsi Hidrologis. Jurnal Hidrolitan, Vol 2: 2: 60-73, ISSN 2086-4825.
  21. Pitana, I.G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi.
  22. Riduwan. 2007. Belajar Mudah Penelitian Guru Karyawan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
  23. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bamdung:Alfabeta.
  24. Santoso, S. Tjiptono dan Fandy. 2001. Penerbit PT. Riset Pemasaran Konsep danAplikasi dengan Persepsi dan Perilaku Partisipasi dalam Program Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Dengue oleh Masyarakat di Wilayah Puskesmas Magelang Selatan Kotamadya DATI II Magelang SPSS. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
  25. Setiadi, N. 2003. Perilaku Konsumen Edisi 1. Jakarta : PT Kharisma Putra Utama.
  26. Soedarso, B.P. 2009. Potret Hukum Pertambangan di Indonesia Dalam Era UU No.4 Tahun 2009, Lembaga Pengkajian Hukum Internasional Universitas Indonesia, Jakarta. Jurnal Hukum Internasional, vol. 6, no. 3, hlm. 411.
  27. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.
  28. Wardiyanta. 2010. Metode Penelitian Pariwisata (Edisi 2). Yogyakarta: ANDI.
  29. Zaenuri, M. 2012. Perencanaan Strategis Kepariwisataan Daerah: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: e-Gov Publishing.