Main Article Content
Abstract
Keberadaan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan sangat penting untuk menciptakan kota yang sehat dan nyaman, salah satunya dengan membuat taman kota. Taman remaja adalah salah satu taman kota terbesar yang terletak di jantung Kota Bengkulu. Penelitian dilakukan pada bulan Mei – Juni 2017 di taman Remaja, Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis pohon sebagai ruang terbuka hijau di taman remaja Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus semua jenis tumbuhan tingkat pohon yang berada di dalam areal penelitian. Data tersebut dipergunakan untuk data keanekaragaman jenis. Jenis keanekaragaman pohon di taman remaja terdapat 30 jenis pohon dengan jumlah 508 batang pohon. Jenis pohon yang mendominasi yaitu pohon mahoni (Swietenia macrophylla King) yang berjumlah 214 pohon atau 42.13% dari keseluruhan jumlah pohon yang tumbuh di areal tersebut. Indeks keanekaragaman H’= 0,84, tergolong ke dalam kategori rendah. Jenis yang paling sedikit ditemukan yaitu pohon petai cina, bintaro, durian, jengkol, bungur, dan mangga.
Article Details
Copyright (c) 2025 Amelia Dwi Susanti, Wiryono Wiryono, Yansen Yansen, Susan Aprilensi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Alfayed, D., Dharmono, Riefani, M,. (2020). Kajian Etnobotani Mahoni (Swietenia mahagoni) Di Kawasan Desa Sabuhur Kabupaten Tanah Laut. NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi, 1-8.
- Azisah, N, dan Utami S. (2021). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Taman Cerdas Kota Samarinda. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi, 18-24.
- Ferianita, M. 2006. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
- Iskandar, B. (2014). Dinamika Litterfall Dan Kecepatan Dekomposisi Serasah Pada Agroekosistem Perkebunan Karet Di Kabupaten Dharmasraya. Universitas Andalas. Padang.
- Kusmana, C,. (2015). Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) sebagai Elemen Kunci Ekosistemkota Hijau. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1747-1755.
- Lamhot D J. (2015). Evaluasi Jalur Hijau Jalan Utama di Kota Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong dan potensi Untuk Konservasi Keanekaragaman Jenis Pohon dan Penyerapan Karbon. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
- Mawazin, Susilo, A,. (2016). Pertumbuhan tanaman pulai (Alstonia scholaris) pada lahan bekas tambang batubara di Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 237-242.
- Roni, K., Hanny, H., dan Pontororing. (2016). Uji Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia macrophylla) terhadap Larva Aedes aegypti Vektor penyakit Demam Berdarah Dengue. MKMI, 216-223.
- Setiawan B, (2014). Inventarisasi Pohon Pelindung Dan Potensinya Sebagai Penyerap Karbon Dioksida (Co2) Serta Penyimpan Karbon Di Jalan Raya Kota Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang.
- Siboro, T.D. (2019). Manfaat Keanekaragaman Hayati Terhadap Lingkungan. Jurnal Ilmiah Simantek, 1-4.
- Sugiyarto. (2012). Kajian Struktur dan Komposisi Pohon di Area Kampus UNS Kentingan Surakarta Sebagai Pendukung Program Green Campus. UNS Kentingan Surakarta. Surakarta.
- Trizchia, A., Istarno. (2020). Pemanfaatan Citra Landsat 8 Oli untuk Evaluasi dan Estimasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bengkulu. Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
- Yasmine A.P dan Wicaksono, P.K. (2018). Analisis Tingkat Kenyamanan dan Vegetasi Ruang Terbuka HijauTaman Singha Merjosari Park. Plantropica Journal of Agricultural Science, 149-155.
References
Alfayed, D., Dharmono, Riefani, M,. (2020). Kajian Etnobotani Mahoni (Swietenia mahagoni) Di Kawasan Desa Sabuhur Kabupaten Tanah Laut. NECTAR: Jurnal Pendidikan Biologi, 1-8.
Azisah, N, dan Utami S. (2021). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Taman Cerdas Kota Samarinda. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi, 18-24.
Ferianita, M. 2006. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Iskandar, B. (2014). Dinamika Litterfall Dan Kecepatan Dekomposisi Serasah Pada Agroekosistem Perkebunan Karet Di Kabupaten Dharmasraya. Universitas Andalas. Padang.
Kusmana, C,. (2015). Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) sebagai Elemen Kunci Ekosistemkota Hijau. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 1747-1755.
Lamhot D J. (2015). Evaluasi Jalur Hijau Jalan Utama di Kota Argamakmur Kabupaten Bengkulu Utara dan Kota Curup Kabupaten Rejang Lebong dan potensi Untuk Konservasi Keanekaragaman Jenis Pohon dan Penyerapan Karbon. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Mawazin, Susilo, A,. (2016). Pertumbuhan tanaman pulai (Alstonia scholaris) pada lahan bekas tambang batubara di Kalimantan Timur. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 237-242.
Roni, K., Hanny, H., dan Pontororing. (2016). Uji Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia macrophylla) terhadap Larva Aedes aegypti Vektor penyakit Demam Berdarah Dengue. MKMI, 216-223.
Setiawan B, (2014). Inventarisasi Pohon Pelindung Dan Potensinya Sebagai Penyerap Karbon Dioksida (Co2) Serta Penyimpan Karbon Di Jalan Raya Kota Malang. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Malang.
Siboro, T.D. (2019). Manfaat Keanekaragaman Hayati Terhadap Lingkungan. Jurnal Ilmiah Simantek, 1-4.
Sugiyarto. (2012). Kajian Struktur dan Komposisi Pohon di Area Kampus UNS Kentingan Surakarta Sebagai Pendukung Program Green Campus. UNS Kentingan Surakarta. Surakarta.
Trizchia, A., Istarno. (2020). Pemanfaatan Citra Landsat 8 Oli untuk Evaluasi dan Estimasi Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Bengkulu. Universitas Gadjah Mada, Indonesia.
Yasmine A.P dan Wicaksono, P.K. (2018). Analisis Tingkat Kenyamanan dan Vegetasi Ruang Terbuka HijauTaman Singha Merjosari Park. Plantropica Journal of Agricultural Science, 149-155.