Isi Artikel Utama

Abstrak

Gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu anggota dari ordo Proboscidea yang terancam kelestariannya. Gajah merupakan satwa yang cukup selektif dalam memilih habitatnya, karena gajah merupakan salah satu hewan yang memiliki kepekaan tinggi. Konflik antara manusia dengan satwa liar merupakan salah satu ancaman yang dapat mengakibatkan adanya penurunan populasi dari satwa liar. Kondisi sosial ekonomi masyarakat sangat berhubungan dengan tingkat kesejahteraan dari manusia. Sosial ekonomi masyarakat adalah tata kehidupan masyarakat agar dapat tercapainya kemakmuran. Metode pengumpulan data dengan metode Accidental sampling dan Quota sampling. Karakteristik masyarakat penggarap lahan didominasi dengan kelas umur 46-65 tahun, lama tinggal <25 tahun, dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 4-5 anggota keluarga, pekerjaan petani dan wiraswasta, rata-rata pendapatan Rp. 85.457.143, pendapatan perkapita Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Bengkulu Utara tergolong sejahtera dengan pendapatan perkapita di atas garis kemiskinan,  luas lahan 270,1 Ha. Dampak yang ditimbulkan dari konflik yang terjadi antara manusia dan gajah pada daerah jelajah gajah seblat adalah kerusakan lahan perkebunan dan pondok. Tindakan upaya mitigasi konflik atau penanganan konflik yang dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan membentuk kelompok mitigasi gajah.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Badan Pusat Statistik. 2016. Pendataan Program Perlindungan Sosial. Jakarta Pusat.
  2. Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Air Manjunto Dalam Angka 2021. Mukomuko.
  3. Badan Pusat Statistik. 2023. Kabupaten Mukomuko Dalam Angka 2023. Mukomuko.
  4. Carstlead, K., S, Paris, dan J. L. Broen. 2019. Hubungan Baik Penjaga-Gajah di Kebun Binatang Amerika Utara Saling Menguntungkan bagi Kesejahteraan. Jurnal Ilmu Perilaku Hewan Terapan, 188:91-96.
  5. Fadilla, R., Y. Defri, dan S. Evi. 2014. Sebaran dan Perkiraan Produksi Pakan Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Sekitar Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Jurnal Jom Faperta. 1 (2), 38-45.
  6. Purba, B., M. F. Rahmadana., E. Basmar, dan D. P. Sari. 2018. Ekonomi Pembangunan. Jakarta : Yayasan Kita Menulis.
  7. Salsabila, A., D. W. Gunardi, dan Arief, D. 2017. Studi Perilaku Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Penelitian dan Sosial Ekonomi Kehutanan 14 (2): 83-99.
  8. Hidayat, W., Abdullah, dan Khairil. 2018. Estimasi Populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Berdasarkan Metode Deaksi di Kawasan Hutan Peunaroh Aceh Timur. Jurnal Edubio Tropika 6(1):35-40.
  9. Kuswanda, W. 2014. Tingkat Perburuan, Pengetahuan Masyarakat dan Kebijakan Perlindungan Trenggiling (Manis javanica desmarest, 1822) di Sekitar Hutan Konservasi di Sumatera Utara. Jurnal INOVASI Media Litbang Provinsi Sumatera Utara 11(2): 120-130.
  10. Jadhav, S, dan M. Barua. 2012. Hilangnya Gajah:Dampak Konflik Manusia- Gajah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal Health and Place 18 (6) : 191-198.
  11. Kadir, A., Nurhaedah., dan R. Purwanti. 2013. Konflik Pada Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung Provinsi Sulawesi Selatan dan Upaya Penyelesaiannya. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 10 (3) : 186- 198.
  12. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2018. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia NomorP.106/MENLHK/SETJEN/ KUM.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
  13. Mardiastuti, A, dan Y. A. Mulyani. 2013. Modul Pelatihan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati. Jakarta : Direktorat Perencanaan dan Evaluasi Pengelolaan.
  14. Pratiwi, P., P. S. Rahayu., A. Rizaldi., D. Iswandaru, dan G. D. Winarno. 2020. Persepsi Masyarakat Terhadap Konflik Manusia dan Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus Themmick 1847) di Taman Nasional Way Kambas. Jurnal Sylva Lestari, 8 (1) : 98- 108.
  15. Rosyidi, S. 2014. Pengantar Teori Ekonomi : Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro dan Makro. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
  16. Rafsanjani, F. A., Kertahadi, dan S. A. Handayani. 2015. Pengaruh Tingkat Inflasi, Pengangguran dan Pendapatan Perkapita Regional Terhadap Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah (Studi pada Badan Pusat Statistik dan Dinas Pendapatan Daerah Kota Batu Periode Tahun 2004-2013). Jurnal Administrasi Bisnis Perpajakan. 6 (2) : 35-49.
  17. Rianti, A, dan R. Gartesiasih. 2017. Persepsi Masyarakat Terhadap Gangguan Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus) di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 14 (2): 83- 99.
  18. Simanjuntak, A. R. 2021. Dinamika dan Resolusi Konflik Antara Gajah Sumatra (Elephas maximus sumatranus, Temminck 1847) Dengan Manusia di Sekitar Desa Gajah Makmur Kecamatan Malin Deman Mukomuko. Skripsi. Bengkulu : Jurusan Kehutanan. Universitas Bengkulu.
  19. Sutejo, dan Probo. 2014. Hubungan Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Geografi. 2 (1) : 39- 48.
  20. Yoza, D. 2016. Teknik-teknik Mitigasi Konflik Gajah Manusia di Provinsi Riau. Skripsi. Riau : Universitas Riau.
  21. Zong, J., S. Liu., L. Wang dan X. Guo. 2014. Ukuran Populasi dan Distribusi Perubahan Cagar Alam Manglazi Gajah Asia, Cagar Alam Xishuangbanna. Jurnal Hutan Inventarisasi dan Perencanaan 39(1): 89-93.