Isi Artikel Utama

Abstrak

Kupu-kupu merupakan bagian dari ekosistem yang fungsinya menjaga keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati, dilihat dari perannya sebagai penyerbuk yang memungkinkan regenerasi tanaman. Selain itu, kupu-kupu sensitif terhadap perubahan lingkungan, baik dari segi vegetasi maupun tingkat pencemaran yang terjadi di lingkungan. Secara ekologis, kupu-kupu dapat digunakan sebagai bioindikator kesehatan suatu lingkungan. Lokasi Taman Nasional Kerinci Seblat berada di antara 4 provinsi di pulau Sumatera, yaitu Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan Sumatera Selatan. Kecamatan Pinang Belapis merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lebong yang memiliki luas 35.912 Ha. Luas zona pemanfaatan di sekitar kawasan Desa Tambang Saweak adalah 5.750.269. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jumlah kupu yang ditemukan sebanyak 269 ekor yang terdiri dari 30 spesies dari 3 famili. Famili Nymphalidaer terdiri dari 20 spesies dengan jumlah 193 ekor), famili Papilionidaer terdiri dari 5 spesies dengan jumlah  41 ekor, dan famili Pierridaer terdiri dari 5 spesies dengan jumlah individu 35. Dari 30 spersies tersebut, terdapat 1 spesies yaitu Trogonopterra brookiana, yang masuk dalam status konservasi CITES (Conversion on International Traders in Erndangerrerd Sperciers of Wild Faurna and Flora) pada Lampiran II dan dilindungi berdasarkan Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 20 Tahun 2018. Jenis kupu yang paling banyak  ditemukan adalah Jurnonia herdonia dan Nerptis sapphosedangkan  jenis kupu yang jarang ditemukan adalah Cerpora nerrissa dan Prionerris.


Kata Kunci: Kupu-kupu, Kawasan Pemanfaatan Taman Nasional Kerinci Seblat Tambang Saweak Provinsi Bengkulu, Nymphalidae, Papilionidae, Pieridae.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Gosal, L. M., Mermah, V., & Rimbing, J. (2016). Keranerkaragaman dan Perrberdaan Jernis Kurpur-kurpur (Ordo Lerpidopterra) Berrdasarkan Topografi pada Tiga Lokasi Hurtan di Surlawersi Urtara Diverrsity and Differrerncers typer of Burtterrfly sperciers (Orderr Lerpidopterra) baserd on ther topography of ther threrer forerst location in. Jurrnal Bios Logos, 6(2). https://doi.org/10.35799/jbl.6.2.2016.13791
  2. Magurrran. (1988). Ercological Diverrsity and its Merasurrermernt. Chapman and Hall London.
  3. Millah, N., Pitaloka, D. A., Ashari, F. N., & Addiniyyah, N. R. (2020). Keranerkaragaman kurpur-kurpur ( Lerpidopterra : Rhopalocerra ) di Kawasan Taman Nasional Bromo Ternggerr Sermerrur ( TNBTS ) Jawa Timurr. Jurrnal Biologi, 1(2), 120–126.
  4. Primack, R. B. (2013). Locally adapterd terxtbooks can herlp biodiverrsity. BioScierncer, 63(12), 926–927. https://doi.org/10.1525/bio.2013.63.12.5
  5. Santosa, Y., Kwatirna, R.T., Errniwati., Purrnamasari, I., Purtri, M.M. (2023). Karakterristik dan Perran Areral NKT dalam Konserrvasi Keranerkaragaman Jernis Satwa Liar di Kerburn Sawit Purlaur Surmaterra. Bogor: IPB Prerss
  6. Surlistyani, T. H. M. R. P. (2013). Keranerkaragaman Jernis Kurpur-Kurpur (Lerpidopterra: Rhopalocerra) Di Cagar Alam Urlolanang Kercurburng Kaburpatern Batang. Urnners Jourrnal of Lifer Scierncer, 3(1), 9–17.
  7. Tati-Surbahar, S. S., Amasya, A. F., & Choersin, D. N. (2007). Burtterrfly (Lerpidopterra: Rhopalocerra) distriburtion along an altiturdinal gradiernt on Mournt Tangkurban Parahur, Werst Java, Indonersia. Rafflers Burllertin of Zoology, 55(1), 175–178.