Main Article Content
Abstract
Siamang (Symphalangus syndactylus) merupakan salah satu spesies dari family Hylobatidae. Keberadaan siamang memiliki peran penting pada ekosistem hutan, yaitu membantu proses pertumbuhan tanaman, sebagai polinator dan penyebar biji tumbuh-tumbuhan, sehingga pada umumnya primata termasuk siamang memainkan perannya sebagai spesies kunci (key species) dalam sebuah ekosistem. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran kelompok, struktur umur dan rasio seksual siamang (Symphalangus syndactylus) di Blok Perlindungan Taman Wisata Alam Seblat Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Penelitian ini berlangsung pada Bulan Agustus 2024 di Blok Perlindungan TWA Seblat Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dengan teknik pengambilan data di lapangan yaitu menggunakan metode Triangle dan Concentration Count.
Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 12 individu siamang yang terbagi dalam 4 kelompok dengan ukuran rata-rata kelompok yaitu 3 individu/kelompok siamang. Berdasarkan komposisi umur kelompok siamang yang teridentifikasi yaitu bayi, remaja dan dewasa. Perbandingan jumlah jantan dan betina (sex ratio) pada kelas umur siamang dewasa yaitu 1:1 merupakan perbandingan yang stabil atau ideal bagi perkembangan populasi siamang pada waktu atau tahun berikutnya sedangkan, kelas umur siamang remaja yaitu 2:1 yang menunjukkan belum adanya kestabilan komposisi jenis kelamin, komposisi kelas umur serta ukuran kelompok yang kedepannya dapat berpengaruh terhadap perkembangan populasi siamang. Pengukuran faktor abiotik atau kondisi lingkungan saat perjumpaan langsung dengan kelompok siamang diperoleh rata-rata suhu udara maksimum yaitu 28,12ºC dan minimum 27,77ºC, pH tanah yaitu 6,2, kelembapan udara maksimum yaitu 81,1% dan minimum 79, 4% serta intensitas cahaya maksimum 256, 25 lux dan minimum 222 lux.
Kata kunci: Taman Wisata Alam Seblat, Populasi, Siamang.
Article Details
Copyright (c) 2025 Saron Silaban, M. Fajrin Hidayat, Erniwati

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
References
- Alikodra. 1993. Pengelolaan Satwaliar Jilid ii. Pusat Anlar Universitas lImu Hayat Institut Pertanian Bogor Bekerjasama dengan LSI-IPB. Bogor.
- Basalamah, F., Zulfa, A., Suprobowati, D., Asriana, Susilowati., Anggraeni, A., & Nurul R. 2010. Status Populasi Satwa Primata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Halimun Salak Jawa Barat. Jurnal Primatologi Indonesia. 7(2): 55- 59p.
- Bashari, H. 1999. Studi Populasi dan Habitat Siamang (Hylobates syndactylus Raffles, 1821) di Kawasan Hutan Konservasi HTI PT Musi Hutan Persada Sumatera Selatan. Skrpsi. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
- Cowlishaw, G., & Dunbar, R. 2000. Biologi Konservasi Primata. London (Inggris): Universitas Chicago Pr.
- Geissmann, T., V. Nijman., & R. Dallmann. 2006. Nasib Primata Diurnal di Sumatera Bagian Selatan. Jurnal Gibbon. 2: 18-24.
- Gron, K. J. 2008. Primate factsheets: Siamang (Symphalangus syndactylus) taxonomy, morphology, and ecology. Diakses tanggal 24 Januari 2010 dari http://pin.primate.wisc.edu/factsheets/entry/siamang.
- Harianto, S. P. 1988. Habitat dan Tingkah Laku Siamang (Hylobates syndactylus) di Calon Taman Nasional Way Kambas. Tesis. Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.
- Kinanto, H., Budhi, S., & Ardian, H. 2018. Keanekargaman Jenis Primata di Seksi Wilayah II Semitau Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari. 6(4) 894-903.
- Kwatrina R. T., Kuswanda W., & Setyawati T. 2013. Sebaran dan Kepadatan Populasi Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) di Cagar Alam Dolok Sipirok dan Sekitarnya, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 10(1): 81-91.
- Mitani JC. 1990. Demography of Agile Hylobatidaes (Hylobates agilis). International Journal Primatology. 11: 409-422.
- Mubarok A. 2012. Distribusi dan Kepadatan Simpatrik Ungko (Hylobates agilis) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) di Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 59p.
- Nijman, V., & Geissman T. 2008. Symphalangus syndactylus: The IUCN Red List of Threatened Species. Tersedia pada: https://www.iucnredlist.org.
- Rinaldi, D. 1992. Penggunaan Metode Triangle dan Concentration Count Dalam Penelitian Sebaran dan Populasi Gibbon (Hylobatidae). Jurnal Media Konservasi. 4(1): 9-21.
- Sharfina EL. 2019. Sebaran dan Populasi Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) di KHDTK Aek Nauli Sumatra Utara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
- Supriatna, J., & Wahyono, E. H. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia.
- Tarumingkeng, R. C. 1992. Dinamika Pertumbuhan Populasi Serangga. Bogor: Penerbit IPB.
- Tenaza, R. R. 1975. Territory and Monogamy Amongkloss Gibbons (Hylobates kloosii) in Siberut Island, Indonesia. Folia Primatologica. 24: 60- 80.
- Van Lavieren, L. P. 1983. Wildlife Population Dynamic: Birth Rate, Fecundity Rate and Fecundity Tables. School of Environmental Conservation Management Ciawi (ATA 190). Bogor. Indonesia.
- Violita, C. Y., Setiawan A., & Rustiati, E. L. 2015. Ukuran Kelompok Simpai (Presbytis melalophos) di Hutan Desa Cugung Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model Gunung Rajabasa Lampung Selatan. Jurnal Sylva Lestari. 3(3):11-18.
- Yanuar, A. 2009. The Population Distribution and Abundance of Siamang (Symphalangus syndactylus) and Agile Gibbons (Hylobates agilis) in West Central Sumatra, Indonesia Dalam S. Lappanand dan D.J. Whittaker (Eds.) The Gibbons: New Perspectives on Small Ape Sociology and Population Biology. New York, Springer.
- Yohana., Masy’ud, B., & Mardiastuti, A. 2014. Tingkat Kesejahteraan dan Status Kesiapan Owa Jawa di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa Untuk Dilepasliarkan. Media Konservasi, 19(3):183–197.
References
Alikodra. 1993. Pengelolaan Satwaliar Jilid ii. Pusat Anlar Universitas lImu Hayat Institut Pertanian Bogor Bekerjasama dengan LSI-IPB. Bogor.
Basalamah, F., Zulfa, A., Suprobowati, D., Asriana, Susilowati., Anggraeni, A., & Nurul R. 2010. Status Populasi Satwa Primata di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan Taman Nasional Halimun Salak Jawa Barat. Jurnal Primatologi Indonesia. 7(2): 55- 59p.
Bashari, H. 1999. Studi Populasi dan Habitat Siamang (Hylobates syndactylus Raffles, 1821) di Kawasan Hutan Konservasi HTI PT Musi Hutan Persada Sumatera Selatan. Skrpsi. Institut Pertanian Bogor: Bogor.
Cowlishaw, G., & Dunbar, R. 2000. Biologi Konservasi Primata. London (Inggris): Universitas Chicago Pr.
Geissmann, T., V. Nijman., & R. Dallmann. 2006. Nasib Primata Diurnal di Sumatera Bagian Selatan. Jurnal Gibbon. 2: 18-24.
Gron, K. J. 2008. Primate factsheets: Siamang (Symphalangus syndactylus) taxonomy, morphology, and ecology. Diakses tanggal 24 Januari 2010 dari http://pin.primate.wisc.edu/factsheets/entry/siamang.
Harianto, S. P. 1988. Habitat dan Tingkah Laku Siamang (Hylobates syndactylus) di Calon Taman Nasional Way Kambas. Tesis. Fakultas Pascasarjana IPB. Bogor.
Kinanto, H., Budhi, S., & Ardian, H. 2018. Keanekargaman Jenis Primata di Seksi Wilayah II Semitau Taman Nasional Danau Sentarum Kabupaten Kapuas Hulu. Jurnal Hutan Lestari. 6(4) 894-903.
Kwatrina R. T., Kuswanda W., & Setyawati T. 2013. Sebaran dan Kepadatan Populasi Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) di Cagar Alam Dolok Sipirok dan Sekitarnya, Sumatera Utara. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 10(1): 81-91.
Mitani JC. 1990. Demography of Agile Hylobatidaes (Hylobates agilis). International Journal Primatology. 11: 409-422.
Mubarok A. 2012. Distribusi dan Kepadatan Simpatrik Ungko (Hylobates agilis) dan Siamang (Symphalangus syndactylus) di Kawasan Hutan Batang Toru, Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor. 59p.
Nijman, V., & Geissman T. 2008. Symphalangus syndactylus: The IUCN Red List of Threatened Species. Tersedia pada: https://www.iucnredlist.org.
Rinaldi, D. 1992. Penggunaan Metode Triangle dan Concentration Count Dalam Penelitian Sebaran dan Populasi Gibbon (Hylobatidae). Jurnal Media Konservasi. 4(1): 9-21.
Sharfina EL. 2019. Sebaran dan Populasi Siamang (Symphalangus syndactylus Raffles, 1821) di KHDTK Aek Nauli Sumatra Utara. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Supriatna, J., & Wahyono, E. H. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta (ID): Yayasan Obor Indonesia.
Tarumingkeng, R. C. 1992. Dinamika Pertumbuhan Populasi Serangga. Bogor: Penerbit IPB.
Tenaza, R. R. 1975. Territory and Monogamy Amongkloss Gibbons (Hylobates kloosii) in Siberut Island, Indonesia. Folia Primatologica. 24: 60- 80.
Van Lavieren, L. P. 1983. Wildlife Population Dynamic: Birth Rate, Fecundity Rate and Fecundity Tables. School of Environmental Conservation Management Ciawi (ATA 190). Bogor. Indonesia.
Violita, C. Y., Setiawan A., & Rustiati, E. L. 2015. Ukuran Kelompok Simpai (Presbytis melalophos) di Hutan Desa Cugung Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Model Gunung Rajabasa Lampung Selatan. Jurnal Sylva Lestari. 3(3):11-18.
Yanuar, A. 2009. The Population Distribution and Abundance of Siamang (Symphalangus syndactylus) and Agile Gibbons (Hylobates agilis) in West Central Sumatra, Indonesia Dalam S. Lappanand dan D.J. Whittaker (Eds.) The Gibbons: New Perspectives on Small Ape Sociology and Population Biology. New York, Springer.
Yohana., Masy’ud, B., & Mardiastuti, A. 2014. Tingkat Kesejahteraan dan Status Kesiapan Owa Jawa di Pusat Penyelamatan dan Rehabilitasi Satwa Untuk Dilepasliarkan. Media Konservasi, 19(3):183–197.