Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


 


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh etnosains pada pembuatan klepon dalam pembelajaran kalor dan perpindahannya terhadap hasil belajar siswa dan mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap pembelajaran materi kalor dan perpindahannya dengan etnosains pada pembuatan klepon. Subjek dalam penelitian yatu kelas VII E di SMP Negeri 17 Kota Bengkulu. Penelitian yang dterapkan yaitu penelitian kuantitatif dengan desain one group pretest-postest. Pengumpulan data hasil belajar siswa dilakukan dengan memberikan lembar soal berupa pretest (tes awal) dan postest (tes akhir) di setiap pertemuan yang dianalisis melalui uji-t data tunggal dan N-Gain. Hasil belajar siswa dari analisis uji-t satu sampel menunjukkan thitung sebesar 29,450. Berdasarkan uji peningkatan hasil belajar siswa terdapat 18 orang siswa yang memperoleh  skor N-gain yang bekisar antara 0,4 sampai 0,7 sehingga termasuk kategori sedang, sedangkan 11 orang siswa lainnya memperoleh skor N-gain kategori tinggi dengan skor 0,8 sampai dengan 1,0. Hasil keseluruhan analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh etnosains pada pembuatan klepon dalam pembelajaran materi kalor dan perpindahannya terhadap hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan kategori sedang dan tinggi. Sebagai penelitian penerapan pembelajaran, artikel ini dapat menjadi acuan untuk penerapan etnosains dalam pembelajaran IPA oleh guru serta dapat digunakan sebagai kajian pustaka untuk penelitian selanjutnya di bidang pendidikan.


 


Kata  kunci : etnosains, klepon, hasil belajar


 


ABSTRACT


 


This study aims to determine the effect of ethnoscience on making klepon in the matter heat toward learning outcomes and to find out how much increase in student learning outcomes in learning heat material and its transfer with ethnoscience in making klepon. The subjects in the study were class VII E at SMP Negeri 17 Bengkulu City. The research applied is quantitative research with one group pretest-posttest design. Data collection on student learning outcomes was carried out by giving question sheets in the form of pretest (initial test) and post-test (final test) in each meeting which was analyzed through a single data t-test and N-Gain. Student learning outcomes from the one-sample t-test analysis showed a count of 29.450. Based on the test of improving student learning outcomes, 18 students obtained an N-gain score ranging from 0.4 to 0.7 so that which was included in the medium category, while 11 other students obtained an N-gain score in the high category with a score of 0.8 to 0.7. 1.0. The overall results of the analysis show that there is an influence of ethnoscience on the making of klepon in the learning of heat material and its transfer to student learning outcomes and student learning outcomes have increased in the medium and high categories. As a research application of learning, this article can be a reference for the application of ethnoscience in science learning by teachers and can be used as a literature review for further research in the field of education.


 


Keywords: ethnoscience, klepon, learning outcomes

Keywords

etnosains klepon hasil belajar

Article Details

References

  1. Sakti I, Defianti A, Nirwana. Implementasi Modul Ipa Berbasis Etnosains Masyarakat Bengkulu Materi Pengukuran Melalui Discovery Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Kumparan Fisika. 2020;3(3):232–8.
  2. Damayanti C, Rusilowati A, Linuwih S. Pengembangan Model Pembelajaran IPA Terintegrasi Etnosains untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Journal of Innovative Science Education. 2017;6(1).
  3. Khoiriyah Z, Astriani D, Qosyim A. EFEKTIVITAS PENDEKATAN ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN DARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI KALOR. PENSA E-JURNAL : PENDIDIKAN SAINS. 2021;9(3):433–42.
  4. Atmojo SE. Profil keterampilan proses sains dan apresiasi siswa terhadap profesi pengrajin tempe dalam pembelajaran ipa berpendekatan etnosains. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 2012;1(2):115–22.
  5. Alya Safrina S. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS ETNOSAINS PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR KELAS V Alya Safrina Suryanti Abstrak 2752. JPGSD. 2021;09:2752–65.
  6. Nisa A, Sudarmin, Samini. EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL TERINTEGRASI ETNOSAINS DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA. Unnes Science Education Journal. 2015;4(3):1049–56.
  7. Ahmad LS, Sakti I, Setiawan I. Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (Lkpd) Fisika Berbasis Etnosains Menggunakan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma. Jurnal Kumparan Fisika. 2020;3(2):121–30.
  8. Setyorini EED, Qomariah N, Nasir A, Khumairoh NS, Aida N. DIVERSIFIKASI SEBAGAI STARTEGI UNTUK MENINGKATKAN POTENSI KUE TRADISIONAL KLEPON DI KECAMATAN GEMPOL PASURUAN. JAMSWAP; JURNAL AKUNTANSI DAN MANAJEMEN. 2018;3:57–62.
  9. Dinissjah MJ, Nirwana N, Risdianto E. Penggunaan Model Pembelajaran Direct Instruction Berbasis Etnosains Dalam Pembelajaran Fisika Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Kumparan Fisika. 2019;2(2):99–104.
  10. Mahendrani K. Pengembangan Booklet Etnosains Fotografi Tema Ekosistem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Smp. Unnes Science Education Journal. 2015;4(2).