Main Article Content

Abstract

ABSTRAK


 


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pendidikan mitigasi bencana dalam pembelajaran IPA, mengetahui persepsi guru dan peserta didik terhadap pentingnya penerapan pendidikan mitigasi bencana dalam pembelajaran IPA . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII yang terdiri dari 6 sekolah yang ada di Kota Bengkulu. Jumlah siswa yang terlibat terdiri dari 32 siswa dari masing-masing kelas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar wawancara dan lembar angket terhadap pentingnya penerapan mitigasi bencana. Berdasarkan Hasil perhitungan keterlaksanaan pendidikan mitigasi bencana yang telah dilakukan dalam pembelajaran IPA SMP di wilayah pesisir Kota Bengkulu dapat dilihat pada lampiran 7 bahwa persentase rata-rata dari SMP Negeri 3 Kota Bengkulu sebesar 73,88 yang berada pada kategori baik, SMP Negeri 7 Kota Bengkulu sebesar 80,50 yang berada pada kategori baik, SMP Negeri 9 Kota Bengkulu sebesar 77,46 yang berada pada kategori baik, SMP SINT CAROLUS Kota Bengkulu sebesar 73,08 yang berada pada kategori baik, SMP Negeri 12 Kota Bengkulu sebesar 80,00 yang berada pada kategori baik dan di SMP Negeri 15 Kota Bengkulu sebesar 78,88 yang berada pada kategori baik. Berdasarkan hasil wawancara guru keterlaksanaan pendidikan mitigasi bencana dalam pembelajaran IPA bahwa persepsi guru sudah cukup baik, sedangkan menurut peserta didik sudah cukup baik tetapi belum dilaksanakan demonstrasi secara langsung.


 


Kata kunci : IPA, Penerapan Pendidikan, Mitigasi Bencana, Kota Bengkulu


 


ABSTRACT


 


This study aims to determine the implementation of disaster mitigation education in science learning, to know the perceptions of teachers and students on the importance of implementing disaster mitigation education in science learning. The sample used in this study was class VII students consisting of 6 schools in the city of Bengkulu. The number of students involved consisted of 32 students from each class. This type of research is research descriptive. The instruments used in this study were interview sheets and questionnaire sheets regarding the importance of implementing disaster mitigation. Based on the results of calculating the implementation of disaster mitigation education that has been carried out in junior high school science learning in the coastal area of Bengkulu City, it can be seen in Appendix 7 that the average percentage of SMP Negeri 3 Bengkulu 73.88 which is in the good category, SMP Negeri 7 Bengkulu 80.50 which is in the good category, SMP Negeri 9 Bengkulu 77.46 which is in the good category, SMP SINT CAROLUS Bengkulu 73.08 which is in the good category, SMP Negeri 12 Bengkulu 80 which is was in the good category and at SMP Negeri 15 Bengkulu was 78.88 which was in the good category. Based on the results of teacher interviews on the implementation of disaster mitigation education in science learning, the teacher's perception was good enough, while according to the students it was good enough but direct demonstrations had not yet been carried out.


 


Keywords :Science, Application of Education, Disaster Mitigation, Bengkulu City

Keywords

IPA Penerapan Pendidikan Mitigasi Bencana Kota Bengkulu

Article Details

References

  1. Pratikto, W. A. (2012). Pedoman Mitigasi Bencana Alam di Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulai Kecil.
  2. Yetizon, Y . and Tusa’diah, R. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Model Pembelajaran Discovery Learning pada Materi Matematika Berorientasi Mitigasi Bencana. Jurnal Gantang.
  3. Tondobala, L. (2012). Pemahaman tentang kawasan rawan bencana dan tinjauan terhadap kebijakan dan peraturan terkait. Sabua: Jurnal Lingkungan Binaan Dan Arsitektur.
  4. Badan Pusat Statistik. (2019). Provinsi Bengkulu. Data dan Informasi.
  5. Citra, F. W. (2016). Peranan Pembelajaran Geografi Dalam Memahami Wilayah Bencana Di Kota Bengkulu. Jurnal Geografi Gea, 12(2), 20–27. https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1787
  6. Zamdial, Dede Hartono, Deddy Bakhtiar, E. N. (1967). ). Studi Identifikasi Kerusakan Wilayah Pesisir Di Kota Bengkulu. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 3(1), 65–80.
  7. Permatasari, A. (2016). STEM education: Inovasi dalam pembelajaran sains. In Prosiding SNPS (Seminar Nasional Pendidikan Sains). 3, 23–34.
  8. Br. Gultom, B. J., & Caesariadi, T. W. (2018). Persepsi Masyarakat Tepian Sungai Terhadap Pemanfaatan Ruang Sirkulasi Dan Ruang Terbuka Sebagai Respon Mitigasi Bencana Berbasis Bencana Air Di Sintang. Langkau Betang: Jurnal Arsitektur, 5(2), 97. https://doi.org/10.26418/lantang.v5i2.29889
  9. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
  10. Sugiyono. (2019). Metode penelitian dan pengembangan R&D cetakan keempat. Alfabeta.
  11. Suharwoto. (2015). “Modul 3. Pilar 3 – Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana.” Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Sekretariat Jenderal Kemendikbud.
  12. Kurniawati, D. (2020). Komunikasi Mitigasi Bencana sebagai Kewaspadaan Masyarakat Menghadapi Bencana. JURNAL SIMBOLIKA: Research and Learning in Communication Study, 6(1), 51–58. https://doi.org/10.31289/simbollika.v6i1.3494
  13. Noor, D. (2014). Pengantar Mitigasi Bencana Geologi. Deepublish, Yogyakarta.
  14. Hayudityas, B. (2020). Pentingnya penerapan pendidikan mitigasi bencana di Sekolah untuk mengetahui kesiapsiagaan peserta didik. Bussiness Law Binus, 7(2), 33–48. http://repository.radenintan.ac.id/11375/1/PERPUS PUSAT.pdf%0Ahttp://business- law.binus.ac.id/2015/10/08/pariwisata-syariah/%0Ahttps://www.ptonline.com/articles/how-to- get-better-mfi-results%0Ahttps://journal.uir.ac.id/index.php/kiat/article/view/8839
  15. Johan, H., Mayub, A., & Wardana, R. W. (2021). Integrasi Pendidikan Mitigasi Dalam Konten Pembelajaran Sains Sebagai Upaya Membangun Kesadaran Mitigasi Dari Jenjang Sekolah. Dharma Raflesia : Jurnal Ilmiah Pengembangan Dan Penerapan IPTEKS, 19(1), 186–196. https://doi.org/10.33369/dr.v19i1.13790