https://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/issue/feedJurnal Kaganga: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora2024-06-21T02:34:13+00:00Rafina Aditiajkaganga@unib.ac.idOpen Journal Systems<p>Jurnal Kaganga adalah Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Humaniora yang dikelola oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu. Proses telaah dalam jurnal ini menggunakan double-blind peer-reviewed dengan dewan editor yang terdiri dari para ahli di bidang ilmu sosial, komunikasi dan humaniora. Jurnal kaganga ini baru memulai system ojs pada tahun 2019, dan dimulai dengan volume 3 no.1. Diterbitkan dua kali dalam setahun oleh UNIB Press, Universitas Bengkulu, Indonesia dengan ISSN (online): 2714-6898; dan ISSN (cetak): 2549-8142, jurnal ini bertujuan untuk menyebarluaskan penelitian kepada para pendidik di seluruh dunia. Penulis didorong untuk mengirimkan artikel yang lengkap, belum pernah dipublikasikan, orisinil, dan belum pernah ditinjau di jurnal lain.</p>https://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/31930Komunikasi Instruksional Guru Pada Siswa Tunagrahita Jenjang SDLB Dalam Meningkatkan Kemandirian Siswa di SLB Pelita Hati Pekanbaru2024-04-07T17:07:25+00:00Vivian Meilani Situmorangvivianmeilani1@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi instruksional guru pada siswa tunagrahita jenjang SDLB dalam meningkatkan kemandirian siswa di SLB Pelita Hati Pekanbaru. Keterbatasan pada fungsi intelektual mengakibatkan anak tunagrahita kesulitan dalam mengurus, merawat, dan menolong diri, sehingga anak memerlukan bimbingan intens dalam meningkatkan kemandiriannya. Guru yang mengajar siswa tunagrahita di SLB Pelita Hati menggunakan komunikasi instruksional yang disesuaikan dengan kondisi siswa agar menjadi pribadi yang mandiri melalui bimbingan guru dalam pelajaran Bina Diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru yang mengajar siswa tunagrahita, dan wali murid, dipilih berdasarkan persyaratan tertentu dengan teknik <em>purposive</em>. Penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi serta dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode komunikasi instruksional yang digunakan guru adalah metode praktek, individual, dan ceramah dengan menggunakan media konkrit/ alat praga dan media gambar. Hambatan komunikasi instruksional yang terjadi berupa hambatan komunikan, hambatan komunikator, dan hambatan pada media.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Vivian Meilani Situmoranghttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/30048Komunikasi Fandom Boygroup NCT (Neo Culture Technology) di Pekanbaru dalam Mempertahankan Solidaritas2024-04-07T17:08:49+00:00Viola Memerumemeruv@gmail.com<p>Kelompok merupakan salah satu wadah bagi para anggota untuk mencapai tujuan. Salah satunya adalah <em>Fandom Boygroup NCT (Neo Culture Technology)</em> di Pekanbaru. Kelompok yang bergerak dalam kegemaran yang sama dan berasal dari daerah yang sama. Penelitian bertujuan untuk mengetahui komunikasi yang terjadi dalam <em>Fandom Boygroup NCT</em> di Pekanbaru dalam mempertahankan solidaritas yang terdapat pada kelompok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan deksriptif kualitatif Adapun subyek dalam penelitian ini adalah anggota dan pengurus <em>Fandom Boygroup NCT</em> di Pekanbaru, dipilih berdasarkan persyaratan tertentu dengan teknik <em>purposive sampling</em>. Penelitian dilakukan dengan teknik pengumpulan data wawancara secara mendalam, observasi serta dokumentasi. Teknik analisis data dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua aliran komunikasi yaitu aliran komunikasi berurutan dan aliran komunikasi serentak. Arah komunikasi yang terjadi dalam kelompok adalah komunikasi horizontal, yaitu siapa saja dapat berperan sebagai komunikan dan komunikator. Serta solidaritas dalam kelompok terjalin dengan baik.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Viola Memeruhttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/30873Manajemen Privasi Komunikasi dalam Hubungan Terapeutik Antara Konselor Adiksi dan Residen Pecandu Narkoba di Yayasan Karunia Insani Kabupaten Rejang Lebong2024-04-07T17:11:09+00:00Puspa Mega BagitaPuspabagita@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan manajemen privasi komunikasi hubungan terapeutik antara konselor adiksi dan residen pecandu narkoba di Yayasan Karunia Insani Kabupaten Rejang Lebong. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi dengan penentuan informan menggunkan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hubungan terapeutik antara konselor adiksi dan residen telah menerapkan lima prinsip dalam teori manajemen privasi komunikasi (Sandra Petronio), yaitu terdapat owner (residen), rules (aturan pengungkapan privasi), co-owner (konselor adiksi), boundary (batasan pengungkapan privasi), dan tidak ditemukannya turbulence (gejolak privasi).<br>Kata kunci: Manajemen Privasi Komunikasi, Konselor Adiksi, Residen, Yayasan Karunia Insani Kabupaten Rejang Lebong</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Puspa Mega Bagitahttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/33768FENOMENA CHILDFREE PADA PASANGAN MENIKAH (STUDI KOMUNIKASI KELUARGA PASANGAN MENIKAH PENGIKUT INSTAGRAM GITA SAVITRI)2024-06-21T02:34:13+00:00Adillah Khaira Aminiadillahkhairaamini29@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena <em>childfree </em>pada pasangan menikah pengikut instagram Gita Savitri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi dari Alfred Schutz. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Informan penelitian ditentukan berdasarkan teknik <em>purposive sampling</em> dengan menyesuaikan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan motif pasangan menikah memutuskan <em>childfree</em> dan proses komunikasi keluarga yang terjadi pada pasangan menikah. <em>Because motive </em>dari keputusan <em>childfree</em> yaitu pengalaman masa lalu, faktor psikologis dan faktor kesehatan. <em>In order to motive</em> dari keputusan <em>childfree</em> yaitu untuk mendapatkan kebahagiaan, kebebasan, dan mencapai impian yang belum terwujud. Selain kedua motif tersebut, ditemukan juga motif masa sekarang yaitu adanya kenyamanan, kestabilan karier, dan kestabilan ekonomi. Keputusan yang didapatkan berlandaskan pola komunikasi keluarga yang diterapkan oleh setiap informan, terdapat empat pola komunikasi keluarga yaitu, pola konsensual, pluralistik, protektif, dan laissez-faire serta sudah melalui proses komunikasi keluarga yang dilakukan oleh pasangan menikah dengan melalui tiga tahapan yaitu persetujuan, penerimaan, dan keputusan. Maka dari itu, Fenomena <em>childfree </em>di kalangan pasangan menikah pengikut instagram Gita Savitri dipengaruhi oleh pola komunikasi keluarga dan berbagai motif masa lalu, motif sekarang, dan motif tujuan<em>.</em></p> <p>Kata Kunci : Fenomenologi Alfred Schutz, Childfree, Komunikasi Keluarga, dan Pasangan Menikah</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Adillah Khaira Aminihttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/30047Representasi Kritik Sosial Keluarga dan Pendidikan Dalam Film Penyalin Cahaya2024-04-07T17:17:22+00:00Leyna Yurmelita Sari Silabanleyna.y1684@student.unri.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kritik sosial keluarga dan pendidikan yang terkandung dalam film Penyalin Cahaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Subjek dalam penelitian ini yakni film Penyalin Cahaya dengan adegan yang mengandung kritik sosial keluarga dan pendidikan yang menjadi objek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan studi pustaka. Analisis dilakukan mulai dari mencari makna denotasi, kemudian konotasi lalu mengaitkan dengan mitos berdasarkan potongan <em>scene</em> yang sudah dipilih. Hasil penelitian ditemukan makna denotasi kritik sosial keluarga mengenai ayah sebagai seorang pemimpin, sedangkan makna denotasi kritik sosial pendidikan ialah masih terdapat tindakan-tindakan yang tidak sewajarnya di lingkungan pendidikan. Makna konotasi kritik sosial keluarga adalah adanya sifat otoriter pemimpin keluarga, makna konotasi kritik sosial pendidikan ialah belum terbentuknya akhlak yang baik serta lingkungan pendidikan yang aman. Mitos kritik sosial keluarga yang dikembangkan adanya ketimpangan gender yang mempengaruhi peran dalam keluarga, pola mendidik anak dengan keras, orang tua yang pasti memahami anaknya dan kedekatan anak perempuan dengan ayahnya. Sedangkan mitos kritik sosial pendidikan adalah anggapan bahwa nilai menjamin kesuksesan, skripsi sebagai tanggungjawab, institusi pendidikan sebagai tempat yang bebas dari tindak kejatan, adanya pengaruh status sosial.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Leyna Yurmelita Sari Silabanhttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/33046Analisis Persepsi Mahasiswa Universitas Bengkulu pada konten Rape Jokes di Media Sosial TikTok sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Verbal Kepada Perempuan2024-04-07T17:18:26+00:00Annisah MargonoAnnisah010100@gmail.com<p>Media sosial merupakan media yang dapat memberikan peluang untuk meningkatkan Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Salah satu bentuk pelecehan yang dilakukan melalui media sosial adalah adanya konten lelucon pemerkosaan yang dianggap sebagai lelucon belaka. Lelucon pemerkosaan dalam konteks ini dilakukan di media sosial yang dapat diakses oleh publik yang ditujukan untuk masyarakat umum, berupa konten lelucon yang sengaja dibuat dengan dalih hiburan. Namun, itu menjadi pelecehan karena tindakan yang mengarah pada seksualitas, seperti pemerkosaan dan bertindak seolah-olah mereka 'bermesraan' dengan seseorang yang tidak mereka kenal dengan paksa. Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kualitatif yang diperoleh dari kata-kata hasil wawancara mendalam dengan informan penelitian dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terbentuk dari perhatian, harapan, motivasi, dan daya ingat. Persepsi mahasiswa yang dihasilkan oleh konten lelucon pemerkosaan di media sosial TikTok adalah persepsi negatif yang langsung mereka tunjukkan seperti menolak keberadaan konten ini karena tergolong kategori pelecehan seksual verbal terhadap perempuan, mereka juga merasa tidak nyaman dan marah dengan perlakuan yang ditujukan kepada perempuan dengan segala bentuk pelecehan.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Annisah Margonohttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/31604DAMPAK PSIKOLOGIS AKIBAT TINDAKAN BULLYING PADA REMAJA TERHADAP KESEHATAN MENTAL2024-04-07T17:19:19+00:00Dehan Nurdianti Pajri211380007.dehan@uinbanten.ac.id<p>Penelitian ini mendeskripsikan dampak psikologis akibat Tindakan bullying pada remaja terhadap Kesehatan mental. Bullying atau perundungan adalah suatu tindakan agresif yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang mentalnya lebih lemah atau down dengan tujuan untuk menyakiti secara psikologis maupun fisik. Korban maupun pelaku dari bullying ini biasanya berada di umur remaja dengan rentang usia dari 10-19 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang sumber datanya diperoleh dari jurnal yang relevan. Dari data yang kami peroleh menunjukkan bahwa perilaku bullying terjadi karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku bullying memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan remaja baik secara verbal maupun non verbal. Perilaku bullying secara verbal biasanya dapat dilakukan dengan tindakan seperti mengancam, menghina, melecehkan dan lain sebagainya, sedangkan perilaku bullying secara non verbal dapat dilakukan dengan sengaja memojokkan korban, menghancurkan hubungan pertemanan korban.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Dehan Nurdianti Pajrihttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/31819Kesenjangan Digital dan Akses Internet di Kabupaten Katingan: Studi Kasus pada Masyarakat Pedesaan2024-04-07T17:20:59+00:00Reni Sara Indrawatirenisaraindrawati@gmail.comAdek Media Roza Rozaadek.roza@lecturer.uph.eduMidori Reiginayosi01689220014@student.uph.eduEvanny Silviana Intan Wibowo01689220006@student.uph.eduAdristi Naura Syifa01689220010@student.uph.edu<p>Penelitian ini menganalisis kesenjangan akses digital di Kabupaten Katingan dengan menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan teori Van Dijk tentang kesenjangan digital. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi kategori kesenjangan digital yakni akses materi infrastruktur, kesenjangan keterampilan, motivasi dan kesenjangan penggunaan di Kabupaten Katingan. Metode penelitian yang digunakan pendekatan kualitatif dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Responden penelitian terdiri dari berbagai profesi di Kabupaten Katingan, termasuk perwakilan pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan perlu adanya sinergi dari seluruh pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat lokal, dalam mengakselerasi akses digital di Kabupaten Katingan. Upaya yang diperlukan antara lain adalah penyediaan infrastruktur yang memadai, pelatihan keterampilan digital, serta kebijakan yang mendukung akses internet yang terjangkau dan merata di masyarakat pedesaan Kabupaten Katingan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan rekomendasi bagi para pemangku kepentingan untuk meningkatkan akses digital di Kabupaten Katingan dan mengurangi kesenjangan digital yang ada.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Reni Sara Indrawati, Adek Media Roza, Midori Reiginayosi, Evanny Silviana Intan Wibowo Wibowo, Adristi Naura Syifa Syifahttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/32135Pengaruh Faktor Sosial dan Budaya Terhadap Tradisi Sekaten di Daerah Istimewa Yogyakarta2024-04-07T17:20:14+00:00Hindun Yarvah Yasir22108030134@student.uin-suka.ac.id<p>Artikel ini membahas bagaimana faktor sosial dan budaya berpengaruh terhadap tradisi sekaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Library Research, yang artinya penelitian tersebut dilakukan dengan cara mengkaji dan menganalisis literatur yang ada dan memiliki relevansi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa di dalam tradisi sekaten terdapat unsur bahasa diantaranya bahasa Jawa dan Arab. Hal tersebut dikarenakan Sunan Kalijaga membekali dirinya dengan ilmu budaya Jawa, termasuk bahasa, serta dua kalimat syahadat yaitu syahadat tauhid dan syahadat para rasul yang berbahasa Arab disertai terjemahan ke dalam bahasa Jawa dan Indonesia. Pendiri dari <em>Sekaten </em>ini merupakan para penyebar Islam yang pada waktu itu disebut Sunan atau Wali Songo. Tradisi sekaten dapat dikaji dari sudut pandang teori gagasan budaya, karena aliran dan perkembangan yang terjadi dalam tradisi ini sebagaimana yang terjadi di masyarakat. Tradisi ini juga termasuk ke dalam struktur sosial, dimana budaya suatu masyarakat terdiri dari seluruh pengetahuan dan kepercayaan yang perlu dianut suatu masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakat tertentu. Hal ini membuat tradisi sekaten dapat diterima oleh masyarakat umum, terutama terbukti dengan adanya umat Islam yang menyebarkan dakwah Islam dengan cara adat ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor sosial dan budaya memang benar berpengaruh terhadap tradisi sekaten yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Hindun Yarvah Yasirhttps://ejournal.unib.ac.id/jkaganga/article/view/30933Analisis Framing Berita Konflik Vertikal Antara Pemerintah dan Demonstran Pro-Demokrasi Thailand (Studi pada BBC.com periode Agustus - Oktober 2020)2024-04-07T17:21:50+00:00Muhammad Viddi Novran Arwanividinovran@gmail.com<p>Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari umumnya mendapatkan informasi dalam bentuk lisan dan tulisan, media massa berperan sebagai mediator penyalur informasi kepada khalayak ramai dengan berbagai macam sector informasi yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui framing berita yang dilakukan oleh BBC.com serta untuk mengetahui apakah media internasional dapat berperan cukup netral dalam menyikapi suatu isu dalam masyarakat. penelitian ini juga menggunakan analisis framing dengan memakai konsep Robert N: Entman dalam menganalisis setiap subjek penelitian menggunakan 4 perangkat unit analisis untuk melihat bagaimana sebuah media membingkai suatu masalah: Pendefinisian Masalah (Define Problem), Memperkirakan Sumber Masalah (Diagnoses Causes), Membuat Keputusan Moral (Make Moral Judgement), Menekankan Penyelesaian (Treatment Recommendation). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan mengumpulkan data melalui studi pustaka,Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini ialah pendekatan analisis kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh data yang memiliki makna. Hasil penelitian ini dari isi pemberitaan yang telah di analisis menggunakan model Robert N. Entman. Sehingga pembingkaian di BBC.com yang disampaikan bahwa demonstran berhasil dalam berunjuk rasa menginginkan Perdana Menteri Phrayuth Chan-ocha mundur dari jabatannya dan para demonstran menginginkan pemilu baru, amandemen konstitusi dan diakhirinya pelecehan terhadap kritikus negara. Solusi penyelesaian masalah yang terdapat di setiap bagian akhir pemberitaan digambarkan bagaimana perjuangan para demonstran yang menginginkan Perdana Menteri mundur dari jabatannya. Jadi apa yang di sampaikan BBC.com lebih mengajak pembaca melihat aksi protes para demonstran yang menentang kekuasaan pemerintahan di ambil alih Perdana Menteri Prayuth Chan-O cha. <br>Kata kunci: Thailand, Analisis Framing, Konflik Vertikal, BBC.com</p>2024-04-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Muhammad Viddi Novran Arwani