Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi pengaruh status sosial ekonomi keluarga tehadap minat melanjutkan sekolah anak  pada rentang usia    11 - 21 tahun. Status sosial ekonomi keluarga adalah tinggi rendahnya keadaan ekonomi  seseorang berdasarkan pada posisi (kedudukan) seseorang dalam lapisan masyarakat, ditinjau dari berbagai aspek yang dapat menunjukan status sosial ekonomi yang dimiliki individu tersebut. Minat melanjutkan sekolah adalah aspek psikologis yang diadasari oleh  rasa senang dan ketertarikan dari diri seseorang yang ingin melakukan sesuatu  yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal dalam rangka mengembangkan kemampuan seseorang. Penelitian ini menggunakan metode dan pendekatan kualitatif deskriptif, yang dibantu dengan teknik pengumpulan data berupa angket, observasi, wawancara dan Studi Pustaka. Sampel penelitian yaitu anak yang putus sekolah sebanyak  30 orang yang sekaligus merupakan kesuluruhan dari populasi (sampel jenuh).  Berdasarkan teknik analisis product moment Pearson penelitian ini menolak Hipotesis Nol dan menerima Hipotesis Alternatif yang berbunyi “Terdapat Pengaruh Status Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Minat melanjutkan Sekolah anak usia 11-21 tahun dengan interprestasi KUAT hal ini ditunjukkan dengan nilai rhitung ( 0,60 ) > rtabel (0,361) diperkuat dengan nilai thitung (3,969) > ttabel (2,04841) dan nilai Koefisien Determinasi sebesar 36 % sisanya sebesar 64 % disebabkan oleh faktor lain.  

Keywords

Status Sosial Ekonomi, Minat, Pendidikan Anak.

Article Details

How to Cite
Juska, A. J. S. A., Ida Royani, & Tiara Bakti Pertiwi. (2022). Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Anak Usia 11 – 21 Tahun: Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Minat Melanjutkan Pendidikan Anak Usia 11 – 21 Tahun. Journal Of Lifelong Learning, 5(2), 28–36. Retrieved from https://ejournal.unib.ac.id/jpls/article/view/23977

References

  1. Arikunto,S.(2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Rineka Cipta. Basrowi, (2006) Status Sosial Ekonomi. Tersedia dalam tersedia di http:etshese.uin- malang.ac.id/600/6/ dalam jurnal Status Sosial Ekonomi keluarga, 63 halaman.
  2. BKKBN, (2012). Profil Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012. Dalam Jurnal BKKBN, 138 halaman.tersedia dihttp//bkp.pertania.go.id/tinymcpukgambar/file/profil pendataan Keluarga BKKBN pdf
  3. Dewi, Amalia (2014).hubungan antara statsus sosial ekonomi keluarga dengan prestsai belajar warga
  4. belajar kejar paket C di UPT SKB kabupaten bogor. Skripsi Tidak Diterbitkan.
  5. Kamil, Mustofa. (2009). Pendidikan Nonformal Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)di indonesia (sebuah pembelajaran dari kominkam jepang. Bandung: Alfabeta
  6. Khairani, Makmun. (2017), Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
  7. Sisdiknas, (2003), Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika.
  8. Slameto, (2015). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta
  9. Sudjana, Djudju. (2004). Pendidikan Nonformal Wawasan Sejarah Perkembangan Filsafat & Teori Pendukung, Serta Asas.Bandung Falah Production.
  10. Sugiyono,(2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif,Kuantitatif, dan RND.
  11. Bandung: Alfabet
  12. Kurniatin, Nia. (2015). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Minat Belajar Remaja Pada Kejar Paket B di PKBM Mutiara Bangsa Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor:UIKA
  13. Sutinah.(2014).Pengaruh Pengelolaan Program Daur Ulang Sampah Terhadap Peningkatan
  14. Kesejahteraan Keluarga Di RW 01 Desa Banteng Kecamatan Ciampea Kebupaten Bogor:UIKA.
  15. Zainal, Arief Abidin, (2012), Metodologi Penelitian Pendidikan Perspektif Paradigma Baru Dalam Penelitian Pendidikan, Bogor: Graha Widya Sakti
  16. Meti, Fitria.(2017).pengaruh status sosial ekonomi masyarakat kota terhadap tingkat partisifasi gotong royong. Skripsi tidak diterbitkan.
  17. Noor, H.M Arifin.(2007).(ilmu sosial dasar) untuk UIN, STAIN,PTAIS semua Fakultas dan Jurusan Komponen MKU. Bandung:Pustaka Setia.