Main Article Content

Abstract

Masalah penelitian ini adalah bagaimana gambaran penyelenggaraan life skill program pelatihan menjahit pakaian dalam memberdayakan masyarakat yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Luwu.Penelitian ini bertujuan untuk  mendeskripsikan penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup (Pelatihan Menjahit Pakaian) yang dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Luwu.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualititatif dengan jenis penelitian tindakan. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. Fokus  penelitian ini adalah pada: (1) Perencanaan program life skill pelatihan menjahit pakaian, (2) Pelaksanaan program life skill pelatihan menjahit pakaian, dan (3) Evaluasi program life skill pelatihan menjahit pakaian.Sasaran penelitian adalah Kepala Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Luwu, Pamong Belajar, Tutor bantu, Instruktur dan peserta pelatihan keterampilan menjahit pakaian pada Satuan Pendidikan Non Formal Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Luwu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualititatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Sebelum pembelajaran pelatihan menjahit pakaian wanita dan jas almamater perlu dilakukan identifikasi kebutuhan belajar dan sumber belajar agar materi pembelajaran benar-benar sesuai dengan kebutuhan belajar calon peserta pelatihan dan bukan hanya sekedar keinginan calon peserta; (2) Sinergitas pemerintah, swasta/dunia usaha, dan masyarakat  dalam penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup (menjahit pakaian wanita dan jas almamater) dapat dilaksanakan dengan cara merancang keterlibatan pemerintah,  swasta/dunia usaha dan masyarakat.

Keywords

Life Skill Menjahit dan PKBM

Article Details

How to Cite
syamsul, syamsul bakhri gaffar. (2024). PEMBERDAYAAN WANITA SUKU BAJO MELALUI PROGRAM LIFE SKILL MENJAHIT PAKAIAN DI DESA BELOPA KECAMATAN BELOPA KABUPATEN LUWU. Journal Of Lifelong Learning, 7(1), 8–7. https://doi.org/10.33369/joll.7.1.8-7

References

  1. Anwar. 2004. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life skillss Education). Bandung: Alfabeta.
  2. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program dan Dana Bantuan Sosial Desa Vokasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen PAUDNI.
  3. Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan. 2011. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Program dan Dana Bantuan Sosial Desa Vokasi. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Ditjen PAUDNI.
  4. Kindervartere Suzan. 1979. Nonformal Education as an empowering process with casestudyfrom Indonesia and Thailand. http://www.geteitet. org/pub/101966210. (online) diakses tanggal 17 November 2012
  5. Kartasasmita, G. 1997. Kemiskinan. Jakarta: Balai Pustaka.
  6. Kamil Mustafa.2010. Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta.
  7. Margono. S, 2000. Metode Pengelolaan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
  8. Sahabuddin. 2002.KompetensiPendidikan Luar Sekolah.Makassar: UNM.
  9. Sudjana. S. Djuju, 2000. Strategi Pembelajara, Jakarta: Falah Production: Bandung.
  10. Sudjana.H.D. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Falah Production: Bandung.
  11. Sugiyono. 2008. Memahami Pengelolaan Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
  12. Thoha. M. Chabib, 1996. Taknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
  13. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Eko Jaya.