Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran bimbingan sosial sebagai suatu pr0ses pembelajaran bagi anak-anak putus sekolah pada pelayanan sosial anak remaja (PSAR) di Tanjung Morawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan teknik  observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini adalah sepuluh anak-anak putus sekolah yang sedang mengikuti program bimbingan sosial di UPT. Pelayanan Sosial Anak Remaja Tanjung Morawa Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan sosial memiliki peran penting dalam membantu anak-anak putus sekolah untuk meningkatkan motivasi dan kesadaran akan pentingnya pendidikan. Proses pembelajaran bimbingan sosial dilaksanakan dari tahap pendekatan, seleksi atau perekrutan, assesmen, merencanakan materi yang diberikan, pelaksanaan pembelajaran atau pemberian program bimbingan sosial, lalu tahap evaluasi, dan tahap bimbingan lanjutan. Materi bimbingan sosial yang diberikan kepada anak remaja bersifat teori, games, dan contoh-contoh aplikasian kegiatan yang menarik. Perubahan perilaku warga binaan dari yang disimpulkan saat sebelum, maupun sesudah mereka lebih dapat mengembangkan potensi dan memanajemennya pula.

Article Details

How to Cite
Siti Ativa Putridiani, & Dafetta Fitrilinda. (2025). PERAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK ANAK-ANAK PUTUS SEKOLAH PADA PELAYANAN SOSIAL ANAK REMAJA (PSAR) DI TANJUNG MORAWA. Journal Of Lifelong Learning, 8(1), 27–33. https://doi.org/10.33369/joll.8.1.27-33

References

    Abu & Purwanto. (2006). Dinamika Kelompok, Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
    B. Uno, Hamzah. (2011). Teori Motivasi & Pengukurannya, Analisis Dibidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
    Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (2024). Persentase Penduduk Miskin Menurut Kab/Kota (Persen), 2021-2023. [Online] Tersedia: https://sumut.bps.go.id/id/statistics-table/2/NzMjMg==/persentase-penduduk-miskin-menurut-kab-kota.html [Diakses pada tanggal 5 Februari 2024]
    Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. (2024). Tingkat Penyelesaian Pendidikan Menurut Jenjang Pendidikan dan Provinsi, 2021-2023. [Online] Tersedia: https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTk4MCMy/tingkat-penyelesaian-pendidikan-menurut-jenjang-pendidikan-dan-provinsi.html [Diakses pada tanggal 5 Februari 2024]
    Komisi Perlindungan Anak Indonesia. (2024). 7.600 Siswa Putus Sekolah di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang Tingkat SD/SMP. [Online] Tersedia: https://www.kpai.go.id/publikasi/7-600-siswa-putus-sekolah-di-kota-medan-dan-kabupaten-deli-sedang-tingkat-sd-smp [Diakses pada tanggal 5 Februari 2024]
    Prayitno, A. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
    Sabri, Ahmad. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching.
    Sudrajat, A. (2013). Bimbingan dan Konseling. Bandung: Alfabeta.
    Sugiyono. (2013). MetodePenelitian Pendidikan, Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
    Suryana. (2006). Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.
    Winkel, W. S. (2005). Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.