Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model Project-Based Learning (PjBL) melalui kegiatan “Napak Tilas Digital” dalam meningkatkan kepercayaan diri dan minat belajar sejarah peserta didik Program Paket B di SPNF SKB Magetan. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif dengan subjek peserta didik Paket B dan pendidik di SPNF SKB Magetan. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan kajian dokumen, kemudian dianalisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan PjBL melalui “Napak Tilas Digital” yang mengintegrasikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah) dan muatan Pemberdayaan secara efektif mampu meningkatkan kepercayaan diri dan minat belajar sejarah peserta didik. Melalui proyek pembuatan video konten sejarah lokal di Situs Sendang Kamal, peserta didik menunjukkan peningkatan signifikan dalam keberanian berpendapat, kemampuan komunikasi, serta keterampilan kolaboratif dan literasi digital. Selain itu, minat belajar sejarah meningkat karena peserta didik terlibat aktif dalam eksplorasi lapangan, penulisan naskah, hingga publikasi hasil karya di media sosial. Model ini tidak hanya membangun aspek afektif (minat belajar) dan psikologis (kepercayaan diri), tetapi juga menumbuhkan literasi digital yang relevan dengan karakter Generasi Z.

Keywords

project based learning Minat Belajar percaya diri

Article Details

How to Cite
Mulyani, S. H. (2025). PENERAPAN MODEL PROJECT-BASED LEARNING DALAM MENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN MINAT BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK PAKET B MELALUI "NAPAK TILAS DIGITAL" DI SPNF SKB MAGETAN. Journal Of Lifelong Learning, 8(2), 179–188. https://doi.org/10.33369/joll.8.2.179-188

References

  1. David Bawden.(2001).“Information and Digital Literacies: A Review of Concepts,” Journal of Documentation
  2. Garcia, M., & Martinez, J.(2020). The Impact of Field Trips on Historical Understanding. Journal of Educational Psychology, 38(2), 201-215.
  3. Indah Kurnianingsih, Rosini Rosini, and Nita Ismayati. (2017). Upaya Peningkatan Kemampuan Literasi Digital Bagi Tenaga Perpustakaan Sekolah Dan Guru Di Wilayah Jakarta Pusat Melalui Pelatihan Literasi Informasi. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3, no. 1 (2017): 61–76
  4. Mahendra,I Wayan Eka. Project Based Learning bermuatan etnomatematika dalam pembelajar matematika. Jurnal kreatif vol. 6 No 1 P-ISSN: 2303-288X E-ISSN: 2541-72007, h. 109
  5. Rachmayanie, R.J., dkk. (2020). Analisis need assessment siswa SMP terhadap pelayanan BK se-Kota Banjarmasin. Jurnal Bimbingan dan Konseling ar-Rahman, 6(1), 19-25.http://doi.org/10.32488/jbka. v416i1.1279
  6. Ristanto, Hengky. (2022). Sepanjang 2022, Puluhan Siswa di Magetan Putus Sekolah. [online] Tersedia: https://radarmadiun.jawapos.com/magetan/801220458/sepanjang-2022-puluhan-siswa-di-magetan-putus-sekolah [Diakses pada tanggal 29 Oktober 2025]
  7. Tugba Kamali Arslantas and Abdulmenaf Gul, “Digital Literacy Skills of University Students with Visual Impairment:A Mixed-Methods Analysis,” Education and Information Technologies 27, no. 4 (2022): 5605–25.
  8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78. Jakarta.
  9. Youarti, I.E., dan Hidayah, N. (2018). Perilaku phubbing sebagai karakter remaja generasi Z. Jurnal Fokus Konseling, 4(1), 143-152. http://doi.org/10.32488/jfk.v3i1.2553