Jurnal Sosiologi Nusantara
https://ejournal.unib.ac.id/jsn
<p>Jurnal Sosiologi Nusantara (JSN) is a scientific journal published by Sociology Department, Faculty of Politic and Social Science, University of Bengkulu. Jurnal Sosiologi Nusantara is registered with ISSN Print (2460-9099) and ISSN Online (2622-9617). This journal accept scientific journal consist of research result and analysis study about civilization, gender, society empowerment and social issue relevant to social studies. JSN publish the articles twice a year, in june and December.</p><p>Sociology journal nusantara has been accredited SINTA 4 based on General Director of research reinforcement, development of research, technology and higher education ministry of Republic Indonesia number: 28 /KPT/2019.</p>UNIB Pressen-USJurnal Sosiologi Nusantara2460-9099<p>The Copyright noticeof the Jurnal Sosiologi Nusantara (JSN) is as follows :</p><p>The author who submits the manuscript must understand and agree that the copyrights published are held by Jurnal Sosiologi Nusantara. Copyright includes rights to reproduce, distribute and sell every part of journal articles in all forms and media. This is for download the <a href="https://drive.google.com/file/d/1i6j05ojKodUaq_EfcWGe9-ySS7shWMmC/view">copyright transfer form</a> for signed by the corresponding author. All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows:</p><p>• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)</p><p><a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a></p><p>Jurnal Sosiologi Nusantara is licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.</a></p><p><br />Then, you are free to:</p><ul><li><strong>Share</strong> — copy and redistribute the material in any medium or format</li><li><strong>Adapt</strong> — remix, transform, and build upon the material</li></ul><p>for any purpose, even commercially. The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.</p>GENERASI MUDA ISLAM ABOGE MEMPERTAHANKAN AJARAN SERTA HUBUNGAN SOSIAL DI MASYARAKAT DESA LECES
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/22769
<p>Masyarakat penganut Islam Aboge Desa Leces sudah lama ada dan berbaur dengan masyarakat sekitar tanpa adanya konflik walaupun memiliki sedikit ajaran yang berbeda dari Islam pada umumnya. Jumlah masyarakat yang menganut ajaran Aboge terbilang sedikit, karena berkelompok di satu Rukun Tetangga (RT). Meskipun jumlahnya sedikit tetapi keberadaan penganut ajaran Aboge terus ada dan masih aktif dalam melaksanakan kegiatan keagamaan hingga saat ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui generasi muda Islam Aboge dalam mengenal ajarannya dan terus mempertahankan ajarannya, dan hubungan antara penganut Islam Aboge dengan penganut Islam non Aboge di masyarakat Desa Leces. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus serta dengan teknik pengumpulan data <em>snowball sampling</em>. Hasil penelitian ini ialah para generasi muda Aboge berperan aktif dalam kegiatan agama yang dilaksanakan di lingkungan kelompok Aboge, namun kurang tertarik atau kurang siap untuk meneruskan sebagai tokoh agama karena kurangnya ilmu tentang ajaran Aboge. Adanya sikap toleransi yang tetap terjaga membuat hubungan sosial antara kelompok Islam Aboge dengan masyarakat sekitar di Desa Leces terbilang baik dan rukun tanpa adanya konflik yang sampai menimbulkan perpecahan, serta para masyarakat yang saling menghargai satu sama lain.</p> <p> </p> <p><em> </em></p>Fachrul Abdul LatifNanda Harda Pratama MeijiDesy Santi Rozakiyah
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318217719610.33369/jsn.8.2.177-196FESTIVAL EKONOMI KEUANGAN DIGITAL INDONESIA SEBAGAI PENDORONG PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT KOTA BENGKULU
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/24037
<p>Upaya transformasi sosial atau perubahan sosial yang direncanakan pada masyarakat, dapat diwujudkan melalui festival yang dikemas dalam nuansa menyenangkan dan menghibur, sehingga dapat merangkul spektrum masyarakat yang lebih luas. Berdasarkan pemahaman tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menyelenggarakan FEKDI (Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia), untuk memperkenalkan QRIS (<em>Quick Response Code Indonesia Standard</em>) sebagai salah satu metode pembayaran non tunai yang dapat mempermudah transaksi jual beli masyarakat. Adapun tujuan dan fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan perilaku ekonomi masyarakat Kota Bengkulu yang direpresentasikan oleh pengunjung dan audien yang terlibat dalam rangkaian festival keuangan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus untuk mengeksplorasi perubahan perilaku ekonomi masyarakat setelah gelaran festival keuangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam terhadap pihak penyelenggara dan pengunjung festival. Implikasi temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa rangkaian kegiatan FEKDI memberikan dampak yang signifikan atas transformasi sosial atau perubahan sosial khususnya perubahan perilaku ekonomi. Perubahan ini terlihat dari terjadinya peningkatan penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran, alih-alih menggunakan uang tunai, yang mayoritas terjadi di kalangan remaja yang lebih melek teknologi. Kondisi demikian sesuai dengan preposisi teori perubahan sosial yang menjelaskan bahwa suatu perubahan yang dikehendaki selalu berada di bawah pengedalian serta pengawasan <em>agen of change </em>dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu melalui sebuah perencanaan sosial, sehingga terjadilah perubahan pola pikir, perilaku, dan budaya materi dalam masyarakat.</p>Ayu WijayantiLesti Heriyanti
Copyright (c) 2022
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318219720810.33369/jsn.8.2.197-208INTERAKTIVITAS MASYARAKAT PADA KOMUNIKASI PEMASARAN DIGITAL BAGI PRODUK LOKAL BENGKULU (STUDI PEMASARAN MEDIA SOSIAL PADA PRODUK MEIJISKINCARE)
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/22224
<p>Interaktivitas masyarakat dalam konteks komunikasi pemasaran digital saat ini merupakan fenomena menarik untuk diamati. Format digital yang melingkupi kehidupan sosial masyarakat telah banyak merubah berbagai bentuk interaksi bagi berbagai tujuan, terlebih untuk kepentingan bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan implementasi dari kegiatan komunikasi pemasaran digital pada produk lokal Bengkulu (Studi pemasaran media sosial pada produk Meijiskincare) yang akan memberikan gambaran mengenai proses interaksi yang terjadi melalui program digital. Penelitian ini menggunakan paradigm konstruktivis dengan pendekatan studi kasus dengan pemilihan informan berdasarkan teknik <em>purposive sampling.</em> Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa interaktivitas yang terjadi dalam komunikasi pemasaran digital pada produk lokal meijiskincare dilakukan melalui peran <em>merk ambassador</em>, <em>influencer </em>serta membagikan konten-konten edukasi pada media sosial dalam memasarkan produk. Terdapat kelemahan dalam pemasaran digital yang dilakukan terkait dengan membangun hubungan dengan komunitas daring, interaksi dalam pelayanan dan pengemasan produk.</p>Lisa AdhriantiAnanda Ayu PutriMas Agus Firmansyah
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318220921810.33369/jsn.8.2.209-218OPTIMALISASI “ROKAT TASÈ̛” UNTUK MENGEMBANGKAN POTENSI BUDAYA LOKAL DESA KADUARA TIMUR DI ERA REVOLUSI 4.0
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/23822
<p>Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengembangan budaya lokal Desa Kaduara Timur, Sumenep. Potensi tersebut menjadikan acuan utama masyarakat untuk mengembangkan rokat tasè’. Implementasi budaya ini mengartikan bahwa masyarakat bersyukur atas rezeki dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan melalui alam, khususnya melalui lautan. Penelitian ini dilakukan agar dapat mengetahui perkembangan budaya tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) latar belakang masyarakat Kaduara Timur mempertahankan rokat tasè’ (2) proses pelaksanaan rokat tasè’ (3) pemenuhan kebutuhan secara biologis (4) hambatan dan pengembangan budaya rokat tasè’di Desa Kaduara Timur. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data observasi wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data model Miles dan Huberman. Adapun hasil penelitian ini: (1) proses pelaksanaan rokat tasè’ di Kaduara Timur yang primitif. (2) pemenuhan kebutuhan biologis dari sisi individual dan sosial. (3) memaksimalkan budaya rokat tasè’ untuk pengembangan potensi lokal. (4) pemanfaatan potensi budaya rokat tasè’ untuk keberlangsungannya. Adapun kesimpulan penelitian bahwa rokat tasè’ merupakan budaya turun temurun dari nenek moyang para nelayan. Budaya rokat tasè’ menjadi prioritas utama bagi para nelayan untuk tetap menjaga kelestarian Desa Kaduara Timur. Pengembangan potensi ini dilakukan dengan cara memvariasikan rentetan acara sekaligus memudahkan pelaksaannya dengan sistematika yang sejalan dengan era industris 4.0 dan bekerjasama dengan pihak lain untuk mendapatkan tambahan biaya pelaksanaan.</p>Yunadi Ahmad Fahri
Copyright (c) 2022
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318221923610.33369/jsn.8.2.219-236SEKOLAH KOMUNITAS MTs PAKIS DI DESA GUNUNGLURAH, CILONGOK, BANYUMAS, JAWA TENGAH: UPAYA MANDIRI DALAM MENGATASI ISU PENDIDIKAN ANAK
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/21022
<p>Desa Gununglurah, di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah merupakan wilayah yang hingga tahun 2011 masih sangat terkurung oleh lebatnya hutan dan lekuk-lekuk Gunung Slamet. Akses masyarakat setempat kepada pendidikan sangatlah rendah. Namun demikian, hingga kurun waktu setahun setelah itu, di tengah masih kuatnya kegagahan alam, MTs (Madrasah Tsanawiyah) PAKIS –<em>Piety</em>, <em>Achievement</em>, <em>Knowledge</em>, <em>Integrity</em>, <em>Sincerity</em> – dibangun dan dikembangkan oleh warga setempat untuk memenuhi kebutuhan pendidikan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji kiprah MTs PAKIS di desa Gununglurah selama ini serta mendeskripsikan dan menjelaskan upaya pengembangan sekolah komunitas itu sendiri. Penelitian yang mendasari tulisan ini dilaksanakan secara kualitatif dan data diperoleh melalui <em>focused group discussion</em> bersama murid dan para relawan MTs PAKIS serta orang tua murid MTs PAKIS. Sebagai sebuah lembaga pendidikan, MTs PAKIS meberikan layanan pendidikan melalui pemberian pelajaran-pelajaran umum sebagaimana di sekolah-sekolah SMP. Namun demikian, metode pembelajarannya tidak murni instruksional layaknya pendidikan formal. Belajar mandiri, membaca, dan berdiskusi adalah model pembelajaran utamanya. Bersamaan dengan itu, MTs PAKIS juga mengajak murid-muridnya untuk bercocok tanam, beternak, dan memelihara ikan di kolam. Hal ini dilakukan agar para murid mengenal lingkungan geografis, sosial, dan kultural wilayahnya sendiri. MTs PAKIS tentulah sekolah non-formal namun ia bukanlah model pendidikan masyarakat atau pusat kegiatan belajar masyarakat namun gabungan secara eklektik keduanya dan merupakan sekolah yang dibangun oleh-untuk-bagi masyarakat: sebuah sekolah komunitas. Meskipun model pendidikan tersebut tidak dikenal di dunia pendidikan namun merupakan alternatif lain bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraannya sendiri di tengah keterbatasannya.</p> <p><strong> </strong></p>Hendri RestuadhiRatna DewiSulyana DadanAnkarlina Pandu Primadata
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318223725210.33369/jsn.8.2.237-252ANALISA PROSES PENETAPAN HUKUM KASUS TINDAK KORUPSI DJOKO SOEGIARTO TJANDRA
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/22002
<p>Kasus korupsi di Indonesia banyak terjadi dari dulu hingga saat ini. Hal itu tercermin dalam indeks kasus korupsi yang dirilis oleh beberapa lembaga, di mana angka korupsi di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Padahal peran pemerintah dalam menetapkan Undang-Undang bagi para koruptor sudah dilakukan sejak lama. Namun, peraturan tersebut seringkali disepelekan, hal tersebut disebabkan para penegak hukum sendiri yang bermain api di dalamnya. Masih banyak kasus suap yang diterima penegak hukum dalam memutuskan suatu perkara, salah satu contoh perkara yang sangat disayangkan di Indonesia adalah kasus korupsi yang dilakukan oleh Djoko Soegiarto Tjandra. Banyak kasus lain yang muncul selama proses penegakan hukum perkara tersebut, seperti kasus suap yang dilakukan oleh pihak yang seharusnya berperan dalam menegakkan keadilan. Pada penelitian ini, peneliti berusaha menganalisis kejadian-kejadian selama proses penegakan hukum pada kasus korupsi Djoko Tjandra. Berdasarkan teori hukum yang dikemukakan oleh Gustav Radbruch yang memuat tiga nilai dasar hukum yaitu, nilai keadilan (filosofis), nilai kemanfaatan untuk masyarakat (sosiologis), serta kepastian hukum (juridis). Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif dengan jenis penelitian deskriptif analitis, teknik pengumpulan data melalui data sekunder. Data yang telah diperoleh, dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian adalah bahwa, selama proses penetapan hukum kasus Djoko Tjandra, tiga nilai hukum dalam teori Gustav Radburch tidak begitu diterapkan mengingat kasus tersebut sangat merugikan. Masih perlu adanya kesadaran bagi setiap penegak hukum, supaya tiga nilai hukum yang dikemukakan oleh Gustav Radbruch dapat terealisasi di Indonesia</p>Susmita SuharjoSugeng Harianto
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318225326410.33369/jsn.8.2.253-264GAYA HIDUP NONGKRONG MAHASISWA DI MALANG (STUDI PENGUNJUNG KEDAI KOPI OR TRAFFIC SENGKALING, KABUPATEN MALANG)
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/24124
<p>Menghabiskan waktu di kedai kopi kini telah menjadi gaya hidup yang tak terlepas dari mahasiswa, bagaimana fenomena gaya hidup <em>nongkrong</em> mahasiswa disamping menjadi <em>trend</em> aktivitas <em>nongkrong </em>juga telah menjadi kebutuhan mereka. Saat ini dampak dari modernisasi pada mahasiswa dengan mudah dilihat dari kehidupan sehari-hari, terlihat pada perilaku mahasiswa yang dihadapkan pada gaya hidup yang condong pada konsumif dan mengutamakan kesenangan semata. Pendekatan kualitatif digunakan sebagi metode penelitian dengan jenis penelitian studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam menentukan subjek penelitian menggunakan <em>purposive (</em>secara sengaja yaitu mahasiswa<em>), </em>dan menganalisa data menggunakan teknik analisa data model Miles dan Huberman. Menggunakan teori masyarakat konsumsi oleh Jean Budrillard dimana mereka <em>nongkrong</em> di kedai kopi bukanlah untuk berupaya sebagai pemenuhan kebutuhan biologis, akan tetapi sebagai bentuk pemenuhan hasrat diri mereka, maka kedai kopi tidak lagi didasarkan kelas sosialnya namun siapapun dapat memiliki kesempatan untuk menjadi anggota kelompok apapun apabila sanggup mengikuti pola konsumsi atau gaya hidup kelompok tersebut. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa banyak mahasiswa melakukan <em>nongkr</em><em>o</em><em>ng </em>tampak dalam benaknya adalah sebuah tempat yang lagi nge-tren dan memiliki nilai prestise tersendiri.</p>Widya Gusti PriyantiSulismadiLuluk Dwi Kumalasari
Copyright (c) 2022
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318226527810.33369/jsn.8.2.265-278PERAN DAN FUNGSI KELUARGA PADA MASA PANEN KOPI DI DESA TONGKOK, KABUPATEN LAHAT, SUMATERA SELATAN
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/21879
<p>Peran dan fungsi keluarga dalam realitasnya juga terjadi pada kelompok keluarga petani di Desa Tongkok, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan. Hal menarik dari keluarga petani di Desa Tongkok adalah pembagian peran dan fungsi keluarga yang terjadi khususnya ketika masa panen kopi. Tujuan penelitian yakni menguraikan peran dan fungsi keluarga dari masing-masing anggota inti seperti ayah, ibu, dan anak-anak dalam mengungkap realitas tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi fenomenologi. Proses pengambilan data dengan data sekunder dan primer dengan wawancara terhadap enam orang dari dua keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Tongkok merupakan desa dengan komoditi kopi sebagai sumber daya alam dan petani merupakan mata pencaharian utama masyarakat. Pengelolaan rumah tangga dalam keluarga petani di Desa Tongkok didasarkan pada pembagian dan peralihan peran dan fungsi sementara setiap masing-masing anggota keluarga yang tidak terlepas dari konstruksi gender. Orang tua sebagai pemegang otoritas dalam keluarga umumnya menyerahkan tugas pengelolaan rumah tangga kepada anak perempuan. Upaya pembagian peran tersebut tidak terlepas dari komunikasi keluarga dan pemahaman yang baik terhadap kondisi masa panen kopi. Peran dan fungsi setiap anggota keluarga juga dipengaruhi oleh konstruksi gender khususnya pada peran suami dan istri. Adapun peran dan fungsi anak dalam keluarga menyesuaikan terhadap tugas yang diberikan orang tua.</p>Rizki AmaliyaPuspita WulandariSiti Komariah
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318227929210.33369/jsn.8.2.279-292STRATIFIKASI SOSIAL DAN AKSES ATAS KESELAMATAN TERHADAP BENCANA
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/20727
<p>Stratifikasi sosial adalah suatu system yang pasti dalam masyarakat. Berdasarkan kategori ekonomi masyarakat setidaknya terbagi menjadi tiga golongan yakni kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah. Stratifikasi sosial tersebut mempengaruhi akses terhadap keselamatan dari bencana. Perbedaan akses tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi hingga Pendidikan. Tujuan dari artikel ini ialah untuk menjelaskan stratifikasi sosial mempengaruhi akses terhadap keselamatan atas bencana dan hal-hal apa saja yang menjadi faktor pendukung keselamatan terhadap bencana. Metode penelitian yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka yakni dengan mengumpulkan data-data dan referensi yang mendukung baik dari buku, jurnal maupun hasil penelitian terdahulu. Hasil dari penelitian ini adalah perbedaan stratifikasi sosial yang ada membuat adanya perbedaan akses antara kaya dan miskin atas keselamatan terhadap bencana. Akses yang menunjang keselamatan terhadap bencana seperti akses terhadap pendidikan, informasi dan jaringan, tempat berlindung dan pendidikan bisa didapat dengan mudah oleh orang dengan stratifikasi sosial atas sedangkan berbeda dengan stratifikasi sosial bawah. </p>Nora Jasmine AbidinBaiq Lily Handayani
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318229330410.33369/jsn.8.2.293-304PERUBAHAN SOSIAL BIDANG PERTANIAN DALAM PERSPEKTIF MATERIALISTIS DAN IDEALIS
https://ejournal.unib.ac.id/jsn/article/view/20855
<p>Dalam konteks perubahan sosial menarik untuk membahas tentang unsur penyebab perubahan itu sendiri. Perubahan sosial dalam suatu komunitas, yang melatarbelakangi terjadinya perubahan sebab-sebabnya urgen untuk diketahui. Suatu perubahan pada masyarakat apabila ditelisik lebih mendalam penyebab terjadinya, karena adanya elemen yang dirasakan tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan masyarakat. Ada dua perspektif pandangan perubahan secara general dalam suatu komunitas kelompok yang menjadi unsur penyebab perubahan, yaitu materialistis serta idealis. Oleh karena itu artikel ini bertujuan untuk memaparkan perubahan sosial bidang pertanian dari perspektif materialistis dan perspektif idealis. Dalam penelitian ini adalah menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif bertujuan untuk menguraikan serta mendeskripsikan konsep-konsep yang berhubungan dengan pengertian secrara komprehensif mendalam mengenai suatu gejala-gejala atau fenomena, objektif dan realitas yang melatarbelakang serta tujuannya. Metode pengumpulan data adalah studi pustaka. Perubahan sosial dalam perspektif materialistis antara lain teknologi baru (moda produksi) yang terdiri dari produksi subsisten, yaitu; kekuatan produksi mencakup lahan, produksi komersial, yaitu kemampuan produksi meliputi lahan dan non lahan merupakan sarana berproduksi, dan produksi kapitalis, yaitu; kekuatan produksi mencakup modal sebagai alat produksinya. Sedangkan perubahan sosial dalam perspektif idealis adalah faktor non material berupa gagasan atau ide, etik dan gagasan. Gagasan diharapkan bisa menimbulkan perubahan minimal dengan melewati 3 (tiga) kaidah yaitu gagasan dapat menjustifikasi kehendak dalam melaksanakan perubahan-perubahan, gagasan dapat membuat fundamental kesetiakawanan sosial yang diperlukan untuk melaksanakan perubahan, dan gagasan dapat membawa dampak perubahan melewati problematika dan perbedaan yang eksis dalam suatu kelompok masyarakat.</p>Tri PrajawahyudoFandi Karuniawan Putera AsiakaEti Dewi Nopembereni
Copyright (c) 2022 Jurnal Sosiologi Nusantara
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
2022-12-312022-12-318230532010.33369/jsn.8.2.305-320