Main Article Content

Abstract

Latar Belakang Malassezia furfur merupakan flora normal kulit kepala yang dapat menjadi patogen penyebab ketombe dan dermatitis seboroik. Penggunaan shampo antiketombe yang mengandung berbagai senyawa kimia dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan. Beberapa isolat Malassezia furfur bersifat resisten terhadap golongan azol. Bunga sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.) mengandung senyawa metabolit antijamur. Tujuan Membandingkan efektivitas ketokonazol 2% dan ekstrak etanol bunga sepatu sebagai antijamur terhadap pertumbuhan Malassezia furfur. Metode Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group design dilakukan secara triplo menggunakan 6 kelompok perlakuan dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, dan 3,125%. Kontrol positif (+) berisi media Sabouraud Dextrose Broth (SDB) olive oil & suspensi jamur sedangkan kontrol negatif (-) berisi media SDB olive oil, suspensi jamur, & ketokonazol 2%. Penentuan Kadar Hambat Minimal (KHM) memperhatikan kekeruhan media SDB olive oil, dilanjutkan penggoresan pada Sabouraud Dextrose Agar (SDA) olive oil dengan mengamati pertumbuhan koloni untuk menentukan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Sampel inkubasi 2-5 hari dengan suhu 37°C. Hasil Pengamatan semua konsentrasi ekstrak etanol bunga sepatu pada hari 1-5 ditemukan pertumbuhan jamur sedangkan pengamatan ketokonazol 2% pada hari 1-2 tidak ditemukan pertumbuhan jamur. Kesimpulan Ketokonazol 2% lebih efektif dibandingkan dengan ekstrak etanol bunga sepatu dalam menghambat pertumbuhan Malassezia furfur.

Kata kunci : Efektivitas antijamur, Ketokonazol 2%, Ekstrak bunga sepatu, Malassezia furfur.

Article Details

How to Cite
Alya, Q. A. (2020). KETOKONAZOL 2% LEBIH EFEKTIF DIBANDING EKSTRAK BUNGA SEPATU (Hibiscus rosa sinensis L.) SEBAGAI HERBAL POTENSIAL ANTI MIKOSIS. Jurnal Kedokteran Raflesia, 6(2), 10–18. https://doi.org/10.33369/juke.v6i2.13829