Isi Artikel Utama
Abstrak
Latar Belakang: Penderita diabetes melitus rentan terhadap komplikasi infeksi jamur. Salah satu infeksi yang paling sering mengenai penderita diabetes melitus adalah kandidiasis. Beberapa faktor yang memudahkan infeksi kandidiasis, yaitu kesehatan mulut yang buruk, penurunan sekresi dan pH saliva, peningkatan kadar glukosa darah, serta keadaan imunodefisiensi. Pasien DM dapat mengalami infeksi kandidiasis sebesar 36,7% yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara lama menderita penyakit dan kadar glukosa darah terhadap kejadian kandidiasis oral.
Metode: Penelitian ini menggunakan studi observatif analitik dengan desain penelitian cross-sectional dilakukan di RSUD Harapan dan Doa Kota Bengkulu pada bulan Mei 2019 dengan jumlah sampel 96 pasien diabetes mellitus tipe 2 melakukan kontrol di poli penyakit dalam diambil secara consecutive sampling. Analisis hubungan antara dua variabel menggunakan uji komparatif Chi Square. Analisis multivariat antar semua variabel menggunakan regresi logisitik.
Hasil: Subjek penelitian kelompok lama menderita penyakit DM tipe 2 ≥5 tahun merupakan kelompok positif kandidiasis oral tertinggi sebanyak 32 orang (66,7%) dan kelompok kadar glukosa darah tidak terkontrol 43 orang (76,8%). Hasil uji statistik bivariat Chi Square untuk lama menderita DM tipe 2 diperoleh nilai p=0,024 (p < 0,05), untuk hasil uji statistik bivariat Chi Square kadar glukosa darah tipe 2 diperoleh nilai p<0,001 (p < 0,05), menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita DM dan kadar glukosa darah dengan kejadian kandidiasis. Hasil analisis multivariat menggunakan regresi logisitik diperoleh nilai untuk kadar glukosa darah OR=11,393, nilai lama menderita DM dengan OR=1,735.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara lama menderita penyakit dan kadar glukosa darah dengan kejadian kandidiasis oral.
Kata Kunci: Diabetes Melitus Tipe 2, Kadar Glukosa Darah, Kandidiasis Oral
Rincian Artikel
Hak Cipta (c) 2022 Tri Bayuaji, Annelin Kurniati, Risky Hadi Wibowo

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
Referensi
- Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata MK, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
- Hernawati S. Hubungan Kadar Glukoda Darah dengan Pertumbuhan Candida albicans pada Penderita Diabetes Melitus. Indones J Dent. 2007;14(2):123–6.
- Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbangkes Kemenkes RI; 2013.
- Niaz F, Bashir F, Shams N, Shaikh Z, Ahmed I. Cutaneous manifestations of diabetes mellitus type 2: Prevalence and association with glycemic control. J Pakistan Assoc Dermatologists. 2016;26(1):4–11.
- Stasya E, Nurmansyah D, Ramadhani D. Infeksi Candida albicans pada Swab Mulut Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura. Akedemi Anal Kesehat Borneo Lestari Banjarbaru. 2018;
- Sitohang I, Wasitatmadja S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015.
- PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PB. PERKENI; 2015.
- Latifah LN. Hubungan durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan subyektif penderita diabetes melitus. J Berk Epidemiol. 2017;Volume 5:231–9.
- Smeltzer CC, Bare GB. Textbook of Medical Surgical Nursing. 12th ed. Philadelphia: Linppincott William & Wilkins; 2008.
- Astuti CM, Setiarini A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSJ Prof . Dr . Soerojo Magelang Tahun 2013. Universitas Indonesia; 2013.
- Boku A. Faktor-Faktor yang Berhubungan terhadap Kadar GLukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta; 2019.
- Lestari PI. Peran Faktor Virulensi pada Patogenesis Infeksi Candida albicans. Stomatognatic. 2010;7(2):113–7.
- Hidayat W, Nanan N, Tenny SD, Erna H, Indah S. Profil Kandidiasis Oral di Bagian Ilmu Penyakit Mulut Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Periode 2010-2014. Maj Kedokt Gigi Indones. 2016;2(2).
- Maharani S. Pengaruh Pemberian Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora percisa) pada Berbagai Konsentrasi terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012.
- Masri D. Hubungan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus yang Mengalami Kandidiasis dengan Perubahan Jumlah Koloni Candida albicans Rongga Mulut. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara; 2017.
- Mohammadi F, Javaheri M, Nekoeian S, Dehghan P. Identification of Candida species in the oral cavity of diabetic patients. Curr Med Mycol. 2016;2(2):1–7.
- Hermawan P, Nafi’ah, Setianingtyas D, Raditya D. Kandidiasis Akut Eritematous Pada Penderita Diabetes Mellitus. Surabaya: Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga; 2015. 1-9 p.
- Prayudha S, Chrismawaty BE, Agustina D, Subagyo G. Kandidiasis Mulut Sebagai Indikator Penyakit Sistemik. Maj Kedokt Gigi. 2012;19(2):162–6.
- Oktavia PA. Hubungan Penyakit Diabetes Melitus dengan Kejadian Kandidiasis Kutis di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.
- Hassan N, Khurram M, Bushra HT. Frequency of Oral Candidiasis in Type 2 Diabetics. J Rawalpindi Med Coll. 2013;17(1):31–2.
- Shenoy MP, Puranik RS, Vanaki SS, Puranik SR, Shetty P. A comparative study of oral candidal species carriage in patients with type1 and type2 diabetes mellitus. J Oral Maxillofac Pathol. 2014;18(1):60–5.
- Zomorodian K, Kafoosi F, Pishdad G, Mehriar P, Ebrahim H. Prevalence of Oral Candida Colonization in patients with Diabetes Mellitus. J Miycology Medicale. 2016;26(2).
- Djamal H. Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Pertumbuhan Candida albicans pada Penderita Diabetes Melitus. Universitas Hassanudin; 2011.
- Sumintarti, Rahman F. Korelasi kadar glukosa saliva dengan kadar glukosa darah terhadap terjadinya kandidiasis oral pada penderita diabetes melitus. Dentofasial. 2015;14(1):29–31.
- Hidayat W, Herawati E. Seminar Ilmiah Nasional Oral Medicine. Bandung; 2017.
Referensi
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata MK, Setiyohadi B, Syam AF. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014.
Hernawati S. Hubungan Kadar Glukoda Darah dengan Pertumbuhan Candida albicans pada Penderita Diabetes Melitus. Indones J Dent. 2007;14(2):123–6.
Balitbangkes. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbangkes Kemenkes RI; 2013.
Niaz F, Bashir F, Shams N, Shaikh Z, Ahmed I. Cutaneous manifestations of diabetes mellitus type 2: Prevalence and association with glycemic control. J Pakistan Assoc Dermatologists. 2016;26(1):4–11.
Stasya E, Nurmansyah D, Ramadhani D. Infeksi Candida albicans pada Swab Mulut Pasien Diabetes Melitus di Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura. Akedemi Anal Kesehat Borneo Lestari Banjarbaru. 2018;
Sitohang I, Wasitatmadja S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2015.
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PB. PERKENI; 2015.
Latifah LN. Hubungan durasi penyakit dan kadar gula darah dengan keluhan subyektif penderita diabetes melitus. J Berk Epidemiol. 2017;Volume 5:231–9.
Smeltzer CC, Bare GB. Textbook of Medical Surgical Nursing. 12th ed. Philadelphia: Linppincott William & Wilkins; 2008.
Astuti CM, Setiarini A. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSJ Prof . Dr . Soerojo Magelang Tahun 2013. Universitas Indonesia; 2013.
Boku A. Faktor-Faktor yang Berhubungan terhadap Kadar GLukosa Darah pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Aisyiyah Yogyakarta; 2019.
Lestari PI. Peran Faktor Virulensi pada Patogenesis Infeksi Candida albicans. Stomatognatic. 2010;7(2):113–7.
Hidayat W, Nanan N, Tenny SD, Erna H, Indah S. Profil Kandidiasis Oral di Bagian Ilmu Penyakit Mulut Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Periode 2010-2014. Maj Kedokt Gigi Indones. 2016;2(2).
Maharani S. Pengaruh Pemberian Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora percisa) pada Berbagai Konsentrasi terhadap Pertumbuhan Candida albicans. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; 2012.
Masri D. Hubungan Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes Melitus yang Mengalami Kandidiasis dengan Perubahan Jumlah Koloni Candida albicans Rongga Mulut. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara; 2017.
Mohammadi F, Javaheri M, Nekoeian S, Dehghan P. Identification of Candida species in the oral cavity of diabetic patients. Curr Med Mycol. 2016;2(2):1–7.
Hermawan P, Nafi’ah, Setianingtyas D, Raditya D. Kandidiasis Akut Eritematous Pada Penderita Diabetes Mellitus. Surabaya: Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga; 2015. 1-9 p.
Prayudha S, Chrismawaty BE, Agustina D, Subagyo G. Kandidiasis Mulut Sebagai Indikator Penyakit Sistemik. Maj Kedokt Gigi. 2012;19(2):162–6.
Oktavia PA. Hubungan Penyakit Diabetes Melitus dengan Kejadian Kandidiasis Kutis di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2014.
Hassan N, Khurram M, Bushra HT. Frequency of Oral Candidiasis in Type 2 Diabetics. J Rawalpindi Med Coll. 2013;17(1):31–2.
Shenoy MP, Puranik RS, Vanaki SS, Puranik SR, Shetty P. A comparative study of oral candidal species carriage in patients with type1 and type2 diabetes mellitus. J Oral Maxillofac Pathol. 2014;18(1):60–5.
Zomorodian K, Kafoosi F, Pishdad G, Mehriar P, Ebrahim H. Prevalence of Oral Candida Colonization in patients with Diabetes Mellitus. J Miycology Medicale. 2016;26(2).
Djamal H. Hubungan antara Kadar Glukosa Darah dengan Pertumbuhan Candida albicans pada Penderita Diabetes Melitus. Universitas Hassanudin; 2011.
Sumintarti, Rahman F. Korelasi kadar glukosa saliva dengan kadar glukosa darah terhadap terjadinya kandidiasis oral pada penderita diabetes melitus. Dentofasial. 2015;14(1):29–31.
Hidayat W, Herawati E. Seminar Ilmiah Nasional Oral Medicine. Bandung; 2017.