Main Article Content

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan komplikasi yang umum diderita oleh pasien penyakit ginjal kronik (PGK) dengan peningkatan prevalensi seiring menurunnya fungsi ginjal. Kondisi ini disebabkan menurunnya produksi hormon eritropoietin (EPO) akibat kerusakan ginjal. Terapi EPO dapat diberikan untuk menggantikan kerja hormon eritropoietin dan perlu dilakukan evaluasi respon kerja terapi dengan pemantauan kadar hemoglobin (Hb) secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar Hb sebelum dan setelah pemberian terapi EPO pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.


Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan studi analitik komparatif dan metode cross-sectional study. Subjek penelitian diambil dari pasien PGK yang menjalani hemodialisis secara total sampling. Variabel pada penelitian ini adalah kadar Hb sebelum dan setelah terapi EPO. Data yang didapatkan dari penelitian akan dianalisis menggunakan uji paired t-test.


Hasil: Rerata kadar Hb dari 66 sampel sebelum terapi EPO adalah 8,394 gr/dL dan setelah terapi EPO adalah 9,109 gr/dL. Hasil analisis dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai p=0,001 yang menunjukkan perbedaan signifikan kadar Hb sebelum dan setelah terapi EPO.


Kesimpulan: Terdapat peningkatan kadar Hb dengan perbedaan yang signifikan antara kadar Hb sebelum dan setelah pemberian terapi eritropoietin.


Kata Kunci: Anemia, Penyakit Ginjal Kronik, Eritropoietin, Hemoglobin

Keywords

Anemia Penyakit Ginjal Kronik Eritropoietin Hemoglobin

Article Details

How to Cite
Ayu Lestari, L. (2024). PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SEBELUM DAN SETELAH TERAPI ERITROPOIETIN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Jurnal Kedokteran Raflesia, 10(1), 1–10. https://doi.org/10.33369/juke.v10i1.35774

References

  1. Silalahi V, Aritonang E, Ashar T. Potensi Pendidikan Gizi Dalam Meningkatkan Asupan Gizi Pada Remaja Putri Yang Anemia Di Kota Medan. J Kesehat Masy. 2016;11(2):295.
  2. PERNEFRI. 11th report Of Indonesian renal registry 2018. Indones Ren Regist. 2018;14–5.
  3. Nugraha PA. Anemia Defisiensi Besi : Diagnosis dan Tatalaksana. Ganesha Med J. 2022;2(1):49–56.
  4. Ryu SR, Park SK, Jung JY, Kim YH, Oh YK, Yoo TH, et al. The prevalence and management of anemia in chronic kidney disease patients: Result from the KoreaN Cohort Study for Outcomes in Patients With Chronic Kidney Disease (KNOWCKD). J Korean Med Sci. 2017;32(2):249–56.
  5. Natalia D, Susilawati, Safyudin. Hubungan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Derajat Anemia pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik. Sriwij J Med. 2019;2:168–77.
  6. Sanjaya AAGB, Santhi DGDD, Lestari AAW. Gambaran Anemia Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di RSUP Sanglah Pada Tahun 2016. J Med Udayana. 2019;8(6).
  7. Yuniarti W. Anemia Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik. J Heal Sci ; Gorontalo J Heal Sci Community. 2021;5:1–5.
  8. Ismatullah A. Manajemen Terapi Anemia pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Manage. J Kedokt UNLA [Internet]. 2015;4:7–12. Available from: https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/download/775/ pdf
  9. Pasek N made ayu linggayani, Ayu PR, Carolia N. Perbedaan Kadar Hemoglobin Pada Pasien End Stage Renal Disease (ESRD) Sebelum Dan Setelah Mendapat Terapi Eritropoietin Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Medula. 2018;9:1.
  10. Mohtar NJ, Sugeng CEC, Umboh ORH. Penatalaksanaan Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik. e-CliniC. 2022;11(1):51.
  11. Nurwidiyanti E, Afrida M. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Hemoglobin (Hb) Pasien Hemodialisis; Studi Pendahuluan. J Kesehat. 2021;8(2):109–19.
  12. Artiany S, Gamayana Trimawang Aji Y, Yenny. Gambaran Komorbid pada Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) drEsnawan Antariksa. J Keperawatan Cikini. 2021;2(2):1–6.
  13. Setiawan H, Fitriani D, Rahmawati, Itania. The Effect Of Erythropoietin Administration On Increasing Hemoglobin Levels In Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis At Balaraja General Hospital. STIKes Widya Dharma Husada Tangerang. 2021;14–29.
  14. Nanda NNA, Sulistyaningrum DP, Megawati RR. The Relationship between Quick Of Blood and Fatigue in Stage V Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis. Healthc Nurs J [Internet]. 2023;5(2):790–9. Available from: https://journal.umtas.ac.id/index.php/healtcare/article/view/3637/1662
  15. Insani N, Manggau MA, Kasim H. Analisis Efektivitas Terapi Pada Pasien Anemia Gagal Ginjal Hemodialisis Di Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Maj Farm dan Farmakol. 2018;22(1):13–5.
  16. Salad Elmi O, Ghrayeb FA, Loke Meng O, Nadiah WA, Noushad M, Kaur G. Effect of Erythropoietin on Haematological Parameters in Chronic Renal Failure Patients Undergoing Dialysis in Malaysia. Int Med J. 2014;21(5):1–5.
  17. Guan XZ, Wang LL, Pan X, Liu L, Sun XL, Zhang XJ, et al. Clinical Indications of Recombinant Human Erythropoietin in a Single Center: A 10-Year Retrospective Study. Front Pharmacol. 2020;11(July):1–9.
  18. Syaiful Y, Rahmawati R, Maslachah. Recombinant Erythropoietin Meningkatkan Kadar Hemoglobin Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa. Journals Ners Community [Internet]. 2013;4(2):136–42. Available from: https://doi.org/10.5281/j ners community.v4i2.57
  19. Faizah RN, Azizah NF, Purwoko H. Perbedaan Efektifitas Terapi Eritropoetin Alfa dan Beta Pada Pasien Hemodialisis Reguler di RSUD Sidoarjo. Maj Farm. 2022;18(1):65.
  20. Santos EJF, Dias RSC, Lima JF de B, Filho NS, Dos Santos AM. Erythropoietin resistance in patients with chronic kidney disease: Current perspectives. Int J Nephrol Renovasc Dis. 2020;13:231–7.