Main Article Content

Abstract

Ikan glodok (mudskipper) merupakan ikan yang hidup di daerah intertidal. Ikan ini memliki karakteristik menyerupai amphibi, yang dapat berjalan diatas lumpur dan memanjat akar mangrove. Informasi mengenai ikan glodok di Indonesia masih relative sedikit. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui keanekragaman ikan glodok (mudskipper) di hutan mangrove Kecamatan Ujung Pangka Kabupaten Gresik. Penelitian ini dilakuakan pada bulan Februari 2019 hingga Maret 2019. Metode pengambilan data dengan purposive sampling. Terdapat tiga titik pengambilan data yaitu pantai, hutan mangrove dan sungai. Identifikasi ikan glodok mengacu pada buku Saanin,H (1968). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 4 jenis ikan glodok yaitu Baleophtalamus boddarti, Baleophtalamus pectinirostris, Periphtalamus chyrospilos, Pherithalmodon schosseri. Rata-rata keanekaragaman ikan glodok pada kondisisi air laut surut adalah 1.4 ind/m2 di daerah pantai, 1.48 ind/m2 di daerah mangrove dan 1.58 ind/m2 didaerah sungai. Rata-rata keanekaragaman ikan glodok pada kondisi air laut pasang adalah 0.98 ind/m2 di daerah sungai. Berdasarkan Indeks Nilai Penting (INP) Periphtalamus chyrospilos mendominasi di daerah pantai. Pherithalmodon schosseri mendominasi di daerah hutan mangrove. Baleophtalamus boddarti mendominasi di daerah sungai. Keanekaragaman ikan glodok di Kawasan hutan mangrove ujung pangka termauk katagori sedang. Diperlukan pelestarian hutan mangrove untuk menjaga keaneragaman satwa pada kawasan tersebut.

Glodok fish (mudskipper) is a fish that lives in intertidal areas. This fish has characteristics like amphibians, which can walk on mud and climb mangrove roots. Information about glodok fish in Indonesia is still relatively little. The purpose of this study was to determine the diversity of glodok fish (mudskipper) in the mangrove forests of Ujung Pangka District, Gresik Regency. This research was conducted from February 2019 to March 2019. The data collection method was purposive sampling. There are three data collection points, namely beaches, mangrove forests and rivers. Glodok fish identification refers to the book Saanin, H (1968). Based on the research results obtained 4 types of glodok fish, namely Baleophtalamus boddarti, Baleophtalamus pectinirostris, Periphtalamus chyrospilos, Pherithalmodon schosseri. The average diversity of glodok fish in low tide conditions is 1.4 ind / m2 in coastal areas, 1.48 ind / m2 in mangrove areas and 1.58 ind / m2 in river areas. The average diversity of glodok fish in high tide conditions is 0.98 ind / m2 in the river area. Based on Importance Value Index (INP), the periphtalamus chyrospilos dominates in coastal areas. Pherithalmodon schosseri dominates in mangrove forest areas. Baleophtalamus boddarti dominates in river areas. Glodok fish diversity in the end of pangka mangrove forest is included in the medium category. The preservation of mangrove forests is needed to maintain the diversity of animals in the area.

Article Details

How to Cite
Ningsih, A., & Santoso, H. (2020). KEANEKARAGAMAN IKAN GELODOK (MUDSKIPPER) DI HUTAN MANGROVE KECAMATAN UJUNG PANGKAH KABUPATEN GRESIK. JURNAL ENGGANO, 5(3), 367–376. https://doi.org/10.31186/jenggano.5.3.367-376

References

  1. Ansari, A. A., Trivedi, S., Saggu, S., & Rehman, H.2014. Mudskipper: A biological indicator for environmental monitoring and assessment of coastal waters. Journal of Entomology and Zoology Studies , 2(6), 22-23.
  2. Basri, M. C., Santoso, H., & Laili, S. 2017. Kepadatan Populasi Ikan Gelodok Di Hutan Mangrove Desa Penunggul Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan. e-Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS, 5(2), 66 - 71.
  3. Gunarto. 2005. Konservasi Mangrove Sebagai Pendukung Sumber Hayati Perikanan Pantai. Jurnal Litbang Pertanian.
  4. Mahmudi, M. (2010). Estimasi Produksi Ikan Melalui Nutrien Serasah Daun Magrove di Kawasan Reboisasi Rhizopora, Nguling Pasuruan Jawa Timur. Ilmu kelautan, 15, 231-235.
  5. Muhtadi, A., Ramadani, S. F., & Yunasfi. (2016). Identifikasi dan Tipe Habitat Ikan Gelodok (Famili: Gobiidae) di Pantai Bali Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Biospecies, 9(2).
  6. Murdy, E. O. (2006). A revision of the gobiid fish genus Trypauchen (Gobiidae: Amblyopinae). Zootaxa , 1343, 55-68.
  7. Nolan, S., Ramli, M., & Bahtiar. (2019). Struktur Komunitas Ikan pada Ekosistem Mangrove di Desa Basule Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara. Jurnal Bologi Tropis, 2, 282 – 293.
  8. Odum, E. P. (1971). Dasar-dasar Ekologi Edisi Ketiga. Yongyakarta: Gadjah Mada University Press.
  9. Polgar, G., Ghanbarifardi, M., Mill, S., Agorreta , A., Aliabadian , M., Esmaeili, H. R., & Khang, T. F. (2017). Ecomorphological adaptation in three mudskippers (Teleostei: Gobioidei: Gobiidae) from the Persian Gulf and the Gulf of Oman. Hydrobiologia , 795, 91–111.
  10. Prasetyo , A., Santoso, N., & Prasetyo , L. B. (2017). Kerusakan Ekosistem Mangrove di Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur. Silvikultur Tropika, 130-133.
  11. Rahmadani, S. F., & Muhtadi, A. (2016). Hubungan Panjang Bobot dan Kondisi Ekologi Ikan Glodok (Periopthalamus chrysospilos Bleeker,1852) di Pantai Bali Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Seminar Nasional Ikan IX . Jakarta: Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta.
  12. Saanin, Hasanuddin. (1968). Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Bogor: Binacipta
  13. Yuen, K., Ip, Lim, C. B., & Chew, S. F. (2006). Intermediary metabolism in mudskipper Periopthalmodon scharosseri and Baleophthalmus boddarti, during immersion or emersion. Canadian Journal of Zoology, 84(7), 981.