Main Article Content

Abstract

Ekosistem padang lamun tersusun atas tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki kemampuan hidup terendam di bawah permukaan laut. Pulau Bintan yang terletak di Kawasan Kepulauan Riau merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki ekosistem padang lamun dengan keanekaragaman dan tutupan lamun yang tinggi. Ekosistem padang lamun di wilayah tersebut tersebar hampir diseluruh wilayah pesisir Pulau Bintan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sebaran jenis, tutupan lamun di perairan Pulau Bintan. Metode pengamatan ekosistem padang lamun dengan menggunakan transek garis dengan bantuan transek kuadrat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa total terdapat 7 spesies lamun yang ditemukan di 5 lokasi meliputi spesies Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis, Halodule uninervis, Halophila minor, Cymodocea rotundata dan Syringodium isotifolium. Nilai tutupan lamun tertinggi ditemukan di stasiun 1 Berakit yaitu 59.88%. Stasiun 5 Pengudang merupakan stasiun yang banyak ditemukan lamun yaitu 6 spesies lamun. Secara umum lamun yang berada di perairan Pulau Bintan memiliki tutupan sedang.

 

Kata Kunci : Bintan,Lamun, Sebaran, Tutupan

Article Details

How to Cite
Nugraha, A. H., Ramadhani, P., Karlina, I., Susiana, S., & Febrianto, T. (2021). SEBARAN JENIS DAN TUTUPAN LAMUN DI PERAIRAN PULAU BINTAN. JURNAL ENGGANO, 6(2), 323–332. https://doi.org/10.31186/jenggano.6.2.%p

References

  1. Adi W, Nugraha A H, Dasmasela Y H, Ramli A, Sondak C F A, Sjafrie N D M. 2019. Struktur komunitas lamun di Malang Rapat, Bintan. Jurnal Enggano. 4(2): 148-159
  2. Fahruddin M, Yulianda F, Setyobudiandi I. 2017. Kerapatan dan penutupan ekosistem lamun di pesisir Desa Bahoi, Sulawesi Utara. 9(1): 375-383
  3. Hemminga MA, Duarte CM. 2000. Seagrass Ecology. Australia :Cambridge University Press.
  4. Iftinaan A, Prihadi D, Agung M, P Wahyuniar. 2017. Potensi sumberdaya lamun sebagai penunjang ekowisata di Pulau Menjangan Besar , Kepulauan Karimun Jawa. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 8(2): 43-49
  5. Kasim, M., A. Pratomo. Muzahar. 2013. Struktur Komunitas Padang Lamun pada Kedalaman yang Berbeda di Perairan Desa Berakit Kabupaten Bintan. Programme Study of Marine Science. Maritime Raja Ali Haji University. Riau
  6. Kawaroe M, Nugraha AH, Juraij and Tasabaramo IA. 2016. “Seagrass Biodiversity at Three Marine Ecoregions of Indonesia: Sunda Shelf, Sulawesi Sea, and Banda Sea.” Biodiversitas 17 (2). https://doi.org/10.13057/biodiv/d170228.
  7. Kurniawan Fery, Zulhamsyah Imran, Robba Fahrisy Darus, Fitriyah Anggraeni, Ario Damar, Adriani Sunuddin, Mohammad Mukhlis Kamal, Niken Tunjung Murti Pratiwi, Inna Puspa Ayu, and Aliati Iswantari. 2020. “Rediscovering Halophila Major (Zollinger) Miquel (1855) in Indonesia.” Aquatic Botany 161 (November 2019): 103171. https://doi.org/10.1016/j.aquabot.2019.103171.
  8. LIPI. 2018. Status Padang Lamun Indonesia 2018. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta
  9. Madi, Rakamaly, Frederic Bertucci, Hendrikje Jorissen, and Camille Gache. 2020. “Importance of Intertidal Seagrass Beds as Nursery Area for Coral Reef Fish Juveniles ( Mayotte , Indian Ocean ).” Regional Studies in Marine Science 33: 100965. https://doi.org/10.1016/j.rsma.2019.100965.
  10. Mosriula M.2019. Inventarisasi kerusakan ekosistem pesisir dan laut di Kepuluan Riau, Indonesia. Jurnal Akuakultur, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 3(1): 31-39
  11. Nienhuis PH, Coosen J, Kiswara W. 1989.Community Structure and Biomass Distribution of Seagrass and Macrofauna in The Flores Sea, Indonesia. Netherlands Journal of Sea Research. 23:197-214.
  12. Nugraha A H, Srimariana E S, Jaya I, Kawaroe M. 2019. Struktur ekosistem lamun di Desa Teluk Bakau, Pesisir Bintan Timur-Indonesia. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan. 8(2): 87-96
  13. Rahmawati, S., A. Irawan, H.I., Supriyadi. Azkab. 2017. Panduan monitoring padang lamun. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI: Jakarta.
  14. Saputra N E, Zen L W, Azizah D. 2017. Keanekaragaman Jenis dan Valuasi Ekonomi Ekosisten Padang Lamun di Kampung Tanjung Duku Kelurahan Dompak Tanjungpinang. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Maritim Raja Ali Haji.
  15. Sasputra R, Azizah D, Jaya Y V, 2017. Distribusi Spasial dan Pengolahan Lamun (Sea Grass) di Pulau Dompak Kota Tanjungpinang Kepulauan Riau. Universitas Maritim Raja Ali Haji
  16. Septian E A, Azizah D, Apriadi T. 2016. Tingkat Kerapatan dan Penutupan di Perairan Desa Sebong Pereh Kabupaten Bintan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Maritim Raja Ali Haji
  17. Short F, T Carruthers, W Dennison and M Waycott. 2007. “Global Seagrass Distribution and Diversity: A Bioregional Model.” Journal of Experimental Marine Biology and Ecology 350 (1–2): 3–20. https://doi.org/10.1016/j.jembe.2007.06.012
  18. Wicaksono S G, Widianingsih, Hartati S T. 2012. Struktur vegetasi dan kerapatan jenis lamun di periaran Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Jurnal Of Marine Research. 1(2): 1-7