Main Article Content
Abstract
Dugong merupakan satu dari 35 jenis mamalia laut yang dijumpai tersebar di perairan Indonesia khususnya di habitat padang lamun. Dugong merupakan biota yang dilindungi secara nasional berdasarkan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Hewan yang telah diperbaharui oleh Permen LHK No.P 20 Tahun 2018 tentang Tumbuhan dan Satwa Liar. Dugong di Pulau Bangka sangat erat kaitannya dengan keberadaan nelayan yang juga memanfaatkan laut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Penelitian Distribusi dugong dengan pendekatan survei untuk mengidentifikasi sebaran dan lokasi kemunculan Dugong sebagai dasar untuk penyusunan rencana konservasi belum pernah dilakukan. Sebaran kemunculan dugong di Pulau Bangka secara spasial yang terekam adalah di sekitar pulau pulau kecil di Selatan Bangka Hingga ke Pulau Maspari yang terletak berbatasan dengan Provinsi Sumsel, dan bagian tengah bangka terdapat di sekitar Pulau Panjang dan Pulau Ketawai, dengan ciri khas biasanya terdapat padang lamun sebagai ciri lokasi kemunculan dugong. Mayoritas lokasi kemunculan dugong bersinggungan dengan lokasi penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan di Pulau bangka, sehingga diperlukan pengaturan lebh lanjut mengenai wilayah pengelolaan dan wilayah penangkapan ikan. Rendahnya persepsi kesadaran masyarakat terhadap keberadaan dugong dan termasuk untuk menjual serta mengkonsumsi dugong masih menjadi kendala atau halangan secara social di masyarakat maka perlu ada edukasi lebih lanjut dari segenap pemangku kepentingan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat untuk menjaga keberadaan dugong.
Article Details
Copy this form and after filling it, please send it to jurnalenggano@unib.ac.id:
COPYRIGHT TRANSFER STATEMENT
When this article is accepted for publication, its copyright is transferred to Jurnal Enggano. The copyright transfer covers the right to reproduce and distribute the article, including reprints, translations, photographic reproductions, microform, electronic form (offline, online) or any other reproductions of similar nature. This is copyright transfer statement (Download) for signed by the corresponding author.
The author warrants that this article is original and that the author has full power to publish. The author signs for and accepts responsibility for releasing this material on behalf of any and all co-authors. In regard to all kind of plagiarism in this manuscript, if any, only the author(s) will take full responsibility.
All articles published Open Access will be immediately and permanently free for everyone to read and download. We are continuously working with our author communities to select the best choice of license options, currently being defined for this journal as follows:
• Creative Commons Attribution-ShareAlike (CC BY-SA)
Jurnal Enggano is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
you are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format
Adapt — remix, transform, and build upon the material
for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
References
- Adi, W. (2015). Kajian perubahan luasan padang lamun dengan penginderaan jauh di Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Maspari Journal, 7(1), 71-78.
- Dale, W.R. 1998. Marine mammals of the World: Systematic and Distribution. Society of Marine Mammalogy Special Publication. 4: 231.
- Dewi, C.S.U., Subhan, B. dan Arafat, D. 2018. Distribusi Habitat Pakan Dugong dan Ancamannya di Indonesia. Journal of Fisheries and Marine Science. 2(2): 128-136.
- Marsh, H., Helen, P. Carole, E. J. 2002. Dugong Status Report and Action Plans for Countries and Territories. Early warning and assesment report series. UNEP/DEWA?RS.02-1
- Mira, S. 2013. Pengenalan Jenis-jenis Mamalia Laut di Indonesia. Kementrian Kelautan dan Perikanan: xiii + 78hlm.
- Wiseli, R. 2017. Strategi pengelolaan duyung (dugong dugon) di Provinsi Kepulauan BangkaBelitung. Akuatik, 11(1):67-70.
- Lanyon, J. M. 2003. Distrubution and Abudance of Dugongs in Moreton Bay, Quensland Australia. Wildlife Research. Vol. 30: 397-409.
References
Adi, W. (2015). Kajian perubahan luasan padang lamun dengan penginderaan jauh di Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Maspari Journal, 7(1), 71-78.
Dale, W.R. 1998. Marine mammals of the World: Systematic and Distribution. Society of Marine Mammalogy Special Publication. 4: 231.
Dewi, C.S.U., Subhan, B. dan Arafat, D. 2018. Distribusi Habitat Pakan Dugong dan Ancamannya di Indonesia. Journal of Fisheries and Marine Science. 2(2): 128-136.
Marsh, H., Helen, P. Carole, E. J. 2002. Dugong Status Report and Action Plans for Countries and Territories. Early warning and assesment report series. UNEP/DEWA?RS.02-1
Mira, S. 2013. Pengenalan Jenis-jenis Mamalia Laut di Indonesia. Kementrian Kelautan dan Perikanan: xiii + 78hlm.
Wiseli, R. 2017. Strategi pengelolaan duyung (dugong dugon) di Provinsi Kepulauan BangkaBelitung. Akuatik, 11(1):67-70.
Lanyon, J. M. 2003. Distrubution and Abudance of Dugongs in Moreton Bay, Quensland Australia. Wildlife Research. Vol. 30: 397-409.