Main Article Content

Abstract

Ekosistem mangrove Bandar Bakau Dumai saling berkaitan antara kelestarian hayati, alam,  budaya yang saling berhubungan membentuk suatu sestem untuk kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang akan melahirkan sebuah strategi pengambangan ekowisata.   Di sini peneliti menelaah formulasi kebijakan pemerintah kota dumai dalam pengambangan Bandar Bakau. Studi tentang model pengembangan ekowisata mangrove Bandar bakau dibatasi pada pemahaman atau pengetahuan yang dimiliki pemerintah, masyarakat dan swasta dalam perannya sebagai faktor utama pengambangan ekowisata. Data Primer, untuk mengetahui langsung permasalahan penelitian seperti data tentang berbagai kebijakan tentang pengembangan ekowisata mangrove. Informan penelitian adalah wali kota dumai, Kepala Dinas Pariwisata kota Dumai, LSM pecinta alam bahari. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara penelitian lapangan dan wawancara terhadap sejumlah informan mengenai ragam regulasi dan yang lainnya sesuai yang akan dikaji dalam penelitian ini. Hasil penelitian mengahasilkan model berdasarkan analisis itu dikembangkan strategi yang merupakan interaksi antar faktor penting dalam pengembangan ekowisata mangrove bandar bakau dumai dan digambarkan dalam  hubungan fungsi S = G+(P, So).

 

Article Details

How to Cite
Harto, S., Mulyadi, A., & Ismandinto, I. (2021). PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN BANDAR BAKAU DUMAI SEBAGAI EKOWISATA DI RIAU PESISIR. JURNAL ENGGANO, 6(2), 358–368. https://doi.org/10.31186/jenggano.6.2.%p

References

  1. Andriani, Digna Merian, N. S. (2015). Pengelolaan Desa Wisata Belimbing Menuju Pariwisata Berkelanjutan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Bali. Jurnal Destinasi Pariwisata, 3 No 1, 17–23. https://ocs.unud.ac.id/index.php/destinasipar/article/view/23208/15242
  2. Arnstein, S. R. (1969). The Ladder of Citizen Participation. Journal of the American Planning Association, 35, No.4, 216–224.
  3. Bengen, D.G. 2000. Pengenalan dan pengelolaan ekosistem mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB. 58 hal.
  4. Binarwan, R. (2007). Pengembangan Fasilitas Wisata di Taman Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 2, No. 1.
  5. Dahuri, Rochimin dkk. 1996. Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta.
  6. Dalimunthe, N. (2007). Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Potensi Wisata Bahari Pantai Cermin Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara.
  7. Damanik, J., Weber, H. F. (2006). Perencanaan Ekowisata, Dari Teori ke Aplikasi. Pusat Studi Pariwisata UGM dan CV Andi Offset.
  8. Damanik, J. (2013). Pariwisata Indonesia. Pustaka Pelajar.
  9. Gold, S. M. (1980). Recreation Planning and Design. McGraw-Hill Book Co.
  10. Hirotsune, K. (2011). Tourism, Sustainable Tourism And Evotourism in Developing Countries. Paper for ANDA International Conference. http://videa.ca/wp-content/uploads/2015/08/Sustainable-ecotourism-in-developing-countries.pdf
  11. Ismandianto, Belli Nasution, E. E. L. (2020). Model Komunikasi Pariwisata Religi Dalam Pengembangan Wisata Kabupaten Rokan Hulu. Pesona, 5 Nomor 2. http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/jpp/article/view/4644
  12. Ismandianto. (2019). Model Komunikasi Pemerintahan Kota Tanjung Pinang dalam Pengembangan Wisata Pulau Penyengat Kepulauan Riau. Jurnal Nahkoda, 18, No.31, 21–34. https://nakhoda.ejournal.unri.ac.id/index.php/njip/article/view/86
  13. Rangkuti, F. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
  14. Kusumaningrum, D. (2009). Persepsi Wisatawan Nusantara Terhadap Daya Tarik Wisata Di Kota Palembang. [Universitas Gadjah Mada]. http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/43755
  15. Lenggogeni, S. dan E. (2017). Creatourism: Mendukung Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan. Mujur Jaya.
  16. Mardikanto, T. dan P. S. (2012). Pemberdayaan Maasyarakat dalam Perspektif Kebijakan Publik. Alfabeta.
  17. Marpaung dan Bahar. (2002). Pengantar Pariwisata. Alfabeta.
  18. Moeleong, L. J. (2001). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.
  19. Putra, A. C. (2004). Strategi Pengembangan Ekowisata Melalui Kajian Ekosistem Mangrove Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Saintek Perikanan, 10 No.2, 91–97. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/saintek/article/view/9327
  20. Rangkuti, F. (2009). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
  21. Suwantoro, G. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Andi.
  22. Swarbrooke, J. (1996). Development and Management of Visitor Attractions. Butterworth-Heinemann.
  23. Tjokroamidjojo, B. (1984). Pengantar Administrasi pembangunan. LP3ES.
  24. Wahab, S. A. (2002). Analisis Kebijaksanaan : dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Sinar Grafika.