Main Article Content

Abstract

Karang lunak merupakan salah satu penyusun komunitas karang yang berguna bagi ekosistem terumbu karang. Keberadaanya di ekosistem terumbu karang sangat penting bagi proses rantai makanan di lautan. Sulitnya identifikasi morfologi karang ini disebabkan variasi sklerit yang beragam. Oleh karena itu penting adanya identifikasi molekuler sebagai penunjang data taksonomi karang ini. Akan tetapi, dalam proses identifikasi molekuler karang ini masih banyak hambatan yang terjadi dalam proses ekstraksi maupun PCR nya. Hal ini dimungkinkan karena adanya kalsium karbonat yang tersusun di seluruh tubuh karang ini. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan proses ekstraksi DNA dan PCR yang optimal dalam proses identifikasi secara molekuler. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan Kit Ekstraksi dan PCR dengan menggunakan KIT PCR. Hasil ekstraksi menunjukan bahwa Xenia sp memiliki konsentrasi DNA yang tertinggi dengan nilai 53.90 (ng/ul) dan terendah pada jenis Sarcophyton trocheliophorum sebesar 26.70 (ng/ul). Optimalisasi PCR menghasilkan hasil yang baik pada spesies Xenia sp., dan Lobophytum pauciflorumsedangkan pada sampel jenis Sarcophyton trocheliophorum pita DNA menunjukan hasil yang smear.


 


Keywords: Ekstraksi, Identifikasi, Karang Lunak, Molekuler, PCR

Article Details

How to Cite
Bujana Kusuma, A. (2022). Optimalisasi Ekstraksi DNA Dan PCR Untuk Identifikasi Molekuler Pada 4 Jenis Karang Lunak Berbeda. JURNAL ENGGANO, 7(2), 175–182. https://doi.org/10.31186/jenggano.7.2.175-182

References

  1. Ainudin., Widyawati. 2017. Studi Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Di Perairan Sungai Tabobo Kecamatan Malifut Kabupaten Halmahera Utara. Jurnal Ecosystem. 17(1): 653-659.
  2. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Pasar Manna Dalam Angka.
  3. Coe, J. M. Rogers, D. B. 1997. Marine Debris: Sources, Impacts, and Solutions. Spinger-Verlag New York.
  4. Djaguna, A., Pelle, W, E., Schadawud, J, N, W., Manengkey, H, W, K., Rumampuk, N, D, C., Ngangi, E, L, A. 2019. Identifiksai Sampah Laut Di Pantai Tongkaina Dan Talawaan Bajo . Jurnal Pesisir Dan Tropis. 7(3): 174-182.
  5. Eriksson C, Burton H, Fitch S, Schulz M, Hoff JVD. 2013. Daily Accumulation Rates of
  6. Marine Debris on sub-Antarctic Island Beaches. Marine Pollution Bulletin, 66(1–2), 199–208.
  7. Husrin, S., Wisha, U, J., Prasetyo, R., Putra, A., Attamimi, A. 2017. Characteristics Of Marine Litters In The West Coast Of Bali. Jurnal Segara. 13(2): 129-140.
  8. Indrasari,.D.2020. Identifikasi Masalah Dan Model Pengelolaan Wilayah Pesisir:Studi
  9. Kasus Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Kajian Teknik Sipil.5(1):43-56.
  10. Jangga, R, A, Q., Tallo, I., Toruan, L, N, L. 2021. Komposisi Sampah Laut Di Pesisir Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal Bahari Papadak. 2(2) : 22-30.
  11. Johan, Y., Renta, P, P., Purnama, D., Muqsit, A., Hiriman, P. 2019. Jenis dan Bobot Sampah Laut (Marine Debris) Pantai Panjang Kota Bengkulu. Jurnal Enggano. 4(2): 243-256.
  12. Johan, Y., Renta, P, P., Muqsit,A., Purnama, D., Rizky, F., Maryani, L., Hiriman, P., Astuti, A, F., Yunisti, T. 2021. Identifikasi Jenis Sampah Laut (Marine Debris) Pantai Lentera Merah Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu. Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 10(1): 262-275.
  13. Johan, Y., Renta, P,P., Muqsit,A., Purnama,D., Maryani,L., Hiriman,P., Rizky,F., Astuti, A, F., Yunisti, T. 2020. Analisis Sampah Laut (Marine Debris) Di Pantai Kualo , Kota Bengkulu. Jurnal Enggano. 5(2): 273-289.
  14. Kusumawati, I,. Setyowati, M. 2018. Analisis Faktor Utama Penumpukan Sampah Laut di Kabupaten Aceh Barat Daya. Journal of Aceh Aquatic Science. 2(1):1-10.
  15. Leutentu,.L.M,.Veronica,.A.Fella,.W. 2019. Karaktersistik Permukiman Mayarakat Pada
  16. Kawasan Pesisir Kecamatan Bunaken. Jurnal Spasial. 6(1):126-136.
  17. Lippiat, S., Opfer, S. and Arthur, C. 2013. Marine Debris and Monitoring Assesment.
  18. NOAA.
  19. Mandala,W,A. 2016. Kendala Dan Strategi Pengelolaan Sampah Pulau Barrang Lompo. Jurnal of Fisheries Development. 2(2): 61-68.
  20. Noya, Y, A., Tuhatu, J, W. 2021. Kepadatan dan Pola Transport Sampah Laut Terapung Di Pesisir Barat Perairan Teluk Ambon Luar. Jurnal Penelitian Sains. 23(1): 19-27.
  21. Patuwo, N. C., Pelle, W. E., Manengkey, H. W., Schaduw, J. N., Manembu, I., & Ngangi, E. L. 2020. Karakteristik Sampah Laut Di Pantai Tumpaan Desa Tateli Dua Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 8 (1):70-83.
  22. Purba, N. P., Handyman, D. I., Pribadi, T. D., Syakti, A. D., Pranowo, W. S., Harvey, A., & Ihsan, Y. N. 2019. Marine debris in Indonesia: A review of research and status. Marine pollution bulletin. 146, 134-144.
  23. Subekti,S. 2017. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat. Jurnal Teknik lingkungan. 2(1) 24-30.
  24. Sukandar, R.S, Sumarno, H., dan Nugrahani, E.H. 2016. Proyeksi Penduduk Multiregional
  25. Untuk Tiga Wilayah Di Indonesia. Vol. 15, No. 2, Hal. 35-50.
  26. [UU] Undang-undang No.32 Tahun 2009. Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
  27. Lingkungan Hidup.
  28. Wahyudin,G,D., Afriansyah,A. 2020. Penanggulangan Pencemaran Sampah Plastik Di Laut
  29. Berdasarkan Hukum Internasional. Jurnal IUS. 8(3):530-550.
  30. Walalangi, J. Y. 2012. Analisis Komposisi Sampah Organik dan Anorganik serta Dampak
  31. terhadap Lingkungan Pesisir Kota Palu Sulawesi Tengah (tesis). Bogor (ID): Institut
  32. Pertanian Bogor.
  33. Yuliandi, L.P.S. Nurruhwati, I. dan Astuty, S. 2017. Optimalisasi Pengelolaan Sampah Pesisir untuk Mendukung Kebersihan Lingkungan dalam Upaya Mengurangi Sampah Plastik dan Penyelamatan Pantai Pangandaran. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(1): 14-18.
  34. Yunisti, T. 2019. Anlisis Jenis dan Bobot Sampah Laut (Marine Debris) Di Pantai Sungai Hitam Kota Bengkulu. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu, Bengkulu.