Main Article Content

Abstract

Di perairan Indonesia ditemukan tujuh spesies ikan Sidat, yaitu A. marmorata, A. celebesensis, A. borneensis, A. bicolor bicolor, A. bicolor pacifica, A. interioris dan A. nebulosa. Ikan Sidat (Anguilla marmorata) adalah salah satu spesies yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan telah menjadi komoditas tujuan eksport. Spesies ini banyak ditemukan di perairan Sungai di Indonesia termaksud di Sungai Prafi Kabupaten Manokwari, Papua Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ikan Sidat dengan pendekatan morfologi dan genetik serta memahami hubungan genetic spesies A. marmorata. Metode BLAST di NCBI digunakan untuk mengidentifikasi sampel ikan Sidat. 31 Sampel penelitian teridentifikasi sebagai A. marmorata dengan nilai percent identity 100% dan query coverage 99%. A. marmorata yang ditangkap memiliki berat rata-rata sebesar 257.48 gr, panjang rata-rata yaitu 43.19 cm dan jumlah rata-rata ruas tulang ana dorsal sebanyak 18. A. marmorata yang berasal dari manokwari di rekonstruksi dengan dengan beberapa A. marmorata yang berasal dari berbagai negara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, A. marmorata dari manokwari berada pada satu klade yang sama dengan beberapa individu A. marmorata dari China, Brunei, Indonesia-Bali-Jawa Barat, Vietnam, Malaysia, Japang dan French Polynesia. Hal tersebut didukung oleh nilai jarak genetik antar populasi A. marmorata yang rendah yaitu 0%-0,4%. Rekonstruksi pohon filogenetik antar spesies Anguilla sp. menunjukkan bahwa A. marmorata berada pada clade yang sama dengan A. Nebulosa. Hal tersebut didukung oleh nilai jarak genetik yang rendah yaitu 3%. Sedangkan nilai jarak genetik tertinggi yaitu antar A. mossambica dan A. celebesensis (11,4%).


Kata kunci : Anguilla marmorata, Genetik, Morfologi, Manokwari, Papua

Article Details

How to Cite
Bayu Pranata, Ida Lapadi, Fanny F.C. Simatauw, Andi Fajeriani Wyrasti, Mansyur, F. I., & Kusuma, A. B. (2024). A Morfologi dan Genetik Ikan Sidat (Anguilla marmorata) di Sungai Prafi Kabupaten Manokwari Provinsi Papua Barat. JURNAL ENGGANO, 9(1), 11–23. https://doi.org/10.31186/jenggano.9.1.11-23