https://ejournal.unib.ac.id/jurnalinovasi/issue/feedJurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan2025-09-01T04:43:40+00:00Iis Sujarwatiiissujarwati@unib.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Inovasi Pengabdian Masyarakat Pendidikan</strong> is an open access community service journal with online ISSN or E-ISSN (2774-3667) and P-ISSN (2774-6194) which published twice in a year in May and November. The aim of this journal is to publish community service articles that explore the application of any fieldin education. The articles can be written in English or Indonesian. This journal is managed by Postgraduate Program of English Education, University of Bengkulu. This journal has been accredited by Arjuna National Accreditation and was ranked in <strong>Sinta 4</strong>. Besides, this journal is published by UNIB Press since 2020. The certificate can be downloaded by<a href="https://drive.google.com/drive/folders/1B_IHLWvANjhPzi3aElRWlWVt_iZz-alg?usp=share_link"> click here</a></p> <p><a title="sinta 4" href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/10127" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://ejournal.unib.ac.id/public/site/images/syafyadin/mceclip0-71c2e15fc325c3a8f62ddbddcee49cfd.jpg" /></a></p>https://ejournal.unib.ac.id/jurnalinovasi/article/view/30527Coaching Clinic Penyusunan Perangkat Pembelajaran Bermuatan Kearifan Lokal Masyarakat Kalimantan Barat Untuk Guru Mapel IPS 2025-06-04T07:27:30+00:00Edwin Mirzachaerulsyahedwin.mirzachaerulsyah@fkip.untan.ac.idYohanes Bahariyohan58.yb@gmail.comSulistyarini Sulistyarinisulistyarini@fkip.untan.ac.idAmrazi Zaksoamrazi029@gmail.comRustiyarso Rustiyarsorustiyarso@yahoo.co.idStella Pransiscaedwin.mirzachaerulsyah@fkip.untan.ac.id<p>Mata pelajaran IPS memiliki tujuan mengembangkan kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap masyarakat hal ini yang melandasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dosen dalam bentuk Coaching Clinic. Tujuan kegiatan ini (1) untuk menggali nilai kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat dan mengintegrasikannya dalam pembelajaran IPS, (2) mendampingi guru dalam menyusun perangkat pembelajaran yang bermuatan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat. Permasalahan yang dihadapi oleh Guru IPS di Kabupaten Kubu Raya adalah para guru masih kesulitan dalam menggali nilai kearifan lokal karena ragu-ragu untuk mentafsirkan nilai-nilainya serta mengintegrasikannya dalam perangkat pembelajaran IPS. Kegiatan PKM dilakukan dengan pendekatan <em>coaching clinic</em> dengan aktivitas mendampingi dan membantu guru menggali kearifan lokal masyarakat kalbar, pengintegrasian materi, penyusunan perangkat dan kemudian melakukan peer teaching terhadap perangkat yang dibuat. Hasil kegiatan ini berupa produk perangkat pembelajaran yang telah terintegrasi dengan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Barat dan kemampuan guru IPS dalam mencari dan mengintegrasikan kearifan lokal sebagai sumber belajar. Untuk mengukur keberhasilan kegiatan PKM ini dilakukan post-test diakhir kegiatan.</p>2025-08-12T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Edwin Mirzachaerulsyah, Yohanes Bahari, Sulistyarini Sulistyarini, Amrazi Zakso, Rustiyarso Rustiyarso, Stella Pransiscahttps://ejournal.unib.ac.id/jurnalinovasi/article/view/40059Penguatan Kompetensi Guru dengan Pelatihan Pembuatan Materi Ajar dan Pemilihan Model Pembelajaran2025-04-29T05:06:22+00:00Apri Nuryantoapri_nuryanto@uny.ac.idSugiyono Sugiyonosugiyono@uny.ac.idBayu Rahmat Setiadibayursetiadi@uny.ac.idAndrian Riyadiandrianriyadi@uny.ac.idAndrian Wisnu Dewanggaandrianwisnu@uny.ac.id<p>Peningkatan kompetensi guru dalam menyusun dan mengembangkan materi ajar serta memilih model pembelajaran yang tepat menjadi faktor penting dalam mencapai hasil belajar siswa yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besaran peningkatan kompetensi guru pada aspek: (1) pembuatan materi ajar, (2) pengembangan materi ajar, dan (3) pemilihan model pembelajaran, melalui pelatihan yang terstruktur. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain <em>pretest-posttest</em> satu kelompok. Pelatihan dilaksanakan melalui tiga kegiatan utama: penyusunan materi ajar, pengembangan materi ajar, dan pemilihan model pembelajaran, yang dikemas dalam bentuk praktik langsung dan diskusi kelompok. Pengukuran kompetensi dilakukan menggunakan kuesioner berskala Likert, dan data dianalisis secara deskriptif untuk melihat perubahan skor sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kompetensi guru secara signifikan, yaitu sebesar 18% pada aspek pembuatan materi ajar, 20% pada pengembangan materi ajar, dan 22% pada pemilihan model pembelajaran. Peningkatan ini mencerminkan keberhasilan pelatihan dalam membantu guru menyusun materi yang lebih kontekstual, memanfaatkan teknologi pembelajaran, serta memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik. Secara keseluruhan, program pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kapasitas profesional guru SMK dan relevan untuk mendukung pembelajaran yang bermakna, adaptif, dan selaras dengan kebutuhan pendidikan abad ke-21.</p>2025-09-18T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Apri Nuryanto, Sugiyono Sugiyono, Bayu Rahmat Setiadi, Andrian Riyadi, Andrian Wisnu Dewanggahttps://ejournal.unib.ac.id/jurnalinovasi/article/view/44530Penguatan Kompetensi Guru PAUD melalui Program Pengabdian Masyarakat Berbasis Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)2025-09-01T04:43:40+00:00Muniroh Munawarmunirohmunawar@upgris.ac.idDwi Prasetiyawati Diyah Hariyantidwiprasetyowati@upgris.ac.idPerdana Afif Luthfyperdanaafifluthfy@upgris.ac.idCoryza Nursyahbanicoryzanursyahbani@upgris.ac.idOktavia Indah Permata Saryoktaviaindahpermatasary@upgris.ac.id<p>Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan fase emas perkembangan yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Namun, di sejumlah wilayah Indonesia, layanan PAUD masih menghadapi tantangan serius, seperti rendahnya kompetensi guru, minimnya fasilitas, dan kurangnya dukungan kelembagaan, sehingga pembelajaran cenderung bersifat dangkal (surface learning). Urgensi kegiatan ini terletak pada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan guru PAUD dalam merancang pembelajaran yang bermakna, kontekstual, dan menyenangkan sesuai prinsip mindful learning. Kegiatan pengabdian ini bertujuan mengembangkan kapasitas guru PAUD desa melalui penerapan model pembelajaran mendalam (deep learning) berbasis kesadaran, kebermaknaan, dan kegembiraan. Metode pelaksanaan meliputi workshop interaktif, simulasi perencanaan, pendampingan implementasi kelas, dan asesmen formatif-reflektif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan kompetensi pedagogis guru, pergeseran pendekatan dari instruksional ke fasilitatif, serta meningkatnya partisipasi aktif anak. Anak tidak hanya menghafal informasi, tetapi juga mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari, menerapkannya dalam proyek tematik, dan merefleksi pengalaman belajar. Program ini membuktikan bahwa deep learning mampu memperkuat keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sejak dini serta dapat direplikasi di satuan PAUD lain dengan penyesuaian konteks lokal.</p>2025-10-06T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Muniroh Munawar, Dwi Prasetiyawati Diyah Hariyanti, Perdana Afif Luthfy, Coryza Nursyahbani, Oktavia Indah Permata Saryhttps://ejournal.unib.ac.id/jurnalinovasi/article/view/43737Pelatihan Penggunaan Bahasa Melayu dalam Cerita Rakyat untuk Pengenalan Budaya Pontianak2025-08-09T22:05:43+00:00Siska Perdinasiska.perdina@fkip.untan.ac.idDias Khairina Sabiladias.khairina.sabila@fkip.untan.ac.idLukmanulhakim Lukmanulhakimlukmanulhakim@fkip.untan.ac.idDian Mirandadian.miranda@fkip.untan.ac.idAnnisa Amaliaannisaamalia@fkip.untan.ac.idAriyani Ramadhaniariyani.er@fkip.untan.ac.id<p>Pelatihan penggunaan bahasa Melayu melalui cerita rakyat untuk pengenalan budaya Pontianak dirancang dalam kerangka penguatan identitas lokal dan peningkatan literasi budaya mahasiswa, sebagai respons terhadap kebutuhan pengajaran yang responsif terhadap budaya dalam pendidikan anak usia dini. Tujuan utamanya adalah membekali calon pendidik anak usia dini dengan keterampilan mengintegrasikan bahasa Melayu dan cerita rakyat ke dalam pembelajaran kontekstual. Dengan menggunakan pendekatan partisipatif dan berbasis praktik, kegiatan ini dilaksanakan dalam tiga tahap: diskusi kelompok terfokus bersama tokoh budaya, pelatihan pedagogis, dan lokakarya kreatif. Hasil menunjukkan bahwa peserta mengembangkan pemahaman yang kuat tentang pentingnya pelestarian budaya lokal. Data kuesioner menunjukkan bahwa 92% peserta mengalami peningkatan minat yang signifikan terhadap bahasa Melayu, sementara 85% mencatat peningkatan keterampilan bercerita, khususnya dalam modulasi suara, penyusunan narasi, dan penggunaan kosakata khas budaya. Selain itu, program ini berkontribusi terhadap pengembangan kepercayaan diri peserta dalam menggunakan bahasa Melayu dan menyajikan konten budaya kepada audiens yang beragam. Seluruh peserta (100%) menyatakan bahwa kegiatan ini relevan dengan kebutuhan profesional mereka dan menunjukkan minat untuk mengikuti program serupa di masa mendatang. Tantangan yang dihadapi meliputi keterbatasan penguasaan kosakata dan kurangnya kebiasaan menggunakan bahasa Melayu di kalangan peserta non-Melayu. Meskipun demikian, penggunaan cerita rakyat terbukti menjadi pendekatan pedagogis yang efektif untuk menyampaikan nilai moral, narasi budaya, dan pendidikan karakter dalam konteks pembelajaran anak usia dini. Integrasi pendekatan berbasis budaya lokal dalam pendidikan tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi, tetapi juga berperan penting dalam membentuk identitas budaya generasi muda. Temuan ini menegaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat berbasis budaya dapat menjadi strategi yang relevan dan berkelanjutan untuk pemberdayaan masyarakat dalam menghadapi tantangan modernisasi.</p>2025-10-07T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Siska Perdina, Dias Khairina Sabila, Lukmanulhakim Lukmanulhakim, Dian Miranda, Annisa Amalia, Ariyani Ramadhani