Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji semiotika dalam iklan sabun Lux versi Soft Touch. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang akan menggambarkan peristiwa atau fenomena yang terjadi secara objektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap semiotika Roland Bather ,yaitu tahap denotasi, konotasi, dan mitos membuat makna tersirat dari iklan sabun Lux versi soft touch diketahui. Pada tahap denotasi, tanda yang terdapat dalam wacana iklan sabun Lux versi soft touch adalah perempuan yang mandi dengan sabun Lux di bath tub membuat tubuhnya harum dan lembut serta dapat menggoda pasangannya. Selanjutnya, pada tahap konotasi, sabun Lux ini memakai keharuman bunga. Bunga  merupakan simbol karena keharuman dan bentuknya yang indah. Bunga juga merupakan lambang ungkapan perasaan cinta. Pembuatan sabun ini bertujuan untuk membangkitkan getaran cinta pada setiap pasangan. Terakhir, pada tahap mitos, ada enam mitos yang ditemukan dalam wacana iklan sabun Lux versi soft touch ini, yaitu (1) Keharuman bunga yang khas dapat membangkitkan suasana yang romantis. Hal ini dikaitkan dengan bunga sebagai lambang cinta; (2) para perempuan sebaiknya berinisiatif menggoda pasangannya sehingga getaran cinta antara mereka bangkit kembali; (3) perempuan menyukai perawatan kecantikan yang murah dan praktis; (4) laki-laki suka perempuan yang memakai pakaian agak terbuka dan berwarna cerah; (5) jika cinta sudah melekat di mana pun pasangan itu berada, dunia serasa hanya milik mereka berdua; dan (6) Semakin tinggi kelas sosialnya, maka semakin modern dan cenderung meniru gaya hidup orang eropa.

Article Details

How to Cite
Wulandari, C., & Agustina, E. (2022). SEMIOTIKA DALAM IKLAN SABUN LUX VERSI SOFT TOUCH. Jurnal Ilmiah KORPUS, 6(1), 63–73. https://doi.org/10.33369/jik.v6i1.22966

References

  1. Agustrijanto. 2001. Copywriting Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
  2. Arif budi prasetya. 2014. Semiotik; Simbol, Makna, dan Kontruksi Makna,2014. http://arifbudi.lecture.ub.ac.id/2014/03/semiotik-simbol-tanda-dan-konstruksi-makna/ , diakses 12 maret 2016-03-13
  3. Arifin, Bustanul dan Abdul Rani. 2000. Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Disertasi tidak untuk diterbitkan. Malang : UNM.
  4. Celse-murcia, Marianne dan Elita Olshtain. 2000. Discourse and Context in Language Teaching : A Guide for Language teachers. Cambridge University Press.
  5. Rani, Abdul. 2005. Penggunaan Bahasa dalam Wacana Iklan Televisi. Disertasi tidak diterbitkan. Malang : PPs Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang.
  6. Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
  7. Sumartono. 2002. Terperangkap dalam Iklan. Bandung : Alfabeta.
  8. Saputra Dapid. 2013. Semiotika Charles Sander. https://dapidsaputra.wordpress.com/2013/10/14/semiotika-charles-sander-peirce/ , diakses 13 Maret 2016
  9. Wulandari, Catur. 2001. Gaya Bahasa Iklan dalam Televisi Indosiar. Skripsi tidak diterbitkan. Palembang : ProgramStudi Pendidikan bahasa dan sastra Universitas Sriwijaya.
  10. Wijaya, Bambang Sukma. 2008. Teori-teori Semiotika sebuah Pengantar. (http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/2008/02/19/teori-teori-semiotika-sebuah-pengantar/) diakses 21 Maret 2016.