Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi tindak tutur direktif pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas. Teknik pengumpulan data yang digunakam adalah dokumentasi. Langkah-langkah analisis data mulai dari mempersiapkan data hingga data dianalisis adalah (1) pengumpulan data, (2) mengidentifikasi data, (3) mengklasifikasi data, (4) menginterpretasi data, dan (5) menyimpulkan data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tindak tutur direktif yang ditemukan pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas terdapat delapan jenis tindak tutur direktif, yaitu (1) memesan atau meminta (ordering) sebanyak 39 data tuturan, (2) memerintah (commanding) sebanyak 20 data tuturan, (3) memohon (requesting) sebanyak 23 data tuturan, (4) menasihati (advising) sebanyak 24 data tuturan, (5) menyarankan atau menganjurkan (recommending) sebanyak 10 data tuturan, (6) bertanya (questions) sebanyak 74 data tuturan, (7) melarang (prohibitives) sebanyak 6 data tuturan, (8) mengizinkan (permissives) sebanyak 10 data tuturan.  Sedangkan, fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan pada novel Guru Halimah karya Wandra Ilyas, yaitu (1)  memesan atau meminta (ordering) memiliki fungsi meminta, mengajak, memberi pesan, memohon, mendorong, mengharap, dan mendoa dengan contoh penanda lingual minta, pesan, mari, dan titip. (2) memerintah (commanding) memiliki fungsi memerintah, menyilakan, menyuruh, mengkomando, mengharuskan, memaksa, menuntut, mendesak, dan menginstruksikan dengan contoh penanda lingual ayo dan harus. (3) memohon (requesting) memiliki fungsi memohon, meminta, mengharap, dan mendoa dengan contoh penanda lingual mohon dan tolong. (4) menasihati (advising) memiliki fungsi mengarahkan, mengingatkan, memperingatkan, menasihati, dan mendorong dengan contoh penanda lingual hati-hati. (5) menyarankan atau menganjurkan (recommending) memiliki fungsi menganjurkan dan meminta dengan contoh penanda lingual sebaiknya. (6) bertanya (questions) memiliki fungsi bertanya, menginterogasi, meminta, menghina, membujuk, dan mndesak dengan contoh penanda lingual apa, berapa, dan bagaimana. (7) melarang (prohibitives) memiliki fungsi melarang dan mencegah dengan contoh penanda lingual jangan. (8) mengizinkan (permissives) memiliki fungsi mengizinkan, membolehkan, membiarkan, memaafkan, menyetujui, dan mengabulkan dengan contoh penanda lingual boleh dan ya.

Article Details

How to Cite
Metta, M. A., Basuki, R., & Supadi. (2023). Analisis Tindak Tutur Direktif Pada Novel Guru Halimah Karya Wandra Ilyas. Jurnal Ilmiah KORPUS, 7(1), 96–111. https://doi.org/10.33369/jik.v7i1.24383

References

  1. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.2010.Sosiolinguistik Perkenalan Awal.Jakarta: Rineka Cipta.
  2. Djajasudarma, T.F.1993.Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian.Bandung: PT ERESCO.
  3. Hermaji, B.2019.Teori Pragmatik.Yogyakarta: Magnum.
  4. Ibrahim, Syukur Abd.1993.Kajian Tindak Tutur.Surabaya: Usaha Nasional.
  5. Ilyas, W.2020.Guru Halimah.Padang: Visigraf.
  6. Rizqi, Dwi Sari, Agustina, dan Ngusman.2013.Tindak Tutur Direktif dalam Novel Pukat Karya Tere Liye.Bahasa dan Sastra.Vol 1 No 2 (2013). Diambil dari : http://ejournal.unp.ac.id/index.php/ibs/article/view/1440. (Diakses 3 Maret 2021)
  7. Prayitno, H.J.2011.Kesantunan Sosiopragmatik.Surakarta: Universitas Muhammadiyah Press.
  8. Rukmana, Hardiyanti Fitria, Suryadi, dan Diani.2017.Tindak Tutur Guru dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas VII Tunagrahita SMPLB Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bengkulu.Jurnal Ilmiah KORPUS.Vol 1 No 1 (2017). Diambil dari : https://ejournal.unib.ac.id/index.php/korpus/article/view/3269. (Diakses 25 Agustus 2021)
  9. Sudaryanto.1988.Metode Linguistik (Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data).Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  10. Wardhana, D.E.2006.Representasi Penutur Jawa Pendatang dalam Komunikasi Lisan Masyarakat Multietnik Di Bengkulu.Disertasi Universitas Negeri Malang: tidak diterbitkan.
  11. Wati, Iros Niya, Nurlaksana Eko Rusminto, dan Bambang Riadi. 2017.Tindak Tutur Direktif Guru Perempuan Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI SMA. Bahasa dan Sastra.Vol 18 No 2 (2013). Diambil dari : https://media.neliti.com/media/publications/241035-tindak-tutur-direktif-guru-perempuan-dal-6167116f.pdf. (Diakses 28 April 2021)
  12. Yule, G.2014.Pragmatik.Diterjemahkan oleh Indah Fajar Wahyuni.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.