Main Article Content

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sastra lisan rejung pada masyarakat Suku Serawai serta mengetahui struktur dan diksi sastra lisan rejung pada masyarakat Suku Serawai. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam peneliitian ini adalah :(1) Observasi, (2) Wawancara,  (3) Dokumentasi. Hasil penelitian ini membahas tentang gambaran umum masyarakat Suku Serawai, sejarah sastra lisan rejung, deskripsi sastra lisanrejung Suku Serawai, catatan mengenai sastra lisa rejung Suku Serawai, aktivitas pertunjukan sastra lisan rejung Suku Serawai, topik dalam sastra lisan rejung Suku Serawai, struktur dalam sastra lisan rejung Suku Serawai, serta diksi dalam sastra lisan rejung Suku Serawai. Struktur sastra lisan rejung meliputi struktur bait, struktur baris, struktur rima (sajak), sampiran dan isi. Diksi sastra lisan rejung meliputi menggunakan kata benda, kata sifat dan kata kerja berupa  kata yang berhubungan dengan wilayah, kata yang berhubungan dengan hewan, dan kata yang berhubungan dengan tumbuhan sebagai perumpamaan atau makna kias dan makna asosiatif.

Article Details

How to Cite
Anggraini, A. S., Chanafiah, Y., & Sarwono, S. (2023). Analisis Struktur Dan Diksi Dalam Sastra Lisan Rejung Suku Serawai: Ade, Yayah Chanafiah, Sarwit Sarwono. Jurnal Ilmiah KORPUS, 7(1), 149–161. https://doi.org/10.33369/jik.v7i1.24608

References

  1. Danandjaja, James. 1997. Folklor Indonesia. Jakarta. Pustaka Utama Grafiti.
  2. Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Depdikbud.
  3. Dori Wuwur, Hendrikus. 1991. Retorika. Yogyakarta: Kanisius.
  4. Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Tradisi Lisan. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
  5. Hutomo, Suripan Sadi. 1991. Mutiara Yang Terlupa: Pengatar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia.
  6. J. James. 1986. bahasa, sastra dan sejarah kumpulan karangan mengenal masyarakat pulau roti. Jakarta: Jambatan.
  7. Junaedi, Uned. 2010. Materi Penting Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Ciamis: Mekar Mandiri.
  8. Keraf, Gorys. 1996. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  9. Koentjaraningrat. 2004. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: KDT.
  10. Moleong, Lexy. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
  11. Muhadjir, Noeng. 1996. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rakesarasin.
  12. Nazir, Moh. 1960. Metode Penelitian. Bogor: Publisher.
  13. Putri Syah, Dwi. 2021. Makna Dari Lirik Di Dalam Rejung Khas Padang Guci ( Pragmatik). Bengkulu
  14. Pradopo, Rachmat Djoko. 2014. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  15. Peursen, Van. 1989. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
  16. Sarwono, Sarwit. 2020. Terpelihara Dalam bambu Naskah, Teks dan Pengetahuan Pernikahan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  17. Sarwit, Purwadi. 2013. Folklor Rejung pada Kelompok Etnik Serawai di Provinsi Bengkulu.
  18. Stanton, Robert. 2012. Teori fiksi Robert Stanton. Terjemahan Sugihastuti dan Rossi Abi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
  19. Syahputri. 2021. Makna dari Lirik dalam Rejung Khas Padang Guci.
  20. Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
  21. Sunarjo, et al. 1983. Komunikasi, Persuasi, Retorika. Yogyakarta: Liberty.
  22. Widyamartaya, A. 1990. Seni menuangkan Gagasan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
  23. Vansina, Jan. 1985. Tradisi Lisan Sebagai Sejarah. Yogyakarta: Ombak.
  24. Yock, Fang Liaw. 1993. Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik. Jakarta: Erlangga.
  25. Zaimar, K. S. 2008. Semiotika Dan Penerapannya Dalam Karya Sastra. Jakarta Selatan: Pusat Bahasa.
  26. Zuarbi, Susila. 2001. Analisis Sastra Lisan Rejung Pada Masyarakat Lembak Di Kecamatan Padang Ulak Tanding. Bengkulu.