Main Article Content

Abstract

Tradisi lisan nandai adalah jenis seni vokal tradisional yang dibawakan oleh tukang nandai dan dipertunjukan pada malam hari.  Nandai merupakan salah satu sastra lisan Serawai, Bengkulu yang sudah ditinggalkan masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan struktur teks Nandai Radin Kuning (NRK). Metode penelitian dilakukan secara metode kualitatif dengan penelitian lapangan yakni wawancara, rekaman, dan mentraskripsikan data pertunjukan NRK.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur teks pertunjukan NRK dibagi dalam pembukaan, pertunjukan, istirahat, dan penutup. Komposisi teks tidak baku dan dapat berkembang sesuai dengan konteks dan keinginan tukang nandai. Secara garis besar teks NRK menceritakan dua orang bersaudara yang gagah perkasa dan berani. Oleh karena itu, suatu peristiwa keduanya berpisah dan setelah dewasa mereka bertemu dan terjadi perang saudara. Kerangka teks NRK terdiri dari pembuka, isi, transisi, dan penutup. Struktur teks NRK sesuai dengan kerangka teks NRK yakni frasa pembuka, awal satu kisah, akhir satu kisah, penekanan cerita, situasi, dan penutup cerita. Frasa-frasa dalam teks tersebut merupakan stock in trade yang ada dalam pikiran tukang nandai. Tradisi lisan nandai perlu untuk dilestarikan kembali karena dengan merevitalisasi tradisi ini dapat menumbuhkan sikap saling menghargai dan menumpuhkan kepedulian sesama warga masyarakat.

Article Details

How to Cite
Lubis, B., & Yusrizal. (2024). Struktur Teks Nandai Radin Kuning: Tradisi Lisan Serawai Bengkulu: Struktur Teks Nandai. Jurnal Ilmiah KORPUS, 8(1), 170–178. https://doi.org/10.33369/jik.v8i1.35139

References

  1. Chamamah-Soeratno, Siti. 2001. “Pengkajian Sastra dari Sisi Pembaca: Satu Pembicaraan Metodologi”, dalam Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta. Hanindita Graha Widya.
  2. Finnegan, Ruth. 1992. Oral Traditions and the Verbal Arts: A Quide to Research Practices. London: Routledge.
  3. Jabrohim (ed). 2001. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita Graha Widya.
  4. Koster, G.L., 2008. “Kaca Mata Hitam Pak Mahmud Wahid atau Bagaimanakah Meneliti Puitika Sebuah Sastra Lisan?” dalam Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta : Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
  5. Lord, Albert B. 1981. The Singer of Tales. New York: Atheneum.
  6. ________. 1991. Epic Singers and Oral Tradition (ed. Gregory Nagy). London: Cornell University Press.
  7. Moleong, Lexy J. 2009. Penelitian Kualitatif (cet. 26). Bandung: Remaja Rosdakarya.
  8. Pudentia. 2008. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan (ATL).
  9. Sweeney, Amin. 1980. Authors and Audiences in Traditional Malay Literature. Berkeley: Center for South and Southeast Asia Studies University of California.
  10. ________. 1987. A Full Hearing: Orality and Literacy in The Malay World. Berkeley: University of California Press.
  11. Teeuw, A. 2003. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.