Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan makna tradisi beijau dusun-laman pada Masyarakat Serawai di Bengkulu Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan pendokumentasian. Hasil dari penelitian ini yaitu, beijau dusun-laman  merupakan tradisi yang dilaksanakan untuk mengesahkan sekaligus mengumumkan tanggal pernikahan pada Masyarakat Serawai di Bengkulu Selatan, selain itu juga untuk menentukan jenang pada pernikahan nantinya. Pada proses pelaksanaan tradisi beijau dusun-laman  melalui beberapa tahapan yaitu 1) makan lupis, 2) pelaksanaan beijau 3) pengumuman hasil. Tradisi beijau dusun-laman memiliki makna sosial berupa gotong royong dan kerja sama, menjalin silaturahmi, saling berbagi, kedekatan dan kekerabatan, penghormatan kepada adat, dan penguatan ikatan. Masyarakat meyakini dengan pelaksanaan tradisi beijau dusun-laman akan melancarkan pesta pernikahan, kemudian hubungan dengan masyarakat sekitar akan semakin erat dan kekerabatan akan semakin muncul.

Article Details

How to Cite
Apriani, D., Agustina, E., & Sarwono, S. (2024). Tradisi Beijau Dusun-laman sebagai Dokumen Warisan Budaya Tak Benda pada Masyarakat Serawai di Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Ilmiah KORPUS, 8(3), 466–475. Retrieved from https://ejournal.unib.ac.id/korpus/article/view/36103

References

  1. Ardianto, Gonibala, R., & Hadirman. (2020). Tradisi Katoba pada masyarakat etnis muna : Makna, nilai, dan strategi pelestariannya. Deepublish.
  2. Azwar, Yul. (1996). Serawai. Manna: SMP N 1 Manna.
  3. Damsar. (2015). Pengantar Teori Sosiologi, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
  4. Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia (Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain). Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
  5. Danandjaja, J. (1994). Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
  6. Diani, E. (2023). Eksplorasi Nilai-Nilai Luhur dalam Tradisi Lisan “Berasan” Adat Perkawinan Kota Bengkulu. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 6(1), 205—222
  7. Haida, Rahmadani. (2023). Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Religius Pada Tradisi Kayiak Nari Masyarakat Suku Serawai Kabupaten Bengkulu Selatan. Skripsi. Curup: Institut Agama Islam Negeri Curup.
  8. Hastuti, R., (2012). Selayang Pandang Kabupaten Bengkulu Selatan. PT Macanan Jaya Cemerlang : Klaten.
  9. Joyo, A.(2020). Kalimat Interogatif dalam Bahasa Serawai Masyarakat Seluma. Disastra: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. 2(2), 164-170.
  10. Koentjaraningrat, (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. PT Rineka Cipta : Jakarta.
  11. Luthfiyah, M. F.(2018). Metodologi penelitian: penelitian kualitatif, tindakan kelas, & studi kasus. CV Jejak (Jejak Publisher).
  12. Mahsun, (2007). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya (3ed). Raja Grafindo Persada.
  13. Maya, Rahma Yanti (2023). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Basen Kutai di Desa Sukarami Kec. Bermani Ulu. Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup.
  14. Medcom id, Developer. (2023-10-26). "Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2023 bertambah jadi 1.941". medcom.id. Diakses 2024-05-12
  15. Mursal, E. (1999). Kajian Transformasi Budaya. Percetakan Angkasa. Bandung
  16. Pateda, Mansoer. (1989). Analisis Kesalahan. Flores: Penerbit Nusa Indah
  17. Rindyani, dkk. (2023). Tradisi Dan Makna Doa Rosario Bagi Umat Wilayah Rohani Santo Anselmus Pada Gereja Katolik Paroki Santo Fransiskus Xaverius Di Desa Guaan. Jurnal Holistik. Vol. 16 No. 4
  18. Rofiq, A. (2019). Tradisi Slametan Jawa dalam Perspektif Pendidikan Islam. Attaqwa: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 15(2), Article 2.
  19. Rudiansyah, Siregar, dkk. (2022). Martahi: Pesan Moral dalam Tradisi Lisan Masyarakat Mandailing. Sintaks: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 2(1), page: 137- 141
  20. Sarwono, S., Rahayu, N., & Purwadi, A. J. (2017). Rekontekstualisasi Praktik Sosial Merejung Dalam Naskah Ulu Pada Kelompok Etnik Serawai Di Bengkulu. Litera, 16(2), Article 2.
  21. Spradley, P. J.(2007). Metode Etnografi. Tiara Wacana : Yogyakarta.
  22. Sudaryono. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
  23. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke 19. Bandung: Alfabeta. 2018. Metode Penelitian Evaluasi (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif Dan Kombinasi). Bandung: Alfabeta.
  24. Toyibah, U., Djunaidi, D., & nurhasanah, N.(2020). Makna filosofi tradisi mandi balimau sebelum akad pernikahan (studi di Desa Muara Siau Kecamatan jambi Muara Siau kabupaten Merangin). [Skripsi, UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi].
  25. Wulansari, D. (2009). Sosiologi (Konsep dan Teori). Bandung : PT Refika Aditama.