Main Article Content

Abstract

This research aims to describe the function and meaning of the kebah in the Mukomuko community. The method used in this research is a qualitative descriptive method. The results of the research found that kebah refers to a form of oral literature in the form of folklore, history or legend. The main function of the kebah is as a means of education, reflecting public awareness of the importance of education in shaping life. Kebah functions as a medium of expression, where people can express opinions and complaints without feeling embarrassed, because the identity of the character being told remains anonymous. Other functions of the kebah include upholding authority, challenging tradition, entertainment, unification, socialization, forming cultural identity, and social criticism. In terms of its meaning, kebah contains a deep message, especially regarding the relationship between parents and children. This relationship functions as a foundation for forming children's character and values, where parents act as role models in teaching morality and ethics. This meaning not only affects individuals, but also impacts the broader social structure, forming generations of mutual respect. Apart from that, kebah also emphasizes the meaning of luck, which is understood as the result of a combination of opportunities and an individual's ability to exploit them, as well as the result of hard work. Thus, kebah not only has an impact on individuals, but also has an impact on the formation of broader social structures.

Article Details

How to Cite
Fungsi dan Makna Kebah pada Masyarakat Mukomuko. (2025). Jurnal Ilmiah KORPUS, 9(1), 184–196. https://doi.org/10.33369/jik.v9i1.40326

References

    Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta: Rajawali Pers.
    Amir, A. (2013). Sastra Lisan Indonsia. Yogyakarta: Cv Andi Offset (Penerbit Andi).
    Ananda, R. (2017). Kajian Fungsi Sastra Lisan Kaba Urang Tanjuang Karang pada Pertunjukan Dendang Pauah. Semantik : Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 4(2), 92–122.
    Andalas, E. F. & Sulityorini, D. (2017). Satra Lisan (Kajian Teori dan Penerapannya dalam Penelitian). Malang: Madani.
    Armayani, S. (2016). Sastra Lisan Malin Deman di Desa Talang Arah Kabupaten Mukomuko (Suatu Telaah Struktur). Universitas Bengkulu.
    A. Usman, N. (2019). Analisis, Bentuk, Fungsi, Makna dan Nilai Cerita Rakyat Usman Berkat pada Masyarakat Blagar Kabupaten Alor (Kajian Linguistik Kebudayaan). Jurnal Lingko : Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia , 1(2), 74-86. Retrieved from https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/lingko/article/view/106
    Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2020). Pedoman Penelitian Pemetaan Sastra. Jakarta: Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
    Bakar, J. (1979). Kaba Minangkabau. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
    Christyawaty, E. (2011). Orang Mukomuko Di Bengkulu. Padang: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang.
    Djamaris, E. (2002). Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
    Eliastuti, M. (2017). Sejarah Sastra. Bogor: Penerbit In Media.
    Finnegan, R. (1992). Oral Traditions and The Verbal Arts. London: Routledge.
    Harahap, Nu. (2020). Penelitian Kualitatif. Medan: Wal Ashri Publishing.
    Harijanto, A., Ma’akir, H., Subanrio, S., & Susetyanto, J. (2023). Model Sistem Kekerabatan Menurut Hukum Adat Kaum pada Masyarakat di Kota Mukomuko. Jurnal Ilmiah Kutei L, 22(April), 17–32. https://ejournal.unib.ac.id/jkutei/article/view/22836/12573
    Hikmat, M. M. (2011). Metode Penelitian dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
    Hutomo, S. S. (1991). Mutiara yang Terlupakan Pengantar Studi Sastra Lisan. Jawa Timur: Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia.
    Junus, Umar. (1994). Kaba: An Unfinished (His-) Story. Southeast Asian Study, 32(3), 399–415.
    Milla, Hilyati, Sazili, & Suharmi. (2021). Kajian Sosial Budaya dan Ekonomi Dalam Tradisi Masuk Kaum Di Mukomuko. Jurnal Economic Edu E-ISSN : 2746-5004 Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu,100–109.
    Musfiroh, T. (2008). Memilih, Menyusun, dan Menyajikan Cerita Untuk Anak Usia Dini. Yogyakarta: Tiara Wacana.
    Pramudyawatie, Y. (2023). Analisis Fungsi Sastra Lisan Penamaan Desa Sondokoro Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Diwangkara: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra Dan Budaya Jawa, 3(1), 50–58. https://doi.org/10.60155/dwk.v3i1.273
    Pudentia, (2015). Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
    Ratna, N. K. (2004). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra (Dari Strukturalisme Hingga Postukturalisme, Perspektif Wacana Naratif). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
    Sakroni & Utami, Iis. (2023). Mitos Danau Nibung Di Desa Selagan Jaya Kabupaten Mukomuko. Lateralisasi, 11(01), 11–25. https://doi.org/10.36085/lateralisasi.v11i01.5478
    Semi, M. A. (2012). Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
    Sholihin, A. B. (2021). Buku Ajar Sastra Lisan. Jawa Barat: Institut Agama Islam Negeri Jember.
    Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta : Sanata Dharma, University Press.
    Susilawati, D. (2016). Keragaman Cerita di Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko. Skripsi. Universitas Bengkulu.