Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian untuk memahami dan menjelaskan nyambei dalam bimbang pernikahan etnik Rejang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif etnografi. Data pada penelitian ini diperoleh melalui studi lapangan yang mencakup teks sambei dan rekaman audio maupun visual. Sumber data dari penelitian ini adalah kegiatan observasi, dokumentasi, wawancara terhadap informan yang dinilai memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap nyambei. Lokasi penelitian dilakukan di desa Lubuk Kembang kecamatan Curup Utara kabupaten Rejang Lebong. Teknik analisis data dilakukan dengan tahapan penafsiran, penjelasan, dan deskripsi. Bimbang pernikahan merupakan pesta akan perayaan pernikahan dalam masyarakat Rejang, mereka biasa merayakannya dengan menyelenggarakan kejai. Umumnya kejai dilaksanakan dalam jangka waktu tujuh hari. Inti acara kejai adalah menari kejai yang ditarikan oleh anok sangei. Saat menari para anok sangei akan berhenti tiba-tiba untuk melantunkan sambei. Lirik sambei menggambarkan kehidupan masyarakat Rejang salah satunya adalah hierarki sosial, adab kesantunan, penunjuk kekuasaan, nasihat, dan ungkapan pelipur lara. Setelah melalukan analisis, hasil dari penelitian ini adalah untuk memaknai sambei diperlukan pemahaman terhadap latar belakang etnografi masyarakat pemilik sambei agar menemukan pemaknaan yang tepat. Selain itu sambei juga berfungsi pendidikan, pengesahan strata sosial, proyeksi keinginan, dan penekan berlakunya nilai dalam masyarakat.

Article Details

How to Cite
Ramadhanty, R. D., Sarwono, S., & Purwadi, A. J. (2020). NYAMBEI DALAM BIMBANG PERNIKAHAN PADA ETNIK REJANG. Jurnal Ilmiah KORPUS, 4(1), 98–107. https://doi.org/10.33369/jik.v4i1.8355

References

  1. Danandjaja, James. 1994. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
  2. Kadirman, 2004. Ireak Ca’o Kutei Jang. Jakarta: Balai Pustaka.
  3. Koentjaraningrat, 1974. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
  4. Marsden, William. 1996. History of Sumatera. Kuala Lumpur: Oxford University Press.
  5. Reid, Anthony. 2014. Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  6. Sedyawati, Edi. 1981. Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Jakarta: Sinar Harapan.
  7. Siddik, Abdullah. 1980.HukumAdat Rejang. Jakarta: Balai Pustaka.
  8. Spradley, James. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.