Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan
https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal
Unib Pressen-USLaboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan3063-5799AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK KLOROFIL DAN BEBAS KLOROFIL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus Aureus
https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/40708
<p>Pigmen klorofil pada daun memiliki kandungan sebesar 95% sehingga perlu dilakukan pemisahan karena dapat menggangu pergerakan senyawa fenolik dalam menghambat bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>. Klorofil daun sirsak mengandung senyawa metabolit sekunder alkaloid, fenolik, dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak klorofil dan bebas klorofil pada konsentrasi 15%, 25%, 35%, dan 45% terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> dengan metode difusi Kirby-bauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak klorofil tidak berpotensi sebagai antibakteri sedangkan bebas klorofil daun sirsak mengandung golongan senyawa flavanoid, saponin, terpenoid, dan steroid memiliki aktivitas antibakteri sedang. Hal ini ditunjukkan dengan terbentuknya zona hambat di setiap peningkatan konsentrasi 15%, 25%, 35%, dan 45% dengan rata-rata nilai zona hambat berturut-turut sebesar 1,65 mm, 3,75 mm, 4,65 mm, dan 7,7 mm.</p>Dwi Fitri Yani
Copyright (c) 2025 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan
2025-06-022025-06-02211710.33369/jlst.2.1.1-7PASIR KAOLIN BANGKA BELITUNG TERAKTIVASI BASA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM Cu(II) DALAM MEDIUM AIR
https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/41599
<p>Pencemaran air oleh ion logam berat, khususnya tembaga (Cu(II)), merupakan masalah lingkungan yang serius karena dapat membahayakan ekosistem perairan dan kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji adsorpsi ion logam Cu(II) dengan menggunakan pasir kaolin Bangka Belitung yang diaktivasi secara basa. Pasir kaolin direndam dalam larutan NaOH 1 M, kemudian disaring, dicuci sampai netral, dan dikeringkan pada suhu 110 °C. Hasil karakterisasi pasir kaolin teraktivasi menunjukkan bahwa adanya pita serapan vibrasi tekuk gugus hidroksil pada bilangan gelombang 1661 cm<sup>-1</sup>, sementara pada pasir kaolin tanpa aktivasi tidak muncul. Kemampuan pasir kaolin teraktivasi dalam mengadsorpsi ion logam Cu(II) dikaji berdasarkan variasi waktu kontak. Banyaknya ion logam Cu(II) yang teradsorp dianalisis dengan UV-Vis. Kapasitas adsorpsi dan %adsorpsi ion logam Cu(II) tertinggi tercapai pada menit ke 25 dengan jumlah masing-masing sebesar 51,95 mg/g dan 17,32%. Dengan proses aktivasi yang relatif sederhana, pasir kaolin teraktivasi menunjukkan potensi yang besar sebagai solusi efisien dan ramah lingkungan untuk pengolahan air tercemar ion logam Cu(II).</p>Bagus Rizkyantoro PurnamaM. HanifAria AndreansyaSaidina RahmanttullahNara BastianM. Mahfudz Fauzi Syamsuri
Copyright (c) 2025 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan
2025-06-042025-06-042181210.33369/jlst.2.1.8-12STUDI JENIS PAKAN ALAMI IKAN SEBUBUR (Ophiocara porochepala) DI PERAIRAN MUARA SUNGAI JENGGALU KOTA BENGKULU
https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/41525
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis makanan alami yang dominan dikonsumsi oleh ikan Sebubur (<em>Ophiocara porocephala</em>) di perairan Sungai Jenggalu, Kota Bengkulu. Sebanyak 50 ekor ikan Sebubur dikoleksi dan dianalisis melalui pembedahan untuk mengidentifikasi isi lambung serta mengukur panjang saluran pencernaannya. Dari 50 sampel ikan, 33 di antaranya memiliki isi lambung, yang terdiri dari krustasea (34%), kepiting (18%), siput (18%), kerang (6%), belalang (2%), ikan (2%), dan bahan yang tidak teridentifikasi (8%). Rata-rata panjang saluran pencernaan adalah 6,82 cm, sedangkan rata-rata panjang tubuh adalah 10,78 cm. Rasio panjang saluran pencernaan terhadap panjang tubuh sebesar 0,63 menunjukkan bahwa ikan Sebubur termasuk ikan karnivora. Hasil ini memberikan informasi penting terkait kebiasaan makan dan peran ekologi ikan Sebubur di ekosistem Sungai Jenggalu.</p>Meli Kartika SariApriza Hongko PutraHery Haryanto
Copyright (c) 2025 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan
2025-06-042025-06-0421222810.33369/jlst.2.1.22-28FORMULASI SEDIAAN SABUN PADAT TRANSPARAN BERBASIS MINYAK KELAPA DENGAN PENAMBAHAN VARIASI KONSENTRASI SUKROSA MENGGUNAKAN METODE HOT PROCESS
https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/41974
<p>Sabun sebagai alat pembersih yang baik untuk membersihkan diri dari kotoran, mikroorganisme berbahaya dan kontaminan lainnya. Pembuatan sabun melibatkan kombinasi senyawa NaOH atau KOH dengan asam lemak alami. Sabun transparan umumnya digunakan untuk wajah dan badan karena dapat memberikan kelembutan pada kulit sebab mengandung bahan aktif sebagai pelembab kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sabun padat transparan dengan menggunakan minyak kelapa dengan variasi konsentrasi sukrosa serta mengetahui berapa konsentrasi sukrosa agar sabun terlihat transparan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah saponifikasi dengan teknik hot process. Bahan yang digunakan pada proses pembuatan sabun padat transparan yaitu minyak kelapa, NaOH, asam stearat, gliserin, sukrosa, trietanolamin, aquades dan etanol 96%,. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh data hasil pada uji mutu sabun, pada F1 sukrosa 18% memiliki bentuk fisik yang padat, berwarna putih sedikit keruh beraroma harum. Pada F2 sukrosa 22% memiliki bentuk fisik padat berwarna putih keruh, beraroma harum dan pada F3 sukrosa 26% memiliki bentuk padat, berwarna putih sedikit keruh, beraroma harum. Pada pengujian kadar air, ketiga formulasi sabun belum memenuhi standar SNI No.06-3532-1994. Pada pengujian transparansi, diperoleh transparansi sabun tertinggi sebesar 14% dengan formulasi variasi sukrosa 26%. Sedangkan pada pengujian stabilitas busa, ketiga formulasi sabun telah memenuhi nilai tinggi busa, tetapi tinggi busa yang dihasilkan tidak lebih tinggi dari sabun komersial (Theraskin). Pada pengujian pH, sampel F1, F2, F3 diperoleh nilai 9 yang bersifat basa. Sehingga hasil dari pengujian pH pada ketiga formulasi sudah memenuhi nilai pH acuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan formulasi sabun padat transparan yang telah dibuat telah memenuhi nilai pH dan tinggi busa acuan tetapi belum memenuhi nilai standar kadar air sesuai SNI.</p>Meiliana Ngasti WatiFades Br. Gultom
Copyright (c) 2025 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan
2025-06-102025-06-1021293810.33369/jlst.2.1.29-38RANCANG BANGUN ATAP JEMURAN OTOMATIS BERBASIS INTERNET OF THINGS
https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/41591
<p>Data Badan Pusat Statistik tahun 2024 menunjukkan tren curah hujan di Pekalongan yang fluktuatif, dengan angka bervariasi dari 289 mm pada tahun 2020 menjadi 3303 mm pada tahun 2021 dan menurun menjadi 2365 mm pada tahun 2022. Perubahan iklim menyebabkan ketidakstabilan pola musim dan fluktuasi curah hujan, hal tersebut mengindikasikan perlunya sistem jemuran otomatis yang mampu merespon kondisi cuaca yang tidak menentu. Tujuan pada penelitian ini adalah merancang sistem atap jemuran otomatis berbasis Internet of Things dan melakukan pengujian pada sistem tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu merancang sebuah sistem secara dengan ESP32 sebagai pusatnya dan komponen-komponen lain berupa input dan output. Untuk pengujian dilakukan dengan menguji pada setiap sensor dan komponen yang ada pada sistem. Hasil dari penelitian ini adalah prototipe atap jemuran otomatis dapat berjalan dengan lancar. Setiap sensor-sensor yang ada pada sistem dapat melakukan pembacaan dengan baik, setiap fungsi pada sistem juga berjalan dengan baik sesuai kondisi yang berbeda-beda. Bot telegram juga dapat dengan baik memantau kondisi sistem dari mana dan kapan saja melalui smartphone. Jadi secara keseluruhan sistem dapat berjalan dengan baik.</p>Lia Ikhlasia FitriAbdul Hakim Prima Yuniarto
Copyright (c) 2025 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan
2025-06-042025-06-0421132110.33369/jlst.2.1.13-21