Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal en-US refporahman@unib.ac.id (Refpo Rahman) heriansyah@unib.ac.id (Heriansyah, S.Pd., M.Si) Tue, 17 Dec 2024 04:32:22 +0000 OJS 3.3.0.11 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 STUDI KESALAHAN PADA SENSOR LDR SEBAGAI ALAT UKUR INTENSITAS CAHAYA https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38634 <p>Pencahayaan dalam ruangan merupakan aspek penting yang memengaruhi kenyamanan dan produktivitas aktivitas sehari-hari. Luxmeter dan sensor Light Dependent Resistor (LDR) adalah alat yang umum digunakan untuk mengukur intensitas cahaya. Namun, ketepatan dan akurasi pengukuran sensor LDR dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti karakteristik resistor, kondisi lingkungan, dan kalibrasi alat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesalahan pengukuran sensor LDR terhadap jarak pengukuran dan daya sumber cahaya. Metode penelitian melibatkan tahapan kalibrasi alat ukur pencahayaan berbasis Arduino. Kalibrasi dilakukan melalui dua tahap, yaitu menggunakan persamaan eksponensial pada resistansi dan regresi linear pada perbandingan skala. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode regresi eksponensial menghasilkan kesalahan pengukuran di bawah 14% pada intensitas cahaya 147 lux. Kesalahan menurun dengan penambahan proses regresi linear pada pengujian pertama, dengan tingkat kesalahan di bawah 7% pada intensitas cahaya 149 lux. Kombinasi metode regresi eksponensial dan linear pada kalibrasi sensor LDR dapat menghasilkan tingkat kesalahan yang lebih rendah, meningkatkan potensi penggunaan sensor LDR sebagai luxmeter yang lebih akurat.</p> <p>&nbsp;</p> Ayu Sahara, Heriansyah Heriansyah, Fades Br. Gultom Copyright (c) 2024 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38634 Thu, 26 Dec 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS KUALITAS AIR BERDASARKAN PARAMETER FISIKA DAN PARAMETER KIMIA DI KAWASAN UNIVERSITAS BENGKULU MENGGUNAKAN METODE IP (INDEKS PENCEMARAN) https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38429 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air di kawasan Universitas Bengkulu. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik <em>Simple Random Sampling </em>untuk menganalisis sampel dari beberapa sumur di kawasan Universitas Bengkulu. Jumlah sampel yang akan digunakan yaitu 15 sampel dengan masing-masing pengulangan sebanyak 3 kali. Metode analisis yang digunakan yaitu metode IP (Indeks Pencemaran). Parameter yang diukur adalah TDS, Kekeruhan, bau, Suhu, DHL, pH, Fe, dan Cl. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 15 sampel air memiliki nilai kekeruhan berkisar 0,88-35,2 NTU. Nilai TDS yang tinggi juga di dapatkan yaitu berkisar 104,8-770,0 Mg/L. Begitu juga dengan nilai DHL yang tinggi selaras dengan nilai TDS nya. Nilai Fe pada kualitas air di kawasan Universitas Bengkulu juga tergolong tinggi terutama pada titik 14 yaitu di perpustakaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 15 sampel air memiliki derajat keasaman (pH) yang netral di semua titik. Adapun nilai klorida yang tinggi di beberapa titik sampel. Berdasarkan hasil analisis sampel menggunakan metode IP, didapatkan IP ≤ 5 atau tergolong cemar ringan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas air di kawasan Universitas Bengkulu pada penelitian ini masih tergolong cemar ringan sehingga masih layak digunakan keperluan higiene sanitasi.</p> Edis Ariesta, Fades Br. Gultom, Refpo Rahman Copyright (c) 2024 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38429 Fri, 27 Dec 2024 00:00:00 +0000 PEMURNIAN MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN ARANG AKTIF CANGKANG KELAPA DAN KULIT PISANG SERTA PEMANFAATANYA SEBAGAI LILIN AROMATERAPI https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/39333 <p>Penelitian ini bertujuan untuk memurnikan minyak jelantah dengan menggunakan arang aktif dari tempurung kelapa dan kulit pisang dengan teknik perendaman dan pengujian kadar asam lemak bebas (FFA). Terdapat tiga formula yang digunakan, yaitu F1 perendaman minyak jelantah menggunakan arang aktif dari tempurung kelapa, F2 perendaman minyak jelantah menggunakan kulit pisang, dan F3 perendaman minyak jelantah menggunakan arang aktif dari tempurung kelapa dan kulit pisang.&nbsp; Waktu yang digunakan dalam proses perendaman berbeda-beda yaitu F1 48 jam, F2 48 jam dan F3 96 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah proses perendaman warna minyak jelantah menjadi lebih cerah dan kandungan FFA pada minyak jelantah mengalami penurunan yaitu F1 53,09%, F2 37,42% dan F3 26,98%. Arang aktif tempurung kelapa dan kulit pisang dapat digunakan sebagai bahan penyerap pada proses pemurnian minyak jelantah karena memiliki pori-pori yang kecil sehingga dapat menyerap kotoran pada minyak jelantah dan lama waktu perendaman berpengaruh terhadap peningkatan kecerahan, penurunan viskositas, dan penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah. Setelah dilakukan pemurnian, minyak jelantah tersebut dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan lilin aromaterapi yang ramah lingkungan dan dapat dijual.</p> <p><strong>Kata kunci:</strong> Arang aktif, lilin aromaterapi, kulit pisang, minyak jelantah.</p> Luthfi Cahya Insani, Leza Nadia, Apita Rahma Dianti, Deni Agus Triawan Copyright (c) 2024 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/39333 Sat, 28 Dec 2024 00:00:00 +0000 ANALISIS PERBANDINGAN KADAR AIR, LAJU PEMBAKARAN DAN KADAR ABU PADA ARANG BRIKET SEKAM PADI DAN SERBUK GERGAJI KAYU https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38480 <p>Briket adalah suatu padatan yang dihasilkan melalui proses pemampatan dan pemberian tekanan dan jika dibakar akan menghasilkan sedikit asap. Briket dapat dibuat dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti&nbsp;batok kelapa, sekam padi, arang sekam, serbuk kayu (serbuk gergaji), bonggol jagung, daun, dan lain sebagainya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas pada pembuatan briket sekam padi dan serbuk gergaji. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan memvariasikan jumlah perekat dan arang sekam padi dan serbuk gergaji kayu. Sampel yang digunakan sebanyak 3 sampel dengan komposisi sampel 1 (S1) 6:4, sampel 2 (S2) 7:3, sampel 3 (S3) 8:2. Hasil analisa nilai kadar air pada sampel sekam padi S1 11,4%, S2 9,3%, S3 8,2%, pada sampel serbuk gergaji kayu S1 13,7%, S2 10% sedangkan pada sampel 3 serbuk gergaji kayu tidak dapat dibentuk dikarenakan tekstur dari sampel yang tidak menyatu sehingga susah untuk dibentuk. Analisis laju pembakaran pada sampel sekam padi S1 0,35 g/menit, S2 0,34 g/menit, S3 0,33 g/menit, pada sampel serbuk gergaji kayu S1 0,28 g/menit, S2 0,25 g/menit. Analisis kadar abu pada sampel sekam padi S1 33,05%, S2 33,15% S3 37,4%, pada sampel serbuk gergaji kayu S1 7,3%, S2 8,55%.</p> <p>&nbsp;</p> <p><strong>Kata kunci : </strong>Briket, Molase, Sekam Padi, Serbuk Gergaji Kayu</p> Helza Kholifahtul, Fades br gultom, Deni Agus Triawan Copyright (c) 2024 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38480 Tue, 17 Dec 2024 00:00:00 +0000 EKSPLORASI TANAMAN OBAT SUKU REJANG KABUPATEN LEBONG PROVINSI BENGKULU https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38404 <p>Masyarakat suku Rejang memiliki tradisi pengobatan turun temurun yang didasarkan pada penggunaan tanaman obat sebagai alternatif pengobatan alami yang lebih aman dan terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi tanaman obat tradisional yang dimanfaatkan oleh masyarakat suku Rejang di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu. Metode penelitian yaitu wawancara dan observasi langsung untuk memperoleh data primer yang disajikan kedalam tabel dan di narasikan serta dideskriptifkan. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa terdapat 36 jenis tanaman obat yang digunakan oleh masyarakat suku rejang dengan 14 diantaranya tanaman budidaya dan 22 merupakan tanaman liar. Bagian tumbuhan yang digunakan berfariasi mulai dari daun, batang, akar, umbi, bunga dan buah. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa tanaman obat suku rejang memiliki potensi besar dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan. Namun, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengevaluasi efektivitas dan keamanan penggunaan tanaman obat tradisional ini. Selain itu, perlu juga dikembangkan metode pengolahan bahan obat dari tanaman tradisional.</p> Media Sasmita, Tarmo Sujono Copyright (c) 2024 Laboratory Journal : Jurnal Laboratorium Sains Terapan https://ejournal.unib.ac.id/laboratory_journal/article/view/38404 Fri, 27 Dec 2024 00:00:00 +0000