PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN PULAU ENGGANO PROVINSI BENGKULU

Ahmad Firdiansyah (1) , Yar Johan (2) , Zamdial Ta’alidin (3)
(1) rodi Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam Universitas Bengkulu , Indonesia
(2) Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia
(3) Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu , Indonesia

Abstract

Pada wilayah Pulau Enggano terdapat program pengelolaan wilayah pesisir dengan menggunakan pendekatan konservasi terhadap terumbu karang yang dinamakan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) pada tahun 2014. Kawasan Konservasi Perairan (KKP) terletak di Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji persepsi dan partisipasi masyarakat Pulau Enggano analisis yang digunakan penelitian ini menggunakan metode survei, Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat pulau Enggano mempunyai tingkat persepsi baik (79,00%) dan tingkat partisipasi akif (89, 20%) dalam pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP), Strategi yang dapat dilakukan dalam melanjutkan Program pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) di pulau Enggano yaitu penegakkan hukum, secara yuridis formal status peraturan desa yang telah ditetapkan oleh desa agar memiliki kekuatan hukum yang tetap. Masih terpola sebuah pemikiran yang klasik bahwapenegakkan aturan akan efektif jika tindakan atas pelanggaran peraturan yang ditetapkan bersama oleh masyarakat di tingkat desa harus dilakukan oleh intitusi formal seperti polisi/ angkatan laut. Selain itu pengelolaan KKP dipengaruhi juga oleh masalah pendanaan. Dalam pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP), dana dibutuhkan untuk melaksanakan pertemuan, penggantian tanda batas pelampung ramburambu Kawasan Konservasi Perairan (KKP), biaya operasional pengawasan. Secara umum kondisi fisik seperti rambu rambu sudah tidak terlihat lagi sehingga tidak menunjukkan fungsi sebagai tanda batas Zona Inti Kawasan Konservasi Perairan (KKP). Hal yang terpenting diharapkan bahwa masyarakat lokal memiliki kontribusi penuh pengelolaan dari Daerah Peran pemerintah mampu mendorong sikap masyarakat dalam berpartisipasi aktif dalam pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP)

Full text article

Generated from XML file

References

Adi H. 2011. Progres Pengembangan
Sistem Kawasan Konservas
Perairan Indonesia Development
And Progress Of Marine Protected
Area Systems In Indonesia. Coral
Triangle Support Partnership
(CTSP). Jakarta
Adrianto L. 2006. Pengantar Penilaian
Ekonomi Sumberdaya Pesisir dan
Laut. Dept. Manajemen
Sumberdaya Perairan. Fak.
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pusat
Kajian Sumberdaya Pesisir dan
Lautan-IPB. Bogor.
Adrianto L. 2007. Pendekatan dan
Metodologi Evaluasi Program
Marginal Fisheries ommunity
Development 2004 - 2006.
[Working Paper]. Kerjasama
Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor dengan
Badan Perencanaan Pembagunan
Nasional. Bogor
Arafat, M.Y. 2010. Persepsi dan Partisipasi
Masyarakat DesaTabo terhadap
Program Pemberdayaan
Masyarakat di Kawasan Hutan
dengan Tujuan Khusus (KHDTH)
Balai Diklat Kehutanan Makassar.
Tesis. Program Pasca Sarjana Studi
Sistem Pertanian Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Alfiandra, 2009. Kajian partisipasi
masyarakat yang melakukan
pengelolaan persampahan 3R di
Kelurahan Ngaliyan dan Kalipancur
Kota Semarang, Tesis, Universitas
Diponegoro, Semarang. [terhubung
berkala]. http://eprints.undip.ac.id
24266 / 1 / ALFIANDRA .pdf. [9
November 2013].
Bato M, Yulianda F, Fahruddin A. 2013.
Kajian manfaat kawasan konservasi
perairan bagi pengembangan
ekowisata bahari di kawasan
konservasi perairan Nusa Penida
Bali. Depik, 2 (2): 104 -113.
[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi
Bengkulu. 2017. Provinsi Bengkulu
Dalam Angka 2017. Bengkulu
Budi S. 2007. Analisis Keberlanjutan
Pembangunan Pulau-Pulau Kecil
Pendektan Model Ekologi Ekonomi
(Analysis of Small Islands
Development Sustainability: An
Ecology-Economical Model
Aproach). Jurnal Ilmu-ilmu
Perairan dan Perikanan
Indonesia,14 (1): 29 – 35
Carter E, A Soemodinoto, A White. 2011.
Panduan untuk Meningkatkan
Efektivitas Pengelolaan Kawasan
Konservasi Laut di Indonesia. BaliIndonesia: Program Kelautan The
Nature Conservancy
Indonesia.Bali.
COREMAP II Coral Reef Rehabilitation
and Management Program Phase II.
2007. Pedoman Umum Pengelolaan
Berbasis Masyarakat. Dir. Jend.
Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil. Departemen Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Dahuri R, J Rais, SP Ginting, MJ.
Setepu.1996. Pengelolaan
Sumberdaya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Penerbit
Pradnya Paramita. Jakarta.
English, S., Wilkinson, C., Baker, V. 1994.
Survey Manual for Tropical Marine
Resources. Australian Institute of
Marine Science. Townsville. 368
pp.
Elysia V 2014. Kajian Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Di Kabupaten Kaimana,
Papua Barat. Forum Ilmiah, 11(3):
334 – 343
Estradivari, Handayani C, Firmansyah F,
Yusuf M, Santiadji V 2017.
Kawasan Konservasi Perairan:
Investasi Cerdas untuk
Perlindungan Keanekaragaman
Hayati Laut dan Membangun
Perikanan Indonesia.WWF, Jakarta.
Gay, L.R. and Diehl, P.L. 1992. Researh
Methods for Business and
Managemen. Macmillan
PublishingCompany. New York.
Grimble R, Chan M. 1995. Stakeholder
Analysis for Natural Resource
Management in Developing
Countries. Nat Resour For, 19 (2):
113-124.
Hastuty R, Andrianto L, Yonvitner 2015.
Kajian Manfaat Kawasan
konservasi Bagi Perikanan Yang
Berkelanjutan di Pesisir Timur
pulau Weh. Jurnal teknologi
perikanan dan kelautan, 6 (1): 105 -
116.
Hulu T. 2009. Efektifitas Pengelolaan
Terumbu Karang Di Kawasan
Daerah Perlindungan Laut
Kecamatan Lahewa Kabupaten
Nias Provinsi Sumatera Utara.
[Thesis] Sekolah Pasca Sarjana.
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Humas3 2012. Pengelolaan Lingkungan
Berbasis Masyarakat
https://prasetya.ub.ac.id/berita/Peng
elolaan Lingkungan Berbasis
Masyarakat 11826 id.pdf. Diakses
21 November 2012.
https://www.researchgate.net/publication/2
82283984 Pelibatan Masyarakat
dalamPenanggulangan Kerusakan
Lingkungan Pesisir dan Laut.
Diakses 29 september 2015
Indrajaya, A.A. Taurusmasn, B.
Wiryawan, I. Yulianto. 2011.
Integrasi Horisontal Jejaring
Kawasan Konservasi Perairan dan
Pengelolaan Perikanan Tangkap.
Coral Triangle Support Partnership.
Jakarta.
[IUCN] International Union for
Conservation of Nature. 1994.
Guidelines for Protected Area
Management Categories. IUCN,
Gland, Switzerland, and
Cambridge, U.K.
Jepamandar 2011. kawasan konservasi
laut.
http://jepamandar.blogspot.co.id/20
11/06/kawasan-konservasilaut.html. Diakses 6 Juni 2011.
Koentjaraningrat, 1991. Metode-Metode
Penelitian Masyarakat. Jakarta,
Gramedia
Keputusan Menteri Negara Lingkungan
Hidup. 2001. Nomor : 04 Tahun
2001 Tentang Kriteria Baku
Kerusakan Terumbu Karang.
Kenchington R, Ward T, Hegerl E. 2003.
The Benefit of Marine Protected
Areas. Department of Environment
and Heritage: Commonwealth of
Australia. Australia.
Muqsit A 2016. Struktur Komunitas
Terumbu Karang Di Pulau Dua
Kecamatan Enggano Kabupaten
Bengkulu Utara. Jurnal Enggano
Vol. 1, No. 1, April 2016: 75-87
Manurung R., 2008. Persepsi dan
partisipasi siswa sekolah dasar
dalam pengelolaan sampah di
lingkungan sekolah. Jurnal
Pendidikan Penabur. 1(10):22-34.
[terhubung berkala]. http://
www.bpkpenabur.or.id/files/Hal.%
2022-34%20 Persepsi%20 dan %20
partisifasi % 20 siswa . pdf. [20
Oktober 2013]
Natioal Geographic 2011. Pulau Enggano
Diusulkan Menjadi Kawasan
Konservasi.http://nationalgeographi
c.co.id/berita/2011/11/pulau
enggano diusulkan menjadi
kawasan konservasi. Diakses 29
November 2011. 13: 47
Nazir M. 2003. Metode Penelitian
Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta.
Nella T 2016. Struktur Komunitas
Mangrove Di Desa Kahyapu Pulau
Enggano. Jurnal Enggano Vol. 1,
No. 1, April 2016: 19-31
Nugraha A 2016. Kondisi Terumbu
Karang Di Tanjung Gosongseng
Desa Kahyapu Pulau Enggano
Provinsi Bengkulu. Jurnal Enggano
vol. 1, No. 1, April 2016: 43-56
Oktamalia 2016. Studi Jenis Dan
Kelimpahan Teripang
(Holothuroidea) Di Ekosistem
Padang Lamun Perairan Desa
Kahyapu Pulau Enggano Jurnal
Enggano Vol. 1, No. 1, April 2016:
9-17
Pomeroy R S, Parks J E, Watson L N.
2004. How Is Your MPA Doing? A
Guide book of Natural and Social
Indicators for Evaluating Marine
Protected Area Management
Effectiveness. IUCN The World
Conservation Union.
Pollnac R, L Bunce, P Townsley, Robert P.
2000. Socioeconomic Manual For
Coral Reef Management. Global
Coral Reef Monitoring Network
(GCRMN).
Salim A 2015. Tujuh Kategori Pengelolaan
Kawasan Konservasi Perairan.
http://bp3ambon
kkp.org/2015/05/11/tujuh kategori
pengelolaan kawasan konservasi
perairan. Diakses 11 May 2015.
Salim D 2011. Kajian Efektivitas
Pengelolaan Daerah Perlindungan
Laut Desa Mattiro Labangen
Kabupaten Pangkajene Kepulauan
Sulawesi Selatan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Sugihartono, Fathiyah KN, Harahap F,
Setiawati FA, Nurhayati SR. 2007.
Psikologi Pendidikan. Yogyakarta,
UNY Press.
Wahyudin Y 2005. Pelibatan Masyrakat
Dalam Penanggulangan Kerusakan
Lingkungan Pesisir dan Laut.

Authors

Ahmad Firdiansyah
nasaljoe@yahoo.com (Primary Contact)
Yar Johan
Zamdial Ta’alidin
Firdiansyah, A., Johan, Y., & Ta’alidin, Z. (2020). PERSEPSI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN PULAU ENGGANO PROVINSI BENGKULU. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 9(1). https://doi.org/10.31186/naturalis.9.1.12235

Article Details