HUBUNGAN FAKTOR KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma)

Reva Mardianti (1) , Choirul Muslim (2) , Nanik Setyowati (3)
(1) Dinas Kesehatan Puskesmas Babatan , Indonesia
(2) Jurusan MIPA Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Bengkulu , Indonesia
(3) Jurusan Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

Abstract

Kesadaran masyarakat yang rendah di Kabupaten Seluma, khususnya di Kecamatan Sukaraja akan lingkungan fisik rumah yang bersih dapat mengakibatkan timbulnya suatu penyakit antara lain TB paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor-faktor kesehatan lingkungan rumah dengan risiko kejadian Tuberkulosis Paru di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma pada bulan Mei sampai dengan Juni Tahun 2019. Metode penelitian kasus kontrol (case control) dan sampel sebanyak 34 orang terdiri dari 17 sampel kasus yang menderita TB paru diambil dengan teknik total sampling dan 17 sampel kontrol yang tidak menderita TB paru yang mempunyai karakteristik kurang lebih sama dengan sampel kasus diambil secara acak. Hasil penelitian menunjukkan intensitas pencahayaan yang tidak memenuhi syarat (< 60 lux) menyebabkan 76,5% responden menderita TB paru, kelembaban udara yang tidak memenuhi syarat (kelembaban < 40% atau > 60%) menyebabkan 82,4% responden menderita TB paru, kepadatan hunian yang tidak memenuhi syarat (< 9 m2 /orang) menyebabkan 88,2% responden menderita TB paru dan suhu rumah yang tidak memenuhi syarat (<18o C atau > 30 o C) menyebabkan 82,4% responden menderita TB paru. Terdapat hubungan antara intensitas pencahayaan, kelembaban, kepadatan hunian rumah dan suhu terhadap kejadian TB paru.Diharapkan menjaga pola hidup sehat dengan cara membuka ventilasi rumah setiap hari dan menghindari kontak langsung dengan penderita TB paru.

Full text article

Generated from XML file

References

Ayomi,

A.C. 2012. Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah dan Karakteristik Wilayah Sebagai Determinan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 11 (1): 1-8 Batti, H.T.S., 2013. Analisis Hubungan Antara Kondisi Ventilasi, Kepadatan Hunian, Kelembaban Udara, Suhu dan Pencahayaan Alami Rumah Dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Wara Utara Kota Palopo. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Bawole, S.T.T., Rattu, A.J.M., dan Posangi, J. 2016. Faktor Risiko Lingkungan Fisik Rumah Terhadap Kejadian TB Paru di Kecamatan Likupang Barat Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Community Health 1 (1): 102-121 Budi, I.S., Ardillah, Y., Sari, I.P., dan Septiawati, D., 2018. Analisis Faktor Risiko Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 17 (2): 87-94. Butiop, H.M.L., 2015. Hubungan Kontak Serumah, Luas Ventilasi, dan Suhu

Ruangan Dengan Kejadian TB Paru di Desa Wori. Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik 3 (4a): 241-248 RI, 2002. Pedoman Teknis Pelaksanaan Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman, Jakarta : Ditjen PPM & PLP.

Dinkes Provinsi Bengkulu, 2016. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Bengkulu: Dinkes Provinsi Bengkulu.

Gould, D. dan Brooker, C., 2003. Mikrobiologi Terapan untuk perawat. Jakarta : EGC Hamidah. 2015. Hubungan Kualitas Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Perawatan Siko Kecamatan Tenate Utara Kota Ternate. Jurnal e-Biomedik 3 (3): 856-864.

Hidayat, R., Bahar, H., Ismail, C.S., 2017.

Skrining dan Studi Epidemiologi Penyakit TB Paru Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Kendari. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat 2 (6): 1-10. Indriyani, N., 2016. Hubungan Tingkat Kelembaban Rumah Tinggal dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kecamatan Tulis Kabupaten Batang. Unnes Journal of Public Health 5 (3): 214-220. Juliansyah, E., 2012. Hubungan Faktor Kesehatan Lingkungan Rumah dengan Kejadian TB Paru di Puskesmas Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Jurnal Naturalis 2 (1): 51-58 Kartasasmita, C.B. 2009. Epidemiologi TB.

Jurnal Sari Pediatri 11 (2): 124129 Kemenkes RI, 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI Kemenkes RI, 2018. Infodatin TB. Jakarta:

Kemenkes RI Kurniasih, T., 2016. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas

Kalibagor Kabupaten Banyumas Tahun 2016. Jurnal Keslingmas 35 (1): 166-172 Laban, Y.Y, 2012. TBC Penyakit dan Cara Pencegahan. Yogyakarta: Kanisius Lubis, P., 1989. Perumahan Sehat. Medan: Dinkes Provinsi Sumatera Utara Mawardi, 2014. Hubungan Kondisi Fisik dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian TB paru di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Dadahup Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Jurnal An-Nadaa 1 (1) : 14-20 Mudiyono, 2015. Hubungan Antara Perilaku Ibu dan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru Anak di Kota Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 14 (2): 45-50 Muslimah, D.D.L., 2019. Keadaan Lingkungan Fisik dan Dampaknya pada Keberadaan Mycobacterium tuberculosis: Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Perak Timur Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan 11 (1): 26-34 Mulyadi. 2003. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian TBC Paru pada balita berstatus gizi buruk di Kota Bogor. Tesis. Universitas Indonesia. Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhidayah, I., Lukman, M., dan Rakhmawati, W., 2007. Hubungan Antara Karakteristik Lingkungan Rumah Dengan Kejadian TB (TB) Pada Anak Di Kecamatan Paseh Kabupaten Subang, Skripsi. Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran. Prihartini, D., dan Subagyo, A., 2017. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dengan Kejadian Penyakit TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Mirit Kabupaten Kebumen. Buletin Keslingmas 36(4): 386-392

Rosiana, A.M., 2012. Hubungan Antara Kondisi Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang 2 (1): 1-9 Suryo, J. 2010. Herbal, Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka Syafri. A.K., 2015. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Ngemplak Boyolali. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tempone, V.M. 2018. Hubungan Antara Kelembaban, Pencahayaan, dan

Kepadatan Hunian Dalam Rumah dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tikala Baru Kota Manado. Jurnal Ikmas 3 (1) : 47-53. Widiyarsih, F., 2015. Faktor Risiko Kejadian TB Paru di Unit Pelayanan Kesehatan UPK) Puskesmas Perum 2 Pontianak. Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan 2 (2): 1-14. Wulandari, S., 2012. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian TB Paru. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang 1 (1): 41-44

Authors

Reva Mardianti
nasaljoe@yahoo.com (Primary Contact)
Choirul Muslim
Nanik Setyowati
Mardianti, R., Muslim, C., & Setyowati, N. (2020). HUBUNGAN FAKTOR KESEHATAN LINGKUNGAN RUMAH TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU (Studi Kasus di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma). Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 9(2), 23–31. https://doi.org/10.31186/naturalis.9.2.13502

Article Details