PERSEPSI PERAMBAH HUTAN TERHADAP KEPENTINGAN KEBERADAAN HUTAN DI KAWASAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI (KPHP) KABUPATEN DHARMASRAYA
Abstract
Kawasan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Dharmasraya seluas 33.550 ha telah mengalami deforestasi mencapai 27.216,57 ha. Deforestasi dan degradasi hutan tidak terlepas dari perilaku masyarakat di sekitar hutan, mengingat hutan merupakan sumberdaya alam bernilai tinggi. Terbentuknya perilaku masyarakat ini diawali dengan persepsi mereka mengenai keberadaan kawasan hutan. Untuk itu, analisa persepsi penting untuk melihat pandangan masyarakat terhadap kondisi dan keberadaan kawasan hutan. Dari persepsi ini dapat diperoleh masukan bagi instansi terkait berdasarkan sudut pandang masyarakat, sehingga dapat dijadikan dasar atau bahan pertimbangan dalam merencanakan strategi pengelolaan dan kebijakan lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berbasis survei. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, data sekunder, informan kunci, dan survei rumah tangga. Pengambilan sampel menggunakan teknik snowball sampling dengan total responden 250 rumah tangga. Analisis data persepsi menggunakan skala likert. Persepsi masyarakat tentang status hutan menunjukkan bahwa hutan bagi masyarakat merupakan tanah ulayat sehingga pentingnya izin Datuak ulayat saat membuka lahan baru (84,08%) dibandingkan dengan izin pemerintah (65,60%). Hal ini didukung dengan persepsi masyarakat tentang kelembagaan pengelolaan hutan mempersepsikan bahwa orang dari daerah lain atau siapa saja bisa membuka lahan di sini, namun tentunya seizin penguasa ulayat (84,80%). Persepsi mengenai kepentingan fungsi hutan mempersepsikan bahwa hutan merupakan lahan usaha untuk berkebun (86,96%). Namun jika ada program dari pemerintah, masyarakat juga ingin dilibatkan mulai dari rencana penetapan lokasi kegiatan (86,16%) sampai proses pelaksanaan kegiatan, pengawasan, dan menikmati hasilnya (91,28%). Mengenai kepentingan keberadaan hutan menunjukkan persepsi tertinggi tentang hak dan kewajiban perambah dalam pengelolaan hutan (86,42%). Hal ini tentunya menyangkut lahan yang mereka kelola. Untuk itu, KPHP dan pemerintah daerah perlu melakukan sosialisasi dan penyuluhan untuk mengubah persepsi masyarakat agar lebih melestarikan hutan. Selain itu, diperlukan integrasi program dari pemerintah terhadap lahan yang telah terlanjur mereka kelola. Perlunya dilakukan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan sebagai upaya mencari alternatif penghasilan untuk menggantikan penghasilan dari penjualan lahan secara ilegal.
Full text article
References
Budiman A, Senoaji G, Apriyanto E. 2018. Karakteristik Sosial Ekonomi Masyarakat Perambah Dan Perubahan Penutupan Lahan Kawasan Hutan Produksi Air Sambat Reg 84 Di Kabupaten Kaur Propinsi Bengkulu. NATURALIS – Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 7(2): 71-78
Ellen R. 1993. Indigenous Knowledge of The Rainforest: Perception, Extraction and Conservation. University of Kent at Canterbur. Paper. Presented at the 199 British Association meeting at Keele University.
Ferguson JM, Bargh JA. 2004. How Social Perception can Automatically In?uence Behavior. TRENDS in Cognitive Sciences. 8 (1).
Food and Agriculture Organization. 2011. State of the World’s Forests. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome. ISBN 978-92-5-106750-5.
Forest Watch Indonesia (FWI). 2011. Potret Keadaan Hutan Indonesia Periode Tahun 2000-2009. The Asian Foundation. Bogor.
Gaspersz V. 1997. Manajemen Bisnis Total Dalam Era Globalisasi. PT.Gramedia. Jakarta.
Kementerian Kehutanan. 1999. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.KMNLH
Kementerian Kehutanan. 2012. Pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan: Konsep, Peraturan Perundangan dan Implementasi. Jakarta: Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Direktorat Wilayah Pengelolaan dan Penyiapan Areal Pemanfaatan Kawasan Hutan.
Mahdi, Yonariza, Yuerlita, Yurike, Syafruddin YS. 2020. Performance Analysis of Production Forest Management Unit (PFMU) of Dharmasraya District, West Sumatra Province. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education. 4(1): 77-84.
Pearce, D.W. 2001. The Economic Value of Forest Ecosystems. CSERGE Economics. University College London, UK: Blackwell Science, Inc.
RPHJP KPHP Model Dharmasraya Unit VIII Tahun 2019-2028. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model Dharmasraya (Unit VIII) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2019-2028, 2019.
Shaleh AR, Wahab MA. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam. Kencana. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi. Alfabeta. Bandung.
Thompson, SK. 2002. Sampling (2nd ed.). John Wiley & Sons. New York.
Triyanto HD. 2009. Persepsi, Motivasi, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Lokal Terhadap Keberadaan Hutan: Kasus Dikecamatan Gn. Kencana, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Thesis. Bogor: IPB.
Yurike, Yonariza, Febriamansyah R, Karimi S. 2018. Land Use Changes in Dharmasraya District, West Sumatra, Indonesia. Pertanika Journals Tropical Agricultural Science. 41(3): 1111-1124.
Authors
An author who publishes in Naturalis agrees to the following terms:
Author retains the copyright and grants the journal the right of first publication of the work simultaneously licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal
The author is able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book) with the acknowledgement of its initial publication in this journal. The author is permitted and encouraged to post his/her work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).
Submission of a manuscript implies that the submitted work has not been published before (except as part of a thesis or report, or abstract); that it is not under consideration for publication elsewhere; that its publication has been approved by all co-authors. If and when the manuscript is accepted for publication, the author(s) still hold the copyright and retain publishing rights without restrictions. Authors or others are allowed to multiply an article as long as not for commercial purposes. For the new invention, authors are suggested to manage its patent before published. The license type is CC-BY-SA 4.0.
Naturalis is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.