Dampak Penerapan Pola Penggaduhan Terhadap Pengembangan Ternak Sapi Potong di Kecamatan Padang Jaya Bengkulu Utara

Zul Efendi (1) , Bieng Brata (2) , Andi Ishak (3) , Heri Dwi Putranto (4) , M. Faiz Barchia (5)
(1) a:1:{s:5:"en_US";s:62:"Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, Bengkulu 38119 ";} , Indonesia
(2) Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jl. WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia , Indonesia
(3) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, Bengkulu 38119 , Indonesia
(4) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia , Indonesia
(5) Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jl. WR. Supratman, Kandang Limun, Bengkulu 38371, Indonesia , Indonesia

Abstract

Cultivation of beef cattle in Indonesia is mostly carried out by smallholder farms. Therefore, the beef cattle assistance program from the government often involves farmer groups through a livestock raising system. This study aims to determine the impact of implementing various disturbance patterns applied by farmer groups on the development of beef cattle populations. The research was conducted from February to June 2021 in Padang Jaya District, North Bengkulu Regency. Data was collected through interviews with various informants, namely from the Agriculture Office of North Bengkulu Regency, Animal Husbandry Officers from Padang Jaya District, and Management of Farmer Groups. Reports on assistance for the livestock raising program in Padang Jaya District in the 2016-2020 period originating from the Agriculture Service became the basis for searching field information. Eight farmer groups from four recipient villages of the livestock raising program identified the patterns of disturbances and their impact on livestock population development. Secondary data related to this study were collected from BPS reports, Livestock and Animal Health Sector - North Bengkulu District Agriculture Service, and the Padang Jaya District Agricultural Extension Center. The data and information obtained are discussed descriptively. The results showed that there were four patterns of beef cattle raising applied by breeders, namely: (1) one calf deposit, (2) one calf deposit plus Rp. 300,000, (3) deposit of two children, and (4) patterns of rioting with a profit-sharing system. All of these rioting patterns increased the beef cattle population belonging to individual breeders, but only the rioting pattern with the deposit of two calves and a profit-sharing system was able to increase the population of ruminant livestock owned by farmer groups.

Full text article

Generated from XML file

References

Agus, A., & T. S. M. Widi. 2018. Currrent situation and prospect of beef cattle production in Indonesia review. Asian-Australian J. Anim Sci. 31:1-8. DOI: 10.5713/ajas.18.0233
Andriati, & T. Rahmawati. 2018. Analisis percepatan adopsi sistem integrasi sapi-kelapa sawit untuk penggemukan sapi potong dengan pendekatan analytical hierarchy process. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 21(3):11-23. DOI: 10.21082/jpptp.v21n1.2018.p11-23
BPS. 2015. Analisis Tematik ST 2013 Subsektor Agribisnis Usaha Rumah Tangga Budidaya Sapi dan Target Swasembada. Badan Pusat Statistik. Jakarta.
_____. 2018. Distribusi Perdagangan Komoditas Daging Sapi Indonesia Tahun 2018. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
BPS Kabupaten Bengkulu Utara. 2021. Kecamatan Padang Jaya Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkulu Utara. Arga Makmur.
BPS Provinsi Bengkulu. 2020. Provinsi Bengkulu Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. Bengkulu.
BPTP Bengkulu. 2020. Grand Design Pengembangan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan. Bappeda-Litbang Kabupaten Bengkulu Selatan. Manna.
Ditjen PKH. 2019. Petunjuk Teknis Pengembangan Ternak Ruminansia Potong tahun 2019. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian. Jakarta.
Firison, J., Wiryono, B. Brata, & A. Ishak. 2019. Identifikasi jenis tumbuhan bawah pada tegakan kelapa sawit dan pemanfaatannya sebagai pakan ternak sapi potong. Jurnal Littri, 25(2): 59-68. DOI: 10.21082/littri.v25n2.2019.59-68
Gantner, V., P. Mijic, K. Kuterovac, D. Solic, & R. Ganther. 2011. Temperature-humadity index values and their significance on the daily production of dairy cattle. Mljekarstvo, 61(1): 56-63.
Hanifah, V. W., & R. Hendayana. 2011. Kinerja komponen teknologi peternakan penentu percepatan adopsi inovasi mendukung PSDS 2014 di Jawa Timur. Widyariset. 14(2):447-454.
Hermanto, & D. K. S. Swastika. 2011. Penguatan kelompok tani: langkah awal peningkatan kesejahteraan petani. Analisis Kebijakan Pertanian, 9(4):371-390.
Ishak, A., J. Firison, & Harwanto. 2017. Keberlanjutan pola penggaduhan ternak sapi potong pada tingkat kelompok tani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu. Di dalam Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Editor: W. Puastuti, S. Muharsini, I. Inounu et al. IAARD Press. Jakarta. hlm. 209-217.
Ishak, A., E. Ramon, Z. Efendi, W. A. Wulandari, J. Firison, H. Kusnadi, E. Fauzi, & Y. Sastro. 2020. Peran modal sosial dalam pengembangan ternak sapi potong rakyat di Bengkulu. Sodality. 8(3):194-204.
Khalil, Reswati, Y. F. Kurnia, & Ferawati. 2017. Perbaikan teknologi pakan untuk menjaga keutuhan kelompok tani penerima bantuan ternak sapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat. Agrokreatif. 3(1):40-51.
Lestari, P. M, R. P. Irawati, Mujimin. 2019. Transformasi alat pertanian tradisonal ke alat pertanian modern berdasarkan kearifan lokal masyarakat Jawa Tengah. Widyaparwa, 47(1):1-10.
Miles, M. B., A. M. Huberman, J. Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook (Third Ed.). SAGE Publication. California.
Nuhung, I. A. 2015. Kinerja, kendala, dan strategi pencapaian swasembada daging sapi. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 33(1):63-80.
Pusdatin. 2019. Outlook Daging Sapi. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian - Kementerian Pertanian. Jakarta.
Rusdiana, S. 2019. Fenomena kebutuhan pangan asal daging dapat dipenuhi melalui peningkaan usaha sapi potong di petani. SOCA. 13(1):61-83.
Rusdiana, S., & Soeharsono. 2017. Program SIWAB untuk meningkatkan populasi sapi potong dan nilai ekonomi usaha ternak. Forum Penelitian Agro Ekonomi. 35(2):125-137.
Sonbait, L. Y, & K. A. Santosa, & Panjono. 2011. Evaluasi program pengembangan sapi potong gaduhan melalui Kelompok Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat di Kabupaten Manokwari Papua Barat. Buletin Peternakan, 35(3):208-217.
Utomo, B. N., & E. Widjaja. 2012. Pengembangan sapi potong berbasis industri perkebunan kelapa sawit. Jurnal Litbang Pertanian, 31(4):153-161.
Widiati, R. 2014. Membangun industri peternakan sapi potong rakyat dalam mendukung kecukupan daging sapi. Wartazoa, 24(4):191-200. DOI: https://doi.org/10.14334/wartazoa.v24i4.1090

Authors

Zul Efendi
zulefendi193@gmail.com (Primary Contact)
Bieng Brata
Andi Ishak
Heri Dwi Putranto
M. Faiz Barchia
Efendi, Z., Brata, B., Ishak , A., Putranto, H. D., & Barchia, M. F. (2023). Dampak Penerapan Pola Penggaduhan Terhadap Pengembangan Ternak Sapi Potong di Kecamatan Padang Jaya Bengkulu Utara. Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Lingkungan, 12(1), 16–23. https://doi.org/10.31186/naturalis.12.1.27031

Article Details